• 12 •

997 132 7
                                    

Musim SemiㅡKantor Polisi,2018


"Kita putus"

"Keㅡkenapa? Lo percaya gue bunuh Heejin?"

"engga"

"terus?!"

"gue cuma mau kita putus"

Dua remaja yang berbeda jenis kelamin sedang duduk berhadapan sekarang,Mereka adalah Ryujin dan Hyunjin.

"Gue butuh lo jinn"

Ryujin menatap lemah Hyunjin,air matanya jatuh tanpa diperintah.Ryujin mulai menangis.

"Lo jangan nangis"

Satu kata yang bernada lembut dari bibir Hyunjin,tapi menusuk hati Ryujin.

"jadi kenapa lo mutusin gue?"

Suara Ryujin bergetar,dia menahan tangisnya.

"Karena gue nggak mau pacaran sama orang yang nggak suka sama gue"

Hyunjin menatap sinis Ryujin,namun tangannya yang dia sembunyikan didalam sakunya meremas erat.
Ryujin yang mendengar perkataan Hyunjin menatap Hyunjin tak percaya.Dia menyeka kasar air mata pada pipinya

"gue nggak tau apa maksud lo jin,kalo lo emang mau putus sama gue terserah!

tapi asal lo tau gue ini sayang lo beneran,cinta lo beneran dan suka sama lo beneran"

air mata Ryujin jatuh tak terbendung.Hyunjin hanya menatap Ryujin dengan tatapan dingin.

"lo nggak percaya sama gue? terserah!! kalo lo emang mau putus pergi sana lo jauh jauh.gue harap gue nggak bakal ketemu lo lagi"

Ryujin berdiri dari tempat duduknya,lalu masuk kedalam ruangan yang bahkan Ryujin tak tau itu Ruangan apa.

Hari itu,hari dimana Ryujin diintrogasi oleh polisi karena kematian Heejin.Namun Hyunjin,tak mengerti keadaan.dia tetap kekuh dan percaya bahwa Ryujin menyukai jeno.

Entah,siapa orang yang membuatnya berpikir sedemikian rupa.
Ryujin yang sudah jatuh pun semakin jatuh,namun dia tak bisa membenci Hyunjin yang di cintainya.


ㅡㅡㅡ



"Lo masih bisa naik motor ya Jin??"

"bisa lahhh"

"Gue kira lo udah nggak bisa karena sekarang sering pake mobil"

"Gue sering naik motor kalo kesekolah Ryu"

"Ohhhh"

Hening,10 menit sudah Ryujin sama Hyunjin dijalanan sambil Boncengan,Hyunjin yang nyetirin.
Yup,tadi Hyunjin nggak ada Hujan nggak ada Angin ngajakin Ryujin pergi main.

Ryujin awalnya nolak,karena dia belum mandi dan masih bau kecut.
Tapi emang dasar Hyunjin suka maksa-maksa akhirnya Ryujin mau aja,dengan syarat Ryujin musti mandi sama ganti baju dulu.

Jelas lah,mana mau cewek belom mandi diajak keluar-keluar,tadi Ryujin kerumah Hyunjin aja karena terpaksa karena nggak enak nolak ke tante sana.

"rambut lo panjang nggak kenak Bp tuh??"

Ryujin memulai obrolan lagi,dia yang dibonceng Hyunjin ngeliatin rambut hyunjin yang kelihatan dikit karena ketutup helm,tapi dia tau rambut hyunjin sudah mulai panjang.

"nggak lah cogan mah bebassss"

Kata Hyunjin irit banget,demi apapun Ryujin mikir bahwa hyunjin ini udah nggak kayak dulu lagi,sifatnya jadi kalem dan lumayan dewasa.
Nggak kayak dulu songong ketambah alay,untung sayang Ryujinnya.

Hari ini,pertama kalinya sejak setahun lamanya Ryujin diboncengin Hyunjin lagi.ada rasa deg degan emang,dibonceng sama orang yang masih lo sayang gimana nggak degdegan coba.

Ryujin menatap punggung lebar Hyunjin,rasanya pengen banget buat bersandar,tapi Ryujin sadar mereka sekarang cuma temen bukan pacar.

"lo masih inget jalan ini nggak?"

"Hah? apa??"

Ryujin yang tadi ngelamun teriak karena nggak denger Hyunjin ngomong.Hyunjin sih,nggak tauk otaknya  kenapa,dia pake helm full face tapi yang dinaikin vespa.

"Lo masih inget jalan ini nggak?"

Hyunjin teriak mengulangi kata-katanya.

"ohhhh masih lahhh orang jalan keㅡ"

Ryujin menggantung kata-katanya.

"Ke?"

"Ke bukit apa tuh namanya lupa"

Ryujin bohong,aslinya pengen bilang jalan kenangan.Tapi ntar si Hyunjin ini kegeeran,Hyunjin cuma ngangguk-ngganguk terus fokus nyetir lagi.


ㅡㅡㅡ




20 menitan,dari Rumah Ryujin tadi hingga ketempat dimana Ryujin dan Hyunjin berada sekarang,didepan mereka ada Gundukan yang ditumbuhi rerumputan.

"Heejinnnnnn"

Ryujin bergumam lemah,di elusnya batu nisan yang bertuliskan nama Heejin.

Yah,Hyunjin membawa Ryujin ke makam Heejin yang telah meninggal 1 tahun yang lalu.

"Gue kangennn lo apa kabar?? disurga ada eskrim greentea favorite lo nggak?"

"Di surga lo bisa fangirlingan nggak?"

Hyunjin yang melihat Ryujin sedikit menahan tawa,Ryujin ini sedih tapi malah ngelawak.

"Kenapa lo ajak gue kesini jin?"

Ryujin yang tadi berjongkok kini berdiri menyamakan posisinya dengan Hyunjin.

"Gue? karna lo kan nggakㅡ"

"gue udah pernah kesini"

Ryujin tersenyum,Hyunjin sedikit terkejut.

"sehari setelah pemakaman heejin sebelum gue pergi kejepang.gue kesini"

Ryujin menjelaskan,Hyunjin mengangguk.

"Lo juga sering kesini?"

"gue nggak tau kalo lo udah pernah kesini Ryu"

Hyunjin tak menjawab pertanyaan Ryujin.Dia hanya menatap Ryujin begitu sendu dan dalam,Ryujin menatapnya balik.


'GREB'




sebuah pelukan Hyunjin berikan.untuk Ryujin,begitu erat seolah tak mau melepaskan.

"Hyunjin..."

Ryujin bergumam,Hyunjin tak menjawab dia semakin memeluk erat Ryujin.

"Gue minta maaf gue salah jin,gue udah percaya aja sama orang macem dia"

"percaya kalo gue suka jeno?"

posisi mereka tidak saling tatap sekarang.

"iya"

"lucu lo,yang gue suka cuma looo"

Ryujin tersenyum lalu membalas pelukan Hyunjin.

"Gue kangen lo Ryu"

"Gue juga"

Hyunjin dan Ryujin terus berpelukan melepas rindu yang begitu dalam.tanpa suara,lengan mereka yang saling melingkarpun sudah menjelaskan,bahwa mereka sama-sama merindukan.

"gue sering dateng kesini karenaㅡ"

"apa?"

"gue mau tau siapa yang sering kesini selain gue dan jeno"


tbc.


Hai guys,chapter 12 nih.pada bosen nggak? gue aja bosen:v
tapi jangan lupa vomment ehe





@aluttaluv

[ GAMON ㅣ HYUNJIN X RYUJIN ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang