Buat yg sdh Voment di chap sblmnya mkash😍😍
------Jng lupa tinggalkn jejak 😍😍😘
TYPO!!!
*****
Sasuke menggeram. Menatap emerald yang bersinar geli. Mengabaikan bisik-bisik pengunjung cafe yang memandangnya penuh minat. "Lebih dari cemburu."
Sakura tertawa malu. Menepuk lengan atas Sasuke pelan. Mengundang decakan iri sekaligus penasaran sekumpulan gadis remaja di sudut kanan cafe. "Gombal."
Kepala Sasuke sedikit menunduk. Menatap intens emerald indah yang menjeratnya pertama kali. "Apa gombal seperti itu?" Terkekeh saat Sakura kembali memukul ringan lengan atasnya. "Ayo duduk."
Setelah menyelesaikan perkataannya, Sasuke melepas belitan posesifnya di pinggang ramping Sakura, beralih meraih tangan gadisnya lalu menggenggam erat. Keduanya memilih meja di sudut kiri tepatnya disebelah jendela. Tangan kekar Sasuke membebaskan jemari Sakura saat menarik kursi untuk gadisnya.
"Terimakasih." Sakura tersenyum tulus kemudian mendudukan tubuhnya. Emerald bergerak menelusuri sekitar cafe saat Sasuke menarik kursi di seberang meja. "Rame."
Tanpa mengikuti kegiatan emerald, Sasuke bergumam setelah duduk nyaman. "Hn."
Trademark Sasuke membuat Sakura menatap kekasihnya sebal. "Aku merasa seperti gadis lainnya."
Satu alis Sasuke naik tidak mengerti. "Hn hn hn." Memutar mata saat Sasuke terkekeh. "Seperi sahabat perempuanmu."Mulut Sasuke urung menyahut saat melihat gadis dengan seragam biru muda berjalan kearah meja mereka. Setelah pelayan yang mencatat pesanan mereka meninggalkan meja, Sasuke membuka suara. "Kau berbeda."
"Bedanya?" Sakura menahan senyum menemukan kilatan nakal dalam onyx Sasuke kemudian menarik selembar tisu lalu melemparnya kearah Sasuke meski percuma. "Singkirkan pikiran mesummu."
Sasuke mengangkat bahu acuh. "Kau kekasihku." Pipi Sakura merona samar. "Kalau ekspresimu seperti itu aku ingin memakanmu." Tergelak saat kotak tisu siap melayang kerahnya. Bibir Sakura mengerucut melihat kotak tisu berhasil di tangkap sebelum menghantam dada Sasuke. "Kau mau aku melumat bibirmu disini?" Menyeringai penuh arti. "Atau perlu kita lanjutkan yang kemarin?"
Emerald mengikuti gerakan Sasuke menyimpan kotak tisu di sudut meja. "Kemarin?"
Kilatan bingung dibalik emerald menarik senyum tersembunyi Sasuke. Telunjuknya bergerak mengisyaratkan wajah Sakura sedikit mendekat.
Mengerti, Sakura setengah berdiri, memajukan tubuhnya kearah Sasuke. "Apa?" Tidak menyadari posisinya yang seolah ingin mencium Sasuke memancing pandangan iri beberapa pengunjung cafe berjenis kelamin perempuan.
Hembusan nafas hangat Sakura di wajahnya menggoda naluri lelaki Sasuke untuk melumat bibir mungil tanpa polesan yang terlihat menggiurkan andai tidak mengingat dimana mereka sekarang. Menyadari mimik tidak sabar kekasih, Sasuke segera membuka mulut tanpa melepas jelaga dari bibir Sakura. "Untung rugi." Untuk sejenak, Sakura mencoba memperoses maksud Sasuke dengan mimik yang berhasil membuat Sasuke mensugesti dirinya sendiri untuk tidak mencubit pipi halus Sakura yang sedikit mengembung.
Saat Mengerti maksud Sasuke, Sakura mencubit pucuk hidung kekasihnya gemas. Tergelak melihat kilatan protes onyx. "Rasakan." Tanggap pada gerakan Sasuke, Sakura segera duduk kembali. "Tidak kena." Menjulurkan lidah lucu.
Tidak menyerah, Sasuke mengulurkan tangan melewati permukaan meja mencoba menjangkau Sakura dengan posisi duduk. Menahan senyum saat Sakura menempelkan punggungnya di sandaran kursi. "Takut sekali" Mendengus main-main. "Terlalu jauh."
KAMU SEDANG MEMBACA
Antagonis (Completed)
FanfictionDalam hidupnya Haruno Sakura ingin membuktikan, tokoh Antagonis tidak selamanya berakhir sad ending. SUDAH TAMAT