Uang.
Permasalahan krisis yang dimiliki manusia salah satunya adalah masalah uang.
Katanya, lembaran kertas berharga itu bisa mempermudah hidup manusia yang memilikinya.
Itu memang terbukti, dengan melihat banyaknya orang, dari kalangan manapun yang seakan-akan hidup hanya untuk mencari uang. Mencari kebahagiaan, menurut mereka.
Dari mulai anak kecil- yang terpaksa mencari lembaran kertas itu karena tuntutan takdir yang diberikan pada mereka ataupun yang dipaksa untuk mencarinya oleh orang yang berumur lebih tua dari mereka; remaja, sampai orang dewasa. Dari kalangan yang bisa disebut rendah di piramida pemilik harta manusia, sampai konglomerat yang memiliki harta dimana-mana.
Tidak terkecuali untuk salah satu dari manusia yang ada di bumi ini, yang memiliki perawakan sedikit leih pendek dibandingkan manusia seumurannya, mengenakan pakaian- entahlah apakah itu bisa dibilang layak untuk disebut sebagai pakaian atau bukan.
Bagaimana tidak, ia hanya menggunakan mini pants ketat serta baju luaran see through untuk menutupi badannya. Seiring dengan alunan lagu yang terdengar lambat dan menggoda, pemuda berperawakan kecil ini meliukkan tubuhnya sambil berpegang dan sesekali mengintari tiang yang menjadi teman dansanya.
Tidak sedikit, pengunjung yang datang ke club malam itu memusatkan perhatiannya pada si kecil yang tengah berdansa dengan tiangnya, ditemani dengan alkohol yang mereka konsumsi untuk meluruhkan segala tekanan hidup yang mereka hadapi setidaknya untuk sementara waktu, hanya malam itu.
---
Dalam hati kecil Gun, ia tidak menginginkan ini. Membiarkannya masuk kedalam dunia malam yang menurutnya tidak seharusnya ini. Ia merasa bahwa Tuhan sedang mempermainkannya lebih dibandingkan orang lain. Dimulai dari hidup yang tadinya normal, berubah menjadi malapetaka dalam waktu yang bisa dibilang singkat.
Dari ibunya yang jatuh sakit dan akhirnya meninggalkan dirinya di dunia, adik perempuannya dan ayahnya, lalu ayahnya tanpa sebab meninggalkan kedua anaknya dan memiliki hidup yang baru dengan wanita yang ternyata adalah selingkuhan ayahnya ketika ibunya jatuh sakit.
Sedih? Sangat. Marah? Ya, siapa yang tidak marah dan merasa dikhianati oleh ayah sendiri yang diam-diam berselingkuh ketika ibunya sedang sakit sampai akhirnya meninggalkan mereka. Dendam? Well, ia bilang jika ia tidak memiliki waktu untuk hal itu. Dan sekarang, tinggalah sekarang ia dengan adiknya, Pim disebuah condo kecil yang terlihat normal dan setidaknya layak untuk dihuni.
"Hey, little angel. Good work for today. Nih, gajimu untuk bulan ini. See you day after tomorrow." Suara dari pria berperawakan tinggi dan fit yang merupakan bosnya itu menyadarkannya dari lamunannya. Gun menunduk dan berterima kasih ketika ia menerima upah yang didapatkannya bulan ini.
Gun sudah bersiap akan segera pulang ke rumahnya setelah ia mengganti pakaiannya- yang ia akui tidak senonoh itu sebelum ia mendapatkan sosok temannya, satu-satunya teman dekat yang ia miliki dan yang mengetahui hidup pribadinya ini berjalan kearahnya.
"Gun, percepat kenapa. Gue capek mau cepet tidur." Keluh temannya yang berbadan lebih besar dari dirinya itu, yang diketahui bernama New Thitipoom.
"Sabar ndut, lo mau gue pulang masih pake ginian apa?""Ya enggak lah. Makanya buruan ganti baju sana." Temannya yang berbadan lebih besar itu mendorong Gun kearah fitting room, membiarkan Gun mengganti pakaiannya dengan yang lebih pantas dan normal.
Selesai berganti baju, akhirnya Gun dan New yang sedari tadi menunggu Gun akhirnya pulang bersama, seperti apa yang biasa mereka lakukan setiap harinya dengan menggunakan mobil New. Kebetulan, condonya dan New letaknya tidak terlalu berjauhan dan searah.
Tiba di depan gedung condonya, Gun mengucapkan perpisahan dan selamat malam ketika turun dari mobil New serta mengingatkan teman dekatnya itu untuk berhati-hati dijalan. Gun merasa sedikit lebih khawatir pada temannya itu karena New terlihat lebih lelah dibandingkan hari-hari biasanya.
Percakapan mereka diakhiri dengan omelan Gun yang menyuruh New untuk memberi pesan segera setelah New tiba di condonya untuk memastikan apakah ia baik-baik saja, sebelum mobil New berlalu dari hadapan Gun. Gun segera masuk ke dalam gedung menuju condonya yang berada di lantai 7.
Bip.. Bip.. Bip..
Gun menekan kunci sandi condonya, diikuti dengan bunyi yang mensinyalkan pintunya terbuka mempersilahkan Gun untuk masuk ke condonya.
Hal yang pertama menyambut Gun setibanya ia di dalam condo adalah ruangan yang gelap. Gun berasumsi jika Pim, adiknya sudah lebih dulu tertidur karena biasanya, Pim akan menunggu Gun pulang dari pekerjaannya. Setidaknya ia selalu melakukannya di akhir pekan karena adiknya ini masih bersekolah.
Gun tersenyum ketika ia menemukan adiknya sedang terbaring tidur dengan tenang. A little healing, batin Gun. Ia mengakhiri harinya dengan membersihkan dirinya sebelum tidur di kamarnya yang terletak persis di kamar adiknya.
***
Halo, dengan kittaypoom disini. Sebetulnya, ini bukan pertama kalinya punya storyline AU tapi baru pertama kali ini terealisasi hahaha. Jadi agak dimaklum ya sama ketidakjelasannya.
Tadinya mau bikin cerita ini lebih mature tapi setelah dipikirkan lagi, gak deh. Terima kasih sudah membaca cerita ini Babiis semoga kalian suka ya!
KAMU SEDANG MEMBACA
Angel's Double Life
RomanceEveryone has their own respective private, so does Gun. Are you curious about the two different life he's living in? Are you ready to not giving any judgement to other human's private life? Menceritakan kisah seorang manusia bernama Gun Atthaphan ya...