3

3.7K 471 24
                                    

Aku membaringkan tubuhku di tempat tidur tanpa ada rasa bersalah sama sekali. Jadwalku sangat padat dan hal itu tentu saja tidak ada waktu untuk bertemu gadisku.

Ya Tuhan, aku sudah merindukannya.

"Hoi, Jae!"

Aku membangunkan tubuhku dan berkata, "Apa, Hyung?"

"Jangan melamun," tegur Yuta Hyung.

Aku mengerutkan dahi, "Melamun? Apa yang aku lamunkan?"

"Mana aku tahu apa yang kau lamunkan, Jaehyun sayang." Yuta Hyung terlihat menyolot.

"Hyung, aku merindukan gadisku," ujarku pelan.

Yuta Hyung menatapku heran, "Gadismu? Kau belum mempunyai anak, Jaehyun."

Aku menghela napas, "Gadisku itu ya gadisku. Jung Rose."

Yuta Hyung tertawa mendengar ucapanku, "Hei! Kau bermimpi apa sampai-sampai Rose mau menjadi gadismu? Lagipula, kau tidak ada tindakan agresif, misalnya mengajaknya menikah."

Aku berpikir sejenak, "Benar juga, ya. Bolehkah aku melakukan itu, Hyung?"

"YA! Jangan kau ikuti ucapanku, nanti Taeyong memarahiku," pekik Yuta Hyung.

"Baiklah, aku akan mengajak Rose menikah dan menjadikannya sebagai Jung Rose," tekatku.

Yuta Hyung mendekatiku dan memutarkan kepalaku ke kanan ataupun ke kiri, "Jung Jaehyun, sadarlah. Wahai jin yang ada di tubuh Jaehyun, seharusnya kalian pergi dari tubuh pria tampan yang tidak bisa mengalahkan ketampananku ini. Jung Jaehyun, KEMBALILAH KEDUNIA!"

"YA! Aku tidak kesurupan, Hyung," desisku kesal, "lagipula tak ada salahnya aku menjadikan dia sebagai istriku, ibu dari anak-anakku nantinya."

"Sepertinya kau semakin parah, Jaehyun." Yuta Hyung menatapku ngeri, "Taeyong! JUNG JAEHYUN KESURUPAN!"

"YA! AKU TIDAK KESURUPAN!"

Setelah aku mengatakan itu, Yuta Hyung berlari menjauh dari kamarku. Astaga, ada apa dengan manusia-manusia ini? Susah memang kalau bertemu dengan pria tampan sepertiku ini, kewarasan mereka sudah hilang.

Aku tersadar lagi di saat Taeyong Hyung datang dan berbaring tepat di sampingku.

"Aku tidak kesur–"

Ucapanku di potong oleh Taeyong Hyung yang sedang memejamkan matanya, "Aku tahu itu dan berbaringlah. Aku tahu kau lelah, jadi mari kita beristirahat sebentar."

Aku mengikuti apa kata Taeyong Hyung. Aku berbaring tepat di sebelahnya dan menatap langit-langit kamar yang tinggi.

"Hyung, salah ya kalau aku menganggap Rose adalah gadisku, milikku?" tanyaku pelan.

Taeyong Hyung terkekeh mendengar ucapanku, "Menurutmu?"

Aku terdiam mendengar pertanyaan dari Taeyong Hyung. Aku juga tak tahu kenapa aku hanya bisa diam dan tetap menatap langit-langit kamar.

"Selagi Rose tidak keberatan dan dia tidak mempunyai kekasih, ya tidak salah. Yang salah itu hanya kau yang tidak mau meresmikan hubungan kalian saja," ujar Taeyong Hyung.

Aku kembali terdiam. Meresmikan hubungan kami? Iya juga, aku belum meresmikan hubungan kami. Aku hanya takut.

Takut di tolak.

"Kalau kau pikir kau takut di tolak oleh Rose, kau salah besar, Jaehyun. Selama ini Rose tidak ada menjauhimu ataupun menghindarimu, 'kan? Jadi, tak apa-apa kalau kau memang mau meresmikan hubungan kalian," sahut Taeyong Hyung.

Taeyong Hyung benar-benar tahu isi hatiku. Aku terharu.

