Part 5

344 47 1
                                    

Menanti memang sesuatu yang menyiksa,

Tidak terkecuali bagi Off. Menanti akhir pekan kali ini seperti menanti sesuatu yang tidak pasti baginya, walaupun dirinya memiliki kesibukan di hari kerja.

Off mengira, setelah hampir satu minggu sejak pertemuan pertamanya dengan sang malaikat, bayangan akan sosok itu akan perlahan memudah dari ingatannya.

Namun ternyata perkiraannya salah.

Bayangan akan sosok malaikatnya itu terus menghantuinya terutama ketika malam hari sebelum ia memejamkan matanya.

Off sangat menanti untuk bertemu dengan malaikatnya lagi, tanpa penyangkalan.

---

"Tay, dimana lo?"

"Masih di galeri."

"Jadi kan ya malem ini?"

"Peng, sungguh ini masih jam 2 siang. Gak sabar ya buat ketemu sama little angel?"

"Bacot."

"Bacot tapi bener kan?"

"Serah. Gue mau meeting dulu. See you at Blaue Liebe."

"Okay."

Off menutup telfonnya sesaat setelah Tay mengucapkan 'okay'. Realita segera menamparnya, lamunannya dengan paksa dihentikan karena sekretarisnya mengetuk pintu ruangan Off dan mengingatkannya untuk menghadiri rapat saat itu juga.

'Hold yourself, you'll meet the angel soon Off.' batinnya.

---

Off melihat pantulan dirinya di depan cermin besar dalam kamarnya. Kemeja hitam dan suit biru tua untuk atasannya, dengan celana berwarna krem menyempurnakan penampilannya untuk bertemu malaikatnya lagi.

Off mengucap syukur dalam hati karena rapat hari ini selesai lebih cepat dari biasanya. Walaupun Off mencoba untuk fokus dan mengesampingkan bayangan sang malaikat untuk sementara, namun terkadang bayangan itu sesekali menyusup kedalam pikirannya tanpa aba-aba.

Off merasa, lama-lama dia bisa gila.

Tiba-tiba suara notifikasi dari handphonenya membuyarkan lamunannya. Ternyata pesan dari Tay. 'Peng, lo dimana? Gue udah di Blaue Liebe.'

Segera dibalasnya pesan dari Tay, lalu mengambil kunci mobilnya dan segera pergi untuk bertemu dengan Tay, dan malaikat yang telah menghantuinya selama seminggu itu.

---

"Lo yang ngajak, lo yang telat." Keluh Tay ketika Off tiba di klub malam yang mungkin akan menjadi tempat favorit Off selanjutnya.

"Sorry. Butuh persiapan sebelum ketemu."

"Tapi gak masalah sih. Gue kan ditemenin si manis."

"Wah, udah ngecengin lagi aja lo. Yang mana emang si manis?"

"Tuh, yang itu."

Tay kemudian menunjuk kepada seorang bartender dengan topeng putih dan corak detail berwarna coklat muda, perawakan si manis diperkirakan setinggi dirinya dan terlihat berisi.

Yang disebut si manis tersebut terlihat tidak menghiraukan godaan mereka dan meneruskan pekerjaannya secara profesional.

Jam sudah menunjukkan sekitar hampir pukul 11 malam, Off dan Tay sudah menjadi satu dengan suasana yang tercipta di klub malam.

Namun sang malaikat yang Off tunggu-tunggu sejak seminggu sebelumnya belum juga menampakkan dirinya.

"Tay, lo tau gak-"

Angel's Double LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang