07 - Berdua Terus, Bisa Cinlok?

17.9K 2K 108
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*
*
*

Layar laptop menyala menampilkan lembar kerja Microsoft Word yang kosong. Una mengedarkan pandangannya ke arah jendela, melihat pemandangan sekitar sambil memikirkan program kerja mono apa yang cocok dan dapat berjalan baik untuknya. Sebenarnya, banyak program kerja yang bisa dia ciptakan, berhubung Ilmu Perpustakaan merupakan program studi yang cukup universal dan dapat diterapkan di mana-mana. Mungkin, banyak yang berpikir jika jurusannya itu hanya 'terjebak' dengan bangunan bernama perpustakaan dan buku-buku saja. Padahal tidak! Cakupan Ilmu Perpustakaan meliputi berbagai topik yang membahas tentang dokumentasi, pengelolaan informasi dalam berbagai bentuk, pelestarian pengetahuan, kemas ulang informasi dan masih banyak lainnya.

"Jangan ngelamun Mbak, kesambet nanti."

Una menoleh pada Agil yang duduk di sebelahnya. "Lagi mikir, bukan ngelamun. Lo udah nemu ide buat proker mono?"

"Ada beberapa ide. Tapi, belum tahu mau ambil yang mana," jawab Agil. "Emang lo nggak ada ide sama sekali?"

Una tersenyum. "Ada sih, tapi ya itu bingung."

"Coba, apa aja ide lo? Gue bantuin milih. Nggak bakal gue contek, tenang aja."

Ia terkekeh mendengar candaan lelaki yang berkuliah di jurusan akuntansi itu. Kalau pun dicontek, tidak akan cocok juga dengan program studinya. Una lalu membuka folder memo di ponselnya, tempat ia menyimpan ide-ide proker mono saat survei beberapa hari lalu.

"Gue pengin yang nggak ribet sih sebenernya," ujar Una. "Ada ide buat bikin gerakan literasi pengelolaan sampah plastik. Jadi, nanti ngadain kelas sama warga di sini, juga bikin buku atau leaflet, brosur yang isinya step-step cara bikin kerajinan tangan dari sampah plastik."

Ia mengerutkan keningnya saat mendapati Agil hanya terdiam memandanginya. "Kenapa?"

"Lo itu lucu, ya. Bilangnya nggak mau ribet, tapi proker lo barusan itu, kerja dua kali." Agil menimpali sambil tersenyum kecil.

"Iya juga, sih. Kan kemarin ditegasin, kalau bisa sasarannya ke masyarakat, jangan ke anak-anak," jawab Una.

"Kalau ke anak-anak, ada ide apa?"

"Story telling, pakai wayang, di TK deket lapangan situ. Kalau nggak bikin puzzle, yang isinya cara cuci tangan yang baik, intinya info-info sederhana begitu, taruh ke TK."

"Sebentar, emang itu masih masuk ke jurusan lo ya?"

"Masih, dong!" sahut Una. "Story telling masuk ke dalam gerakan literasi mengenalkan anak-anak ke buku. Itu sama kayak gerakan literasi mengelola sampah. Kalau yang puzzle, ini masuk ke mata kuliah kemas ulang informasi. Jadi, mengubah kemasan, bentuk, format, atau apa pun itu, dengan tujuan agar orang-orang lebih tertarik buat baca informasinya."

"Wow, gue nggak ngerti, lho. Gue kira lo bakal bangun perpustakaan, atau apa kek yang berhubungan sama buku terus perpustakaan."

"Emang belum banyak orang yang tahu. Kalau menurut lo, gue pilih yang mana?"

Drama KKN (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang