Jimin duduk diam diranjangnya, memandang kosong halaman belakang rumah yang sangat sepi melalui jendela.
Kejadian pagi tadi masih terngiang dikepalanya dimana saat patung Yesus berubah menjadi sosok Kim Taehyung. Esok hari adalah hari kompetisi, dan sepulang kompetisi dia akan langsung pergi bersama Viktor ke Jepang. Tapi.. apakah keputusan itu benar?
Pergi bersama Viktor dan meninggalkan Taehyung hanya karena dia merasa kurang bahagia dengan Taehyung.
Lagipula bukankah tadi sudah jelas kalau Jimin melihat sosok tuhan dalam diri Taehyung."Kenapa aku harus ragu? Cinta bisa datang jika sudah waktunya bukan?", gumam Jimin ditengah lamunanya.
Jiminpun meraih ponselnya yang tergletak dinakas ranjang, lalu menekan nomor seseorang.
"Halo.."
"...."
"Malam ini kau ada waktu?"
"...."
"Baiklah, aku tunggu ditaman dekat gereja. Aku ingin bicara denganmu".
Setelahnya sambunganpun di putus oleh Jimin, jimin menaruh kembali ponselnya lalu berjalan menuju lemari baju milik Taehyung yang sekarang ia gunakan sebagai lemarinya.
Awalnya Jimin berniat memilih baju nanti malam, namun gerakannya terhenti saat melihat miniatur penari tradisional souvenir dari pameran waktu itu tergantung di kunci laci lemarinya.
'Aku ingin membuatmu bahagia Jimin..', suara Taehyung menggema di telinga Jimin.
Jimin memejamkan matanya membiarkan suara-suara Taehyung menghampiri telinganya, sampai saat..
'Aku mencintaimu Jimin',
Deg~
Jimin membuka matanya, jantungnya dipompa 3 kali lipat seakan dia habis lari sprint tanpa pemanasan.
Itu tadi suara Viktor karena hanya Viktor lah yang mengungkapkan cintanya pada Jimin tapi mengapa Jimin mengiranya sebagai suara Taehyung."Taehyung-ssi.. aku keluar sebentar ya, aku ingin menemui Viktor", izin Jimin sebelum dia benar-benar pergi menuju taman.
Ketika jarak Jimin sudah mulai jauh, Taehyung buru-buru bersiap dikamarnya, mengubah penampilan menjadi Viktor lalu menyusul Jimin ke taman.
"Jimin!", teriak Viktor dari kejauhan.
Jimin menoleh kearahnya lalu melambaikan tangan seraya tersenyum, Jimin menepuk-nepuk tempat disampingnya agar Viktor duduk disana.
"Kau ingin membicarakan apa Jimin?", tanya Viktor mengawali percakapan mereka.
Jimin menghela nafas panjang sebelum bicara
"Aku tak bisa pergi denganmu, V", kata Jimin seraya menatap mata Viktor."kenapa?", tanya Viktor penasaran.
Tangan mungil Jimin meraih jemari panjang Viktor lalu digenggamnya dengan erat.
"Aku melihat tuhan dalam diri Taehyung", jawab Jimin sembari menunduk memperhatikan perbedaan ukuran tangan mereka.
Jantung Taehyung berdetak kencang saat itu, dadanya sesak menahan luapan bahagianya sehingga ia hanya bisa diam sambil mengatur nafasnya yang tersengal. Jimin yang melihatnya mengira kalau Viktor sedang marah padanya.
"Maafkan aku telah mengecewakanmu, V. Aku tak bisa meninggalkan dia", ujar Jimin lembut sembari matanya berkaca-kaca.
".....", Taehyung masih diam karena tak percaya dengan apa yang dia dengar barusan.
"Dia mengulurkan tangannya padaku dan menggengam tanganku erat saat aku kehilangan 2 orang yang ku sayang, dan berjanji akan menjagaku seperti ayahku menjagaku dulu. Dia memberiku apapun yang sekiranya membuatku bahagia. Akan jahat sekali jika aku meninggalkannya, V- hiks", sambung Jimin sembari meneteskan airmatanya. Tangan Taehyung meraih pundak Jimin, lalu dipeluknya dengan erat membiarkan Jimin menangis dalam pelukannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
ME or Me (VMin)✔
Fanfictau film rabb ne banna di jodi?? nah ini versi koreanya. Ini remake dari film itu dan mungkin jalan ceritanya juga bisa ditebak dengan mudah. hahahaha WARN!! BL/YAOI AREA bagi yang tak nyaman dipersilahkan untuk tidak membacanya.