11

17.4K 1.3K 188
                                    

Mksh Vote ma Komen di chap 10 😂😂😂

Typo!!

Apartemen Sasuke

Disela pagutan intens Sasuke, Dewi Batin Sakura tertawa bahagia mendengar pengakuan mengejutkan pemilik onyx. Menyalurkan kebahagiaan di hati, Sakura memberanikan diri mengangkat sepasang tangan yang terkulai disisi tubuh memerangkap tengkuk Sasuke. Tindakan yang berhasil melepaskan gembok pertahanan Sasuke yang mulai  rapuh.

Tidak mampu lagi menahan gairah yang memukul telak akal sehatnya, secara mengejutkan Sasuke mengangkat tubuh Sakura dari kursi kemudian memangkunya dengan posisi miring.

Ujung jemari Sasuke bergerak pelan meneluri lekuk wajah Sakura yang  mengapit pinggang kekarnya.
Entah sejak kapan  posisi mereka kembali berubah, keduanya tidak peduli. Yang mereka butuhkan hanyalah setitik rasa yang mampu menuntaskan rasa panas yang mulai menjalar disetiap aliran darah keduanya.

Merespon lumatan yang mulai memercikkan api hasrat, jemari Sakura bergerak menekan belakang leher Sasuke, memberi isyarat pada pemilik untuk memperdalam lumatan bibirnya. Tidak menunggu satu detik, jemari lentik Sakura berpindah meremas surai kelam Sasuke saat lidah panas  bergerak liar menjangkau setiap titik  rongga mulutnya.

Pelampiasan kenikmatan jemari mungil di surai pekatnya semakin menenggelamkan kewarasan Sasuke. Jemari yang awalnya membelai pipi halus Sakura, bergerak erotise menelusuri  tulang punggung pemilik bibir menggoda. Gerakan sensual jari-jari panas di sepanjang tulang punggungnya seketika menggetarkan tubuh Sakura. Mengirim ransangan di titik basahnya

Menyalurkan rasa tidak biasa yang dirasakan titik sensitifnya, bokong Sakura bergerak liar diatas ereksi Sasuke.  Perbuatan nakal pemilik emerald membuat bibir panas Sasuke semakin melumat habis lidah Sakura yang mulai bergerak aktif. Bibir keduanya saling mencecap, mengigit dan melumat, berusaha mencicipi rasa masing-masing melalui pertukaran saliva tanpa memperdulikan tubuh yang semakin menempel membuat payudara sintal Sakura menekan dada bidang Sasuke yang dalam sekejap mampu mengantarkan gelombang gairah ke titik pusat tubuhnya yang semakin menegang.

Merasakan sesuatu yang semakin mengeras bersentuhan dengan titik sensitifnya dibawah sana membuat kepala Sakura sedikit mundur serentak dengan emerald  yang mulai terbuka disertai jantung berdebar. Tindakan refleksnya berhasil menciptakan geraman protes Sasuke saat tautan bibir mereka terlepas.  Onyx gelap yang semakin menggelap karena hasrat menatap emerald yang berinar sayu.

"Sa..suke." Ditengah berusaha meraup oksigen sebanyak-banyaknya, bibir Sakura bergerak samar.

Wajah memerah, emerald sayu, bibir bengkak  yang sedikit terbuka melumpuhkan otak Sasuke untuk merespon Sakura. Mencoba mengabaikan logika yang menjerit meminta mereka berhenti, jari-jari Sasuke meninggalkan punggung Sakura, beralih merayap membelai perut rata Sakura. Mengerti keinginan onyx yang memancarkan api hasrat, Sakura memundurkan sedikit tubuhnya memberi jari-jari Sasuke akses bergerilya di bagian depan tubuhnya tanpa memikirkan resiko dari perbuatan beraninya.

Seolah mendapat lampu hijau, tangan kiri Sasuke bergerak menjangkau payudara Sakura kemudian meremasnya pelan.

"Ughh." Leguhan kenikmatan Sakura meluncur dari bibir mungil membengkak bersamaan dengan emerald yang terpejam.

Menyaksikan pemandangan indah yang tersaji didepannya, bibir Sasuke bergerak membelai sisi leher jenjang Sakura dengan lidahnya. Refleks Sakura mendongak memberi lidah Sasuke akses lebih. Sepasang tangannnya bergerak meremas surai berantakan Sasuke  saat merasakan lidah panas Sasuke mulai mencecap lehernya bersamaan dengan remasan sensual  Sasuke di payudara kanannya.

Dering ponsel dari saku belakang celananya seolah mengembalikan kewarasan Sakura yang sempat tenggelam. Dengan sedikit gemetar menjauhkan tangannya dari surai kelam Sasuke kemudian sedikit mendorong bahu Sasuke menggunakan sepasang tangannya. Menghela napas lega saat bibir basah Sasuke meninggalkan lehernya. Tidak memperdulikan kilatan tajam onyx, Sakura memaksa lidahnya melafalkan suara. "Aku tidak ingin rugi Sasuke." Menatap Sasuke berani tanpa berniat turun dari pangkuan Sasuke. Menulikan telinga dari ponselnya yang terus menjerit.

Antagonis (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang