6

130 11 67
                                    

The Endless Battle 2

Jeff The Killer's Point Of View
24 April,  19.39

"The Endless Battle will Begin."

"Hai Jane, [Name]. Aku akan menikmati setiap rasa sakit yang kau rasakan. Jangan bersedih karena Adik tercintamu masih hidup." Pancingku sambi memberikan kode agar Ben keluar sambil menggendong gadis kecil bersurai kemerahan yang sudah di tidurkan.

"Kau apakan adikku!?" Pekiknya sambil menggenggam kuat senjatanya. Jane terlihat mencengkram tangannya agar tenang.

Aku tertawa dan kembali memancingnya.
Namun kali ini bukan cuma bocah bersurai [HairColour] itu saja. Aku juga akan memancing Jane.

"Hai Jane. Kau masih ingin menyandang gelar EverLasting dari pada The Killer?" Godaku pelan.

Mataku yang tajam dapat menangkap kilatan dendam di matanya, sekalipun ia menggunakan topeng.

"Tentu saja tuan Jeff. Lagi pula The Killer tidak cocok bagiku. Itu memang lebih cocok untukmu dasar Psikopat!" Raung Jane yang marah.

Aku hanya terkekeh pelan, jujur kalimat Psikopat yang ia tekankan padaku itu cukum menohok ku.

"Oh, Janey... Itu cukup menyakitkan. Aku bukan Psikopat. Aku tidak membunuh mereka. Aku hanya menolong mereka untuk tidur saja. Hanya itu" Jane yang terlihat geram pun hanya diam lalu menyerangku.

Author's Point of view
24 April, 19. 40

Jane melemparkan beberapa pisau kearah sang pembunuh tanpa belas kasih.
Selepas Jane melemparkan pisau-pisau tersebut, Jane pun maju untuk menyerang musuh abadinya.

[Name] pun ikut menyerang. Walau bagaimana ia berjalan adalah limbung, ia tetap melancarkan serangan.

Jeff menangkap sebuah pisau yang di lempar kan oleh Jane dan mencoba menusukkannya ke tangan [Name], namun usahanya gagal karena Jane yang menyerangnya dari belakang.

Jeff menendang perut [Name] lalu menahan serangan Jane dengan pisaunya.
Dengan Reflek Jeff membalikan serangan dan menyikut punggung gadis berwajah rusak itu.

[Name] melancarkan serangan dengan menghunuskan gergaji yang dia bawa.

Jeff menghindarinya dengan cekatan dan membanting [Name]. Namun tampak pemuda bersurai [haircolour] ini tidak menyerah dan malah menggenggam tangan Jeff yang membantingnya dan menendang dadanya lalu mengambil kembali Chainsaw miliknya yang terlempar cukup dekat.

Jeff sedikit mundur dan limbung. Namun ia kembali menyerang balik. Senyum alaminya pudar. Pemuda bersurai [Haircolour] itu sudah makin kuat.

Namun senyum permanennya menyamarkan wajah tidak sukanya. Matanya yang tidak pernah tertutup menatap Jane dan [Name] dengan tatapan mengintimidasi.

Mungkin bila tatapan Jeff bisa melukai [Name], pemuda itu akan terkapar bagai Offenderman yang di kerubuti wanita cantik yang siap melayaninya./Plak/sorry Offendy :3/

Xandra [Lastname]'s point of view
24 April, 19.25

Kak Ben mengelus kepalaku dengan lembut lalu melepaskan rantai yang mengikat kakiku. Jujur kulit sobek itu menyakitkan.

Aku tersenyum kecil sambil menyeka airmataku lalu memeluknya. Kak Ben baik. Tidak seperti kak Jeff yang mengilatku.

Kak Ben adalah satu-satunya orang yang membuatku tetap waras disini. Aku sering berteriak pada Kak Jeff... Jujur wajahnya mengerikan. Ia tidak dapat berkedip.

Sama halnya dengan kak Ben. Sebenarnya kak Ben juga mengerikan. Bola matanya seperti Ghoul(setan kubur, yaa... Taulah... Gimana, kek Kaneki). Dan mengeluarkan darah.

SYNDROME: Huntington Syndrome (Jane The Killer X Male Reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang