Gadis itu memang sudah mulai mengantuk sejak tadi. Namun ia bimbang, jika harus terlelap menghadap kaca kepala yang disandarkannya akan terasa sakit. Begitu juga jika harus terlelap dipundak Natta, ia akan merasa jantungnya semakin berdebar lebih kencang.
Berdiam sejenak sambil memikirkan bagaimana posisi tidur yang nyaman, hingga akhirnya Keyra melihat terdapat jok kecil yang bisa dibuka layaknya meja makan berada dalam satu set bangku.
Tersimpan tangan kiri Natta sedang bersantai disana. "Nat gua mau tidur disitu dong." dengan menunjuk jok kecil tersebut.
Segera Natta mengangkat tangannya dan mempersilakan gadis itu tidur di tempat yang diinginkannya. "Oh, nih."
"Malu nggak ya gua tidur disitu, deket banget. Sama aja kayak gua tidur di pahanya. Cuma bedanya ini dijok. Gapapa lah ya, gua kan cuma mau tidur." batinnya.
Bukannya cepat tidur Keyra masih saja terdiam di tempat. "Katanya mau tidur," ucap Natta.
"Iya bentar."
Bingung sumpah, deg-degan asli. Tapi gua ngantuk.
Tetap saja rasa kantuk Keyra lebih besar dari pada rasa gengsinya. Selang beberapa menit kemudian kepala Keyra sudah berada diatas jok tersebut. Dengan badan memanjang dan kaki dibawah.
Suasana mobil kembali hening. Kembali sibuk dengan pikirannya masing-masing. Berbeda dengan Nindi dan Yenni yang duduk dijok belakang. Mereka sedang bercanda sambil tertawa ngakak, walau entah apa yang lucu.
Tiba-tiba Nindi sedikit berdiri ke jok tengah untuk mengambil minum. Terlihat Keyra yang kini sedang tertidur didekat pangkuan Natta. "Keyra lagi tiduuur. Cup cup cup, tidur yang nyenyak ya, nanti dielus-elus sama Natta biar makin nyenyak." ledeknya sambil mengelus kepala Keyra.
"Lah dari tadi emang lagi ngelus-ngelus bae ini gua." timpal Natta berguyon.
Dalam hatinya Keyra sedikit tertawa ketika mendengar perkataan yang seperti gombalan receh itu. Padahal sejak tadi cowok itu tidak menyentuh Keyra sama sekali.
"Eh mau yang dimananya nih?" tanya Ardi saat memasuki kawasan gunung pancar.
"Keatas terus aja Di," jawab Anya.
Sadar Keyra masih tertidur dekat Natta, Anya pun diam-diam ingin mengabadikan keduanya. Namun Keyra sudah terbangun lebih awal sehingga Anya tidak dapat mengambil foto keduanya. "Baru mau difoto."
"Makannya jangan jail, nggak dapet kan fotonya." timpal Keyra dengan nada bicara setengah sadar.
"Eh, udah bangun .." ucap Natta setelah beberapa detik gadis itu terbangun dari tidurnya.
Gadis itu hanya terdiam ketika mendengar kalimat Natta. Ada sedikit senyum tertahan saat melihat tatapan gadis tersebut. Namun, seketika gadis itu perlahan membuang muka. Tidak ingin begitu lama melihat Natta, apalagi menatapnya.
Setelah beberapa menit memastikan lokasinya bagus untuk di datangi, semuanya menghembuskan napas pelan. "Alhamdulillah sampe,"
Natta keluar dari mobil dengan semangat. Melihat indahnya pemandangan sekitar, bahkan sejuknya hawa yang terdapat disana pada waktu sore hari. Kemudian disusul Ardi yang tak lama ikut keluar mobil setelah memastikan mobil sudah aman untuk ditinggal.
Sesampai di tempat, Keyra berjalan santai menuju lokasi lainnya. Namun, langkahnya memelan saat melihat sebuah objek menarik untuk diabadikan dengan ponselnya. Segera ia mengambil ponselnya dan mengambil objek tersebut secara detail.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hey, Keyra! (On Going!)
RomanceLo dan gue memang pernah menjadi kita, kita yang selalu menjaga, kita yang selalu bersama dan kita yang selalu bahagia. Tapi itu hanya sebatas pernah, bukan masih. Lantas untuk apa lo tiba-tiba hadir layaknya jailangkung yang datang tak diundang pul...