Sy udh coba dan hasilnya sma.
Chap 12 Terpaksa sy jadikan 2 bagian. Dilarang protes sy jg pusing 😭😭😞
Mksh buat yg udh vote komen di chap 11 😍😍😘😘 chap 12 sy bikin lbu pnjng .
Kantin Teknik
Meja yang terletak di sudut kanan selalu menjadi pusat perhatian beberapa mahasiswi Teknik setiap menginjakkan kaki di area kantin untuk memberi asupan pada lambung mereka atau sekedar mengobrol ditemani segelas jus atau aneka makanan yang disediakan di daftar menu.
Sama seperti hari ini. Beberapa mahasiswi menahan diri untuk tidak menjerit setiap menangkap senyum tipis terukir di wajah rupawan Sasuke. Tentu saja moment langka seperti itu dimanfaatkan gadis-gadis dengan sangat baik. Dari berpura-pura selfie lalu saat ada kesempatan, dengan gesit kamera mengarah pada sosok adonis di sudut kantin dan..
Jepret
Setelah mendapatkannya mereka cekikikan dengan wajah merona. Berbisik-bisik kemudian kembali mengambil gambar si bungsu Uchiha tanpa mendapat onyx menusuk seperti biasanya. Sepertinya hari ini suasana hati pangeran mereka sedang membaik. Entahlah!! Untuk saat ini mereka menolak mencari tahu. Berhasil mendapakan gambar Uchiha Sasuke dengan lengkung bibir super tipis sudah sangat cukup.
Dan Semua tingkah centil gadis-gadis UK tidak luput dari perhatian sahabat-sahabat Sasuke. Jika biasanya sahabat es mereka siap memuntahkan onyx mematikan kepada setiap mahasiswi yang berani mengarahkan kamera ke arahnya. Tidak dengan hari ini. Tentu saja hal itu menciptakan tanda tanya dalam benak Neji, Gaara, Naruto dan Sai, berbeda dengan Shikamaru yang lebih memilih meninggalkan kantin. Mencari ruang kosong untuk mengistirahatkan matanya sejenak. Mengabaikan WA Temari yang memintanya tetap stay di kantin.
Tidak mampu menahan penasaran yang bergejolak, Naruto mendorong mangkuk ramen kosongnya. Tidak memperdulikan delikan Gaara saat sisi mangkok menghantam ponsel Gaara yang tergeletak di meja. "Teme!!!" Sasuke yang bersebelahan dengan Gaara diseberang meja mendongak dengan senyum tipis tidak juga meninggalkan bibirnya. Naruto kembali menelan pertanyaan yang mengantung di lidah kemudian bergidik ngeri. "Ini lebih mengerikan daripada auranya kemarin." Bergumam pada dirinya sendiri. Naruto lebih memilih melihat Sasuke dengan aura gelap daripada aura merah muda seperti ini.
Sai yang duduk diantara Naruto dan Neji berbaik hati mewakili pertanyaan gagal Naruto. "Kau terlihat....senang!?" Dahi Sai mengernyit saat mengucapkan kata terakhir. Seolah kalimat terakhirnya hal tabu.
Sasuke terkekeh. Neji, Sai, Naruto dan Gaara saling melirik penasaran. Dibawah meja, Neji menendang kaki Gaara. Memberi isyarat untuk bertanya pada Sasuke. Memahami tanda penolakan Gaara, kaki Neji kembali menendang Gaara sedikit lebih keras.
Tahu tidak mampu meloloskan diri dari perintah seenak jidat Neji, Gaara menoleh kearah Sasuke disebelahnya dengan malas. Sai dan Naruto berusaha menahan tawa melihat ekspresi keruh Gaara. "Sasuke!"
Panggilan setengah rela Gaara berhasil menarik fokus Sasuke. Tanpa berniat memutar sedikit kepalnya pada Gaara, Sasuke bergumam. "Hn?"
Satu alasan yang membuat Gaara malas melakukan interview dengan Sasuke meski kepalanya dipenuhi tanda tanya. Demi mulut cerewet Temari, Gaara lebih memilih mati penasaran daripada menghadapi sikap menyebalkan sahabatnya. Menyadari ekspresi masam Gaara karena sikap tidak acuh Sasuke berhasil menggelitik perut Sai, Neji dan Naruto.
Jade Gaara tidak lagi menatap sisi wajah Sasuke. Lebih memilih fokus pada makanan pesanannya. "Kau kenapa?"
Naruto kembali menarik mangkuk ramennya kemudian memasang telinga. Melihat Naruto mulai memasukkan ramen kedalam mulutnya, Neji dan Sai mengikuti. Mulai menyantap kembali menu makan siang mereka dengan pendengaran terpasang sempurna.
KAMU SEDANG MEMBACA
Antagonis (Completed)
FanfictionDalam hidupnya Haruno Sakura ingin membuktikan, tokoh Antagonis tidak selamanya berakhir sad ending. SUDAH TAMAT