Selalu saja ada saat dimana manusia bertemu dengan yang namanya bad day.
Tidak terkecuali manusia berperawakan kecil ini. Gun merasa kalau hari ini adalah hari yang benar-benar buruk baginya. Bagaimana tidak, hari ini Gun hampir saja tidak bisa masuk kelas paginya karena dunia keduanya yang berakhir lebih lama daripada biasanya. Ia sangat, sangat kelelahan hingga paginya dia tidak mendengar alarmnya sama sekali. Untung saja ada Pim yang membangunkannya, walaupun Pim memang membangunkannya sangat telat- yang Gun gerutukan dalam hati, untunglah dia tidak telat masuk kelas pagi.
Bad day count number two, kelas hari ini berakhir lebih dari waktu yang telah ditentukan. Salahkan dosen yang tiba-tiba merasa badmood ketika mengajar- mungkin beliau sedang pms dan menyebabkan beliau memberikan kuliah sekaligus ceramah berisi peringatan dan nasihat orang tua yang tidak diduga akan amat sangat panjang. Dan jadilah kelas berakhir lebih telat.
'Bisakah hari ini lebih buruk lagi?’ Batin Gun.
Setelah kelas berakhir, rencananya Gun ingin segera pulang ke condonya bersama New sebelum di sore hari berangkat ke ‘tempat kerjanya’, klub malam. Namun, takdir masih belum puas memainkannya. Sesosok pria yang memiliki perawakan bisa dibilang bagus namun tidak sebagus New- opini pribadinya, menghampirinya dan duduk di sebelah Gun tanpa izin ketika Gun hendak berdiri untuk segera meninggalkan kelas.
“Gun, kok lo udah semester 5 keliatan belum pernah ikut UKM? Ikut UKM fotografi sama gue yuk.” Ujar Pak, nama dari sosok pria itu yang merupakan teman sejurusan yang sekelas dengannya dan New.
“Gak. Gue gaada waktu buat ikut UKM manapun.”
“Padahal ikut klub fotografi gak ribet loh. Gak terikat sama perkumpulan harus selalu hadir juga gak kaya klub paduan suara.”
“Gak ah makasih. Gue kan udah pernah bilang.”
“Gun, yuk katanya mau ke condo gue.” Terdengar suara New yang tiba-tiba terlihat sedang menunggu di depan pintu ruang kuliah dengan tas yang sudah tergantung di bahu sebelah kanannya.
Gun merespon panggilan New dengan segera bangkit dari kursinya menghampiri New kemudian mereka berjalan bersama, menjauhi Pak tanpa mengucapkan perpisahan pada Pak terlebih dahulu.
“New, kenapa itu orang dari pertama kenalan sama gue sksd banget ya?” Keluh Gun pada New ketika mereka sudah meninggalkan kampus dengan mobilnya New, seperti biasa.
“Gatau. Sebenernya dari semester 2 gue udah ada feeling gaenak sama makhluk itu.”
“Yaudah lah ya. Hidup udah ribet jangan dibikin ribet mikirin yang gak penting.”
---
Malam itu merupakan malam yang normal, bagi sebagian besar orang. Banyak orang yang menghabiskan malam sabtunya untuk berkumpul bersama keluarga, teman, pacar, pasangan hidupnya Bagi Gun, memiliki kehidupan malam dan bekerja di lingkungan yang seperti ini pun sudah menjadi hal yag normal baginya. Setelah di siang hari beristirahat di condonya- ya, dia dan New berbohong pada Pak soal Gun yang akan ke condo New. Sorenya, Gun bersiap-siap untuk pergi ke klub malam tempatnya bekerja sambil menunggu adiknya pulang dari sekolah.
Dan sekarang disinilah dia, sedang berganti pakaian dengan see-through crop tee and low cut neck berwarna putih, serta mini pants ketat berwarna senada dengan crop tee yang dia gunakan serta fishnet stocking putih melengkapi penampilannya malam itu.
“Little angel. For your information, hari ini klub akan disewa untuk perayaan ulang tahun. Persiapkan dirimu dengan baik, karena orang ini cukup gila untuk memberi uang lebih demi menyewa klub, dan kau.” Bosnya- yang diketahui bernama God menghampiri Gun di waiting room-nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Angel's Double Life
RomanceEveryone has their own respective private, so does Gun. Are you curious about the two different life he's living in? Are you ready to not giving any judgement to other human's private life? Menceritakan kisah seorang manusia bernama Gun Atthaphan ya...