"Lagipula, Rose salah satu idol yang terkenal dan multitalent, jadi kau harus siap siaga untuk menjadikannya milikmu. Hanya karena kau selalu mengatakan bahwa ia adalah gadismu bukan berarti ia juga akan beranggapan bahwa kau miliknya. Hubungan kalian masih tidak ada kepastian, Jaehyun. Jadi, saranku.. ada baiknya kau membicarakan hubungan kalian berdua secara matang, biar tidak ada penyesalan di kemudian hari," ujar Taeyong Hyung.

Aku menganggukan kepalaku dan tersenyum lebar, "Terima kasih, Hyung. Aku akan bertemu dengannya hari ini, bolehkan?"

"Terserah kau saja, Jaehyun. Itu urusanmu dengannya, bukan urusanku ataupun orang lain," ujarnya.

"Terima kasih, Hyung."

*****

"Ayo menikah."

Rose mengerutkan dahinya, "Ha? Kau kenapa?"

Aku tersenyum lebar dan menarik tangannya, "Ayo kita menikah."

Rose tertawa, "YA! Menikah itu bukan hanya membentuk sebuah keluarga baru. Kau harus bertanggung jawab, mengendalikan segala emosi, dan tidak memikirkan diri sendiri."

"Aku bisa, ayo menikah," ajakku lagi.

"Kau tak boleh seperti ini, Jaehyun. Kita harus memikirkan penggemar dan pekerjaan kita di kemudian hari. Jangan asal mengajak seorang gadis menikah seperti mengajak mereka berkencan," tegur Rose, "dasar idiot."

Aku mengerucutkan bibir, "Tapi, aku tidak ingin kehilanganmu, Rose."

Rose tertawa, "Kita akan menikah suatu saat nanti, tapi bukan sekarang. Aku juga tidak ingin kehilanganmu, Jaehyun. Jadi, berhenti berpikiran buruk."

Aku terdiam.

"Kau yakin ingin bertemu keluargaku di Australia untuk melamarku?" tanya Rose.

Aku tersenyum, "Aku yakin."

Rose menggelengkan kepalanya, "Pikirkan hal yang lain dulu, Jaehyun. Jangan pikirkan kebahagiaanmu seorang, pikirkan orang lain."

"Kenapa harus memikirkan orang lain? Ah~ penggemar.." desahku pasrah, "maafkan aku."

"Tak apa, kau juga dalam keadaan gila, jadi aku wajarkan saja," canda Rose.

Aku tersenyum melihatnya. Ah~ gadisku ini sangat cantik. Kapan aku bisa menjadi suami sahnya, ya?

"Rose.."

"Ya?"

"Aku mencintaimu."

"Aku tahu."

"Kau tidak mencintaiku?"

"Aku juga mencintaimu, Jaehyun."

Aku tersenyum lebar dan memeluknya dengan erat. Aku tak masalah denga apa yang terjadi kemudian hari asal aku tetap bersama dengan Rose. Jadi, begini rasanya di mabuk cinta, ya?

"Nanti, kalau kita menikah.. bisakah kita mempunyai anak kembar? Perempuan dan laki-laki?" tanyaku tiba-tiba.

Rose tersedak, "Mwo?"

"Tak boleh?" tanyaku lagi.

"Ya Tuhan, Jaehyun... kita masih muda dan kau sudah memikirkan anak?" Rose menatapku tak percaya.

Aku tertawa, "Kau tak ingin?"

"Aku ingin, Jaehyun. Tapi, bukan sekarang," ujar Rose.

Aku tertawa lagi, "Kalau begitu, ayo kita buat."

Rose langsung menjitak kepalaku dan berkata, "YA! Tidak semudah itu, bodoh!"

"Tapi, aku ingin menikah," lirihku.

"Belum waktunya, Jaehyun," kata Rose.

"Kau tak ingin punya anak yang imut sepertiku? Atau punya anak kembar yang mirip dengan kita berdua?" bujukku.

Rose menghela napas dan memejamkan matanya, "Ya Tuhan, tak bisakah pikiranmu kembali normal, Jaehyun?"

"Aku baik-baik saja, Rose. Jangan memarahiku," ucapku, "ayo kita pergi ke gereja dan menikah sekarang juga."

"YA! JUNG JAEHYUN!"

"Aku tahu, aku juga mencintaimu."

She's My Rose ❝✔❞ - jaehyun roseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang