06

9 1 0
                                    

"Jadi silahkan lanjutkan pertanyaan lo"

Merasa Juan tak melanjutkan pertanyaannya membuat Beby menatap kearah Juan.

"Jangan ngelamun! Bawah lo air gua gabisa nolongin kalau lo jatoh" okay guys, jadi ini Beby itu lagi mau nyari topik yang masuk akal gitu. Dari tadi Juan ga lanjut lanjutin pertanyaan nya, cuma diem. Jadilah Beby bingung, apa Juan gamau tau apa yang sebenarnya terjadi. Ah sudahlah.

"Lo masih mau nanya ga sih!" bentak Beby menatap tajam Juan. "Udah setengah jam. Dan lo cuma diem aja? Ck" baiklah Beby sedang tak mood sekarang, ingin sekali rasanya ia menelan habis lelaki di depannya ini.

Okey, sepertinya yang kali ini berhasil. Juan merespon dan tersenyum kecil. What? Tersenyum? Tersenyum kecil? Kecil? Omg. Why you look so handsome?. Oke Beby focus.

"Kenapa lo jauh banget dari sifat Gabby?" Beby jinak sekarang. Ia menatap sendu kearah matahari yang sedang berada di puncak.

"I know we are twins. But i know too, hmm sifat gw berbanding terbalik dengan sifat dia. Kita emang kembar, tapi gasemuanya sempurna bukan? Kita sempurna hanya melalui fisik, and than sifat gw yang berbeda. Bukan sempurna dalam artian i'm bad and Gabby good. No. Mungkin lo tau, kaya hobi, keseharian, cerewet, jail. Semua tentang gw ga ada di diri Gabby, dan sebaliknya"

Juan menyimaknya dengan baik, memberi jeda sebelum melanjutkan pertanyaan yang begitu banyak.

"Lo bakal jawab semua kan?"

"Sure. What the question?"

"Kenapa lo jadi Gabby?

"Simple. I want to change his life"

"Apa yang mau lo rubah?"

"All in his life"

"Seperti apa?"

"Pandangan orang terhadapnya. Gua mau mereka memandang Gabby layaknya mereka melihat segenggam berlian. Begitu berharga"

"Lo.. Tau kehidupannya? Gua kira dia ga pernah menceritakannya kepada siapapun"

"Gimana pun juga, gua ini saudara kembarnya. Ikatan kita benar benar dalam. Apapun itu gua selalu merasa ga tenang setiap harinya, kalau Gabby belum menceritakan harinya"

"Kenapa harus lo yang merubah kehidupannya?, seharusnya dia sendiri yang melakukannya"

Beby menunduk menatap air yang bergelombang di bawah kakinya.

"Because she can't"

"Why not?"

"She's leave me. She's leave you too. And, she's leave this world" lirih Beby masih menunduk.

"What are you saying? tell me all this just kidding Beby!"

"I'm not kidding Juan. Gua serius, dia pergi meninggalkan dunia ini untuk selamanya"

"How can? And when?"

"Lo inget saat kita lagi makan es krim? Tepatnya gua. Gua menerima telepon kan? Terus gw nangis. Ini yang gua terima saat itu. Sebuah panggilan berisi tangisan sanak saudara gua di Indonesia"

"Indonesia?"

"ya. Dia meninggal di sana, di kamar gua dengan keadaan yang memprihatinkan"

"What? i'm don't understand"

"Dia bunuh diri Juan. I dont know what the reason. But, terakhir kali dia cerita sama gua, dia cuma bilang lelah sambil menangis. Dan itu udah buat gw menyimpulkan kalau dia lelah sama orang yang selalu membully dia"

"Dia suka sama lo, lo tau?"

"Tau. Tapi gua ga bisa maksa diri gua buat suka sama dia. I can't"

"Why you not love her?"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 16, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

temporary life replacementTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang