©(Credit) To The Owner/Original Author.
Author's Point Of View
24 Maret, 04.35"Apa yang kau lakukan di sini bodoh? Ini rumahku!" Sarkas seorang lelaki bersurai hitam yang sedang menggendong seorang anak kecil bersurai kemerahan panjang.
"Aku hanya ingin menyampaikan pesan dari si botak, lagi pula aku hanya ingin mengunjungi sahabatku." Ucap seorang lelaki berpostur pendek dan bersurai pirang.
Si lelaki bersurai hitam hanyam mengangguk acuh lalu membaringkan anak kecil itu di sebuah kasur tua.
"Siapa dia?" Tanya si lelaki bersurai pirang.
"Tahananku. Dia lah umpan untuk memancing Victimku." Tutur lelaki bersurai hitam.
"Are ya sure about this? He can get angry." Tanya si surai pirang.
"Of Course Not. That Faceless can not do that."
Jane The Killer's Point Of View
24 Maret, 01.00"Jadi kenapa kau memburunya?" Tanya [Name] dengan sambil memainkan handgunnya.
Aku menghela nafas panjang. Kembali mengingat semua penderitaan itu benar-benar menyakitkan.
Keluargaku mati dengan kondisi seperti si sialan itu! Tidak kah itu menyakitkan?
"Jeff Killed all of my Family." Dia mentapku dengan tatapan kosong.
Tak lama dia mulai melempar handgunnya ke sembarang arah dan menarik-narik surai [HairColour]nya sendiri tanpa alasan yang jelas.
Aku hanya menatapnya dengan tatapan WTF.
Ingin rasanya aku menolongnya, namun siapa dia? Teman bukan, kita pun baru kenal.
"Akh.. Sorry for that... Annoyed thing." Tuturnya sambil memungut handgunnya.
"Kenapa kau?" Tanyaku singkat sambil membetulkan Dress hitamku.
"Aku memiliki Huntington Syndrome.. Itu membuatku bergerak tanpa ku sadari. Itulah mengapa aku membenci diriku. Ada cerita di baliknya." Tuturnya panjang lebar. Ok.. Aku baru tau itu...
"Aku harus menemukan adikku." Tuturnya sendu. Aku menatapnya dengan tatapan tidak yakin dari balik topengku.
"Kau tidak akan bisa menemukannya sendiri!" Tuturku padanya sambil menyimpan pisau-pisauku.
"Lalu, apa yang harus ku lakukan?" Tanyanya padaku.
Aku tersenyum kecil padanya."Aku tau di mana ia berada. Namun aku tidak akan dapat melukainya. Tidak diriku, dan juga dirimu." Dia pun terlihat putus asa.
"Namun aku tau siapa yang bisa kau andalkan." Ujarku sambil berjalan menuju luar hutan.
"Kau tau siapa?!" Pekiknya girang. Aku berbalik sebentar.
"Ayo, ikut denganku." Ajakku sambil kembali berjalan.
[Name] [Lastname]'s Point Of View
24 Maret, 03.15Kami pun sampai di sebuah perumahan. Aku heran, Jane akan sangat terlihat mencolok, tapi kenapa ia tetap berjalan melalui perumahan ini dengan santainya?
Aku hanya mengekorinya. Ia menuju ke sebuah rumah sederhana bercat putih.
Jane pun mengetuk pintu rumah itu beberapa kali.
"Wait!" Sahutan pun terdengar.
Beberapa saat kemudian, pintu terbuka menampakkan sosok pemuda beriris hijau Emerald, dengan surai coklat, syal bergaris hitam putih, sebuah kalung, dengan kaos hitam tanpa lengan, celana jeans, dan wajah yang penuh dengan luka jahit.
"Oh, Jane. Biar ku tebak, kau kemari karena Jeff bukan?" Tanya pemuda itu sambil menatap Jane.
Jane diam. Aku tidak tau bagaimana ekspresi gadis bersurai hitam itu. Yang terlihat saat ini hanya topeng.
"Oh baiklah, dan... Hai, siapa kau?" Kini pemuda itu beralih kearahku.
"Aku.. [Name]." Ucapku pelan.
Dia hanya tersenyum.
"Hai [Name] namaku Liu Woods. Orang-orang memanggilku Homicidal Liu, panggil saja Liu." Mengapa orang-orang yang ku temui memiliki akhiran yang aneh?
'EverLasting'?
'Homicidal'?
Apa apaan itu?
Apakah aku harus memiliki Nickname yang aneh juga?"Ah silahkan masuk! Aku sampai lupa kan." Ucap pemuda yang bernama Liu itu sambil mempersilahkan kami masuk.
"Anggap rumah sendiri [Name]." Ujar Liu sambil menuju ke arah dapur.
Aku dan Jane duduk di sofa, di ruang tamu. Mungkin.
Lalu Liupun kembali sambil membawa sepasang teh.
Homicidal Liu's Point of View
24 Maret, 03.23Setelah aku meletakkan dua cangkir teh hangat, aku pun duduk di kursiku.
"Jadi Jane, kau mau bertemu dengannya?" Tanyaku memulai percakapan.
"Ya, anak ini ingin menemukan adiknya yang di sekap oleh Jeff."
"Sekarang ia mulai menyekap anak kecil ya.. Tak ku sangka..." Tuturku sambil membayangkan wajah saudaraku itu.
"Jane bilang, kau bisa melukai orang yang bernama Jeff itu." Ucap [Name] dengan tatapan mengharap.
"Aku? Haha. Jangan salah. Aku tidak akan tega melukai saudara kandungku sendiri." Ucapku sambil tertawa garing.
"Lalu siapa yang Jane Maksud?" Tanyanya suram sambil menatap Jane.
Bagaimana ya, Um Sully, tapi aku tidak mau melepasmu.
'Hahaha, jangan malu-malu begitu. Lepaskan saja aku.'
Aku hanya tidak mau kau membuat kekacauan lagi!
'Baik-baik, aku janji kali ini dan hanya kali ini aku tidak akan mengacau.'
.. Ku pegang janjimu.
"Hello, Little Boy."
----------
Chapter '2. Homicidal Liu' Done
700 Word Pas.
Kurang panjang tapi mentok ide.
Maaf baru bisa Up, ada ujian.Semoga suka, mohon di maklumi ke OOC an Liu&Sully juga Jane, mohon di maklumi ke Typo an nya.
Salam
GodMonster999
KAMU SEDANG MEMBACA
SYNDROME: Huntington Syndrome (Jane The Killer X Male Reader)
Teen FictionHalo, reader. CP_Communities pertama kalinya membuat suatu project! Apa itu CP_Communities? CP_Communities adalah komunitas kecil fandom Creepypasta, yang didirikan pada tanggal 03 April 2019. Project yang kami buat bertema, Syndrome. Pasti kalian...