Jam demi jam pun berlalu sekarang waktunya murid-murid istirahat.
"Terima kasih pak guru." Ucap para murid kelas XI IPA 1.
"Iya anak-anak sekarang waktunya makan." Jawab pak Asep.
Murid-murid pun tertawa garing. Pak Asep keluar dari kelas dan tak lama pak Asep tersandung.
"Aduh... barudak tèh banyak ulah pisan, nginjek-nginjek kaki abdi." Ucap pak Asep dengan logat Sundanya.
"Iya maaf pak." Ucap Reon santai.
"Maaf mulu,gak ada kata lain apa?!" Ucap Reona kesal.
"Udah barudak-barudak , udah bapak maafin." Kata Pak Asep.
Pak Asep pun keluar dari kelasnya. Meninggalkan Reon dan Reona.
"Mana katanya mau kasih pelajaran?" Tanya Reon santai, dan hanya dibalas tatapan tajam oleh Reona.
"Ah kelamaan lu, ya udah kita tanding basket aja!" Ucap Reon lagi.
"Ayo, siapa takut?!" Sahut Reona dengan cepat.
Teman-teman Reon pun merasa bingung karena biasanya Reon bersikap cuek dan tidak peduli terhadap masalah yang ada, walaupun dengan perempuan sekalipun.
"Bisa main lu?!" Ucap Reon dengan sombong.
Reona pun tidak menjawab pertanyaan Reon yang meremehkannya, Reona segera keluar dari kelas menuju kantin.
"KATA REON DITUNGGU PULANG SEKOLAH!" Teriak Caven.
Reona hanya mendengar dan tidak membalas teriakan Caven. Reona dan teman-temannya ke kantin, di pertengahan jalan bel pun berbunyi. Akhirnya mereka pun kembali ke kelas.
🌻🌻🌻
Jam demi jam,detik demi detik pun berlalu akhirnya bel pulang sekolah pun berbunyi, para murid pun bersorak gembira karena bel yang dinantikan mereka berbunyi.
Reon and the geng menuju ke lapangan basket terlebih dahulu, para siswi-siswi yang melihat Reon pun langsung menghampiri ke lapangan basket tersebut, tepatnya di pinggir lapangan basket tersebut.
Reon pun mengganti seragamnya dengan seragam basket dengan secepat kilat. Reona and the geng pun sampai ke lapangan basket dan sudah mengganti seragam sekolahnya dengan seragam basketnya. Dan tak lama kemudian permainan basket pun dimulai.
"1...2...3...priiiitttt....." Ucap Legan sebagai wasit.
Permainan pun dimulai. Diawal Reon menang menguasai permainan, tetapi saat dipertengahan Reona yang menguasai permainan.
"Anjing,jago juga nih cewek!" -batin Reon.
Saat bola dikuasai Reona, Reona mendribble bola ke arah ring basket Reon dan Reona mencetak angka dengan menggunakan teknik lay-up.
"Priiiittt...." Legan membunyikan peluit yang menandakan pertandingan sudah selesai.
"Permainan basket ini dimenangkan oleh Reona. Selamat!" Ucap Legan kepada Reona, yang ditatap tajam oleh Reon karena ia kesal. Tidak seperti biasanya perempuan yang jago bermain basket bisa mengalahkan ia.
"Sans aja bro.... ngalah aja sama cewek." Ucap Alxi santai.
"Eh tapi si Eneng jago juga ya maennya.... gilee..." Ucap Caven kagum. Reon pun yang mendengar perkataan Caven langsung menatap tajam dan tak lama pergi.

KAMU SEDANG MEMBACA
VAREONA
Teen FictionAwalnya gue nyesel ketemu sama lo yang ngacauin hidup gue. Tapi ternyata pertemuan kita adalah awal dari kebahagian dan kesedihan gue. -Reona Anetta Xaviera- Lo memberi warna baru dalam hidup gue.Mengenalkan gue dengan apa itu Cinta, Bahagia, dan k...