20

3.9K 235 33
                                    

   Ji Hyeon mendapat panggilan mendadak pagi ini, dengan cepat Ia bersiap dan berjalan keluar dari kamarnya.

   Perlahan ia melewati kamar Soonyoung, ia tidak ingin membangunkan Eomma dan Appanya yang tengah tertidur.

   "Sepertinya aku hanya bermimpi mendengar seseorang meracau tak jelas?" Ji Hyeon menggelengkan kepalanya kemudian segera pergi dari rumah.

***

   "Soonyoung kau harus pergi bekerja" Jihoon menusuk-nusuk pipi Soonyoung dengan jari telunjuknya.

   "Aku bisa menyerahkan pekerjaanku kepada Vernon, tidurlah lagi." Soonyoung semakin memejamkan kedua matanya.

   "Kau harus bertanggung jawab dengan pekerjaanmu, kasihan Vernon." Jihoon mencubit lengan Soonyoung yang masih saja betah berada di pinggangnya.

   "Kasihanlah padaku yang kelelahan, aku pasti harus melawan Seungcheol lagi." Soonyoung membuat Jihoon membulatkan matanya.

   "Aku harus pulang Soonyoung, Yoon Ji dan Seungcheol-"

   Soonyoung membuka kedua matanya, kemudian menatap Jihoon tajam.

   "Aku ikut, ada yang harus aku bicarakan dengan Seungcheol." Soonyoung yang terlihat tidak suka ditolak membuat Jihoon bungkam.


***

   "Akhirnya umpanku pulang" Seungcheol tersenyum menatap keluar jendela rumah mewahnya.

   Sebuah mobil berwarna putih memasuki halaman rumahnya yang luas, mobil yang menampakkan bayangan Soonyoung dan Jihoon didalamnya.

   "Siapkan para pelayan untuk menyambut tamu kita, bangunkan juga Yoon Ji, dia harus siap dengan pesta yang akan berlangsung" Seungcheol menatap kepala pelayan yang menunduk takut, kemudian pelayan itu pergi dengan cepat.

   Soonyoung dan Jihoon melangkah kedalam rumah mewah Seungcheol, beberapa kali Soonyoung mencoba menenangkan Jihoon yang masih saja khawatir.

   "Oh, kau sudah pulang. Dengan Soonyoung rupanya." suara sepatu pantofel Seungcheol menggema memenuhi ruangan.

   Para pelayan terdiam sembari menunduk, Soonyoung maupun Jihoon tidak mengucapkan sedikit katapun.

   Seungcheol tertawa cukup keras, Jihoon mengeratkan genggaman tangannya.

   "Jihoon sepertinya pria ini membuatmu membisu, apa yang aku katakan tentang, menjawab perkataan dan pertanyaan ku?" Seungcheol menatap keduanya dari lantai atas.

   "Kau hanya membuatnya tersiksa, Seungcheol." Seungcheol sontak membulatkan kedua matanya.

   "Tau apa kau tentang kata tersiksa, Soonyoung?" Seungcheol berjalan menuruni tangga.

   "Sementara aku sedari kecil sudah tersiksa, karena keluargamu." Seungcheol mendudukkan dirinya di tangga yang paling bawah, menatap Jihoon dan Soonyoung.

   "Aku sudah tau semuanya Seungcheol, kau memang mengalami masa kecil yang lebih pahit bagi mu. Kau hanya membodohi dirimu sendiri." Soonyoung menatap Seungcheol tajam.

Just Mr.Kwon ❲SoonHoon❳Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang