I

6.4K 591 8
                                    

Hari ini tepat delapan belas tahun silam, sepasang bayi laki-laki kembar terlahir ke dunia. Si sulung lahir dengan fisik yang sehat. Tangisannya lantang, memecah keheningan malam.

Tepat 15 menit setelah kakak kembarnya, si bungsu datang menyapa dunia. Namun, hingga beberapa saat berlalu tak kunjung terdengar suara tangis dari bibir mungilnya.

Sejak saat itu kedua orangtuanya menyadari. Si bungsu terlahir dengan keistimewaannya. Mereka harusnya menyadari, anak bungsunya juga harus dicintai sepenuh hati.

Orang tua keduanya menyambut dengan suka cita. Si sulung diberi nama Hwang Hyunjin. Dan adiknya, Hwang Jeongin. Mereka sama-sama dilimpahi kasih sayang. Meski terkesan berat sebelah, tapi itu tak begitu terlihat.

Ya. Setidaknya itulah yang ada dalam pikiran keduanya.

.

Jeongin berusaha meraih buku bacaan kesukaannya yang kebetulan diletakkan pada rak yang cukup tinggi. Di rumah sedang tidak ada siapapun, anak laki-laki itu kini hanya mampu menahan tangis saat tak berhasil meraih apa yang ia inginkan.

Terkadang Jeongin merasa iri dengan fisik kakak kembarnya yang jauh di atasnya. Ia sempurna, tanpa ada satupun cacat pada tubuhnya.

Hari ini, ia dan kakak kembarnya genap berusia 18 tahun. Angka yang menunjukkan kedewasaan bagi para remaja. Namun, hal itu hanya berlaku pada Hyunjin. Tidak untuknya.

Hingga usianya yang sekarang, Jeongin sama sekali tak diizinkan untuk pergi ke luar rumah. Sekalipun untuk berjalan-jalan, membeli sesuatu. Jika ditanya apa alasannya, maka ibunya hanya akan menjawab, 'Tunggu sampai tiba saatnya kamu dewasa'.

Dulu, Jeongin bisa bersabar saat ibunya menjawab dengan kalimat yang sama berulang kali. Tapi, tidak untuk sekarang. Hari ini, kesetaraan derajat antara ia dan kakaknya harus segera dipertanyakan!

.

"Jeongin, Kakak pulang." Hyunjin mengernyitkan keningnya saat mendapati ruang keluarga yang kosong. Dengan buku-buku bacaan yang jatuh berhamburan di bawah rak.

Tak lama berselang, terdengar suara barang berjatuhan dari arah dapur. Dengan segera, ia melesat pergi dari sana. Menuju asal suara.

Khawatir, bisa saja Jeongin membiarkan lengannya tersiram air panas seperti beberapa hari yang lalu. Dia juga tidak ingin kalau Jeongin sampai terkena omelan dari ibunya.

Yang paling mengerikan adalah, saat ayahnya juga ikut campur dan turut memarahi Jeongin atas kesalahan yang tak disengaja.

Betapa terkejutnya ia saat mendapati tubuh Jeongin tergolek lemas di atas lantai marmer dengan peralatan dapur yang berjatuhan di sekelilingnya. Dengan napas memburu, ia menghampiri Jeongin yang masih tak sadarkan diri. "Jeongin! Astaga, kamu kenapa?!"

"Den Hyunjin...," panggil seorang asisten rumah tangganya dengan lirih. "Maafin, saya. Harusnya tadi saya nggak izinin Den Jeongin buat masuk dapur."

Hyunjin terlanjur menulikan telinga, buru-buru dibawanya tubuh ringan itu dalam dekapannya. Mengalungkan tangan Jeongin pada lehernya, dan menggendongnya menjauh dari dapur.

Sementara itu, Jeongin yang ternyata hanya berpura-puraㅡ membuka matanya perlahan dan mengerling nakal pada bibi Ahn. Lalu memejamkan matanya kembali saat dirasa Hyunjin mencurigai gerakan darinya yang masih dianggap pingsan.

Bibi Ahn menggelengkan kepalanya mengamati tingkah laku si bungsu. Sekarang, dia tinggal memikirkan cara bagaimana membereskan semua kekacauan ini seorang diri dan mencari-cari alasan agar Jeongin terbebas dari amukan majikannya.

Hyunjin membaringkan tubuh mungil itu pada single bed milik Jeongin. Sementara ia membiarkan dirinya duduk di atas lantai sembari menyandarkan kepalanya pada ranjangnya yang tak terlalu jauh dari tempat tidur Jeongin.

Ia memijat-mijat kepalanya yang terasa pening. Selama hampir 10 jam dituntut untuk belajar dan belajar di sekolah, ditambah lagi dengan tingkah laku adiknya yang kadang menjadi super-ajaib. Membuat dirinya dilanda kelelahan, hingga tanpa sadar ia pun jatuh tertidur.

.

tbc

---
jadi, ini itu...

iya, update di malam sebelum lebaran genks.

Minal aidzin wal faidzin everyone!
Mohon maaf apabila selama menulis cerita sering bikin kalian misuh-misuh😃
Dan mohon maaf karena selama belasan chapter ke depan bakal buat kalian misuh-misuh (again).

Twins ㅡ hyunjeong✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang