10

15.2K 1.4K 311
                                    

Buat yg udh VOMENT makasih

😍😍😍😍😍

Perhatikan  tanda baca biar lebih mudah berimajinasi

TYPO

-------------

Mansion Uchiha

Lamborghini Veneno yang dikemudikan Sasuke berhenti beberapa meter didepan pintu utama mansion yang terbuka lebar seolah tahu kedatangan salah satu penghuninya. Onyx menyipit menemukan sosok yang masih cantik di usianya yang tidak lagi muda keluar dari mansion dengan  satu maid mengikuti dibelakang.

"Obaasan?" bibir Sasuke bergerak Samar menyebut sosok yang menatap kearahnya angkuh meski Sasuke ragu wanita yang ia panggil obaasan mampu melihatnya.

Tidak ingin mendapat ceramah gratis ditengah kondisi hati yang memburuk, Sasuke bergerak  cepat membuka pintu kemudi kemudian mendekati sosok yang masih berdiri didepan pintu yang terbuka setelah menutup kembali pintu kemudi. Tersenyum tipis mendapati sinar kekesalan dalam manik wanita yang dihormatinya selain Mikoto Uchiha.

"Tidak sopan!" Kaguya langsung menyemprot cucu bungsunya saat Sasuke semakin mendekat.

Lagi senyum tipis terukir. Tanpa membuang waktu, Sasuke langsung membawa tubuh wanita yang melahirkan Fugaku Uchiha kedalam pelukan. Berharap mampu menghapus kemarahan yang diciptakan Shion. Tepukan sayang dibahunya sedikit menurunkan emosi Sasuke. "Ojiisan ikut?" bertanya setelah melepaskan tubuh hangat Kaguya.

Sebelum menjawab, Kaguya meminta maid  yang menunduk hormat pada Sasuke untuk membuatkan satu cangkir teh hangat dan segelas jus tomat tanpa gula kemudian membawanya ke gazebo. "Mustahil pria tua itu membiarkanku ke Jepang sendirian."  Seakan mengerti arti lipatan samar di dahi Sasuke, Kaguya melanjutkan tajam. "Jangan membantah."  Tidak mendapat pergerakan Sasuke, manik tajam Kaguya menatap Sasuke sengit. "Tidak mau?" Berdesis.

Setiap menghadapi kemurkaan Kaguya Uchiha, Sasuke selalu kesulitan menelan ludah. "Anu.." Otak jenius Sasuke mencoba mencari alasan yang mampu diterima Kaguya. Sorot tajam Kaguya bercampur gugup membuat otak jenius Sasuke tidak berfungsi .

Kaguya bersidekap angkuh. "Apa?" Sasuke menggeleng cepat. Kaguya tersenyum puas. "Ayo." Gagal meloloskan diri, setengah rela Sasuke berjalan dibelakang Kaguya. "Darimana?" Sudut mata Kaguya melirik wajah tertekuk Sasuke disebelahnya.

Ingin sekali Sasuke mengeluarkan trademark andalan andai tidak mengingat siapa yang melangkah bersamanya. "Mansion Senju." Mengatur suaranya terdengar sopan.

"Shion?" Kaguya merespon setelah mendudukkan tubuhnya ditengah gazebo. Memandang Sasuke yang memilih duduk di kursi panjang berwarna putih tepat disebelah kolam ikan milik Itachi.

Onyx menatap lurus kebun bunga mawar milik Mikoto yang berjarak beberapa meter dari posisinya. "Iya."

Kaguya mendengus saat onyx menjawab tanpa menoleh padanya. Benar-benar tidak sopan. Hampir saja lidah Kaguya melontarkan sindiran tajam untuk Sasuke andai tidak menyadari sorot onyx yang melukiskan beban. Ikut menemani Mikoto memantau perkembangan kedua cucunya dari lahir tentu saja membuat Kaguya dengan mudah membaca kerisauan yang tersirat dalam manik  sama persis dengan pria yang dicintainya. "Siapa yang mengganggumu?" Pertanyaan dingin Kaguya berhasil mengejutkan Sasuke. "Siapa?" Mengulang saat onyx mengarah padanya.

Sasuke membisu. Mulai memikirkan dampak jika lidahnya berani menceritakan masalah yang ia tanggung tanpa sepengetahuan keluarganya termasuk Itachi. "Tidak ada."  Berusaha terlihat menyakinkan. Manik Kaguya menyipit.  Menyadari kecurigaan Kaguya, Sasuke mengalihkan topik. "Ojiisan dimana?" Segera merogoh ponsel di saku celana kemudian menempelkan di telinga berpura-pura menerima panggilan seseorang. Memberi isyarat pada Kaguya yang melotot untuk menunggu sebentar. Batin Sasuke mengumpati tingkah diluar Uchihanya. Membayangkan Kaguya mengetahui kebohongan murahan yang dia lakukan menimbulkan ngeri di benak Sasuke.

Antagonis (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang