"Ya ampun, berat banget," keluh gadis berponi itu.Di tangannya terdapat sebuah kotak yang harus ia simpan di ruang seni.
Gadis itu agak kesulitan, karena saat ini koridor sedang ramai. Tak jarang dia meminta maaf kepada orang yang berlalu lalang.
"Kalau bukan karena Kak Nakyung, nggak bakal aku bawa kayak beginian," keluhnya lagi sambil menghela napas.
Gadis itu berjalan kembali.
Sebentar lagi sampai.
Tiba-tiba...
Bruk!
Gadis itu menabrak seorang lelaki.
"Eh, maaf. Gue nggak sengaja," kata lelaki tersebut.
Gadis itu mengangguk dan tersenyum.
Namun...
Lelaki itu tak kunjung pergi dari tempat ia berdiri.
"Maaf, Kak. Aku mau lewat," kata gadis itu.
Lelaki itu masih diam.
"Kaaaak," panggil gadis itu sambil melambai-lambaikan tangan di depan muka lelaki itu.
"E-eh, iya?"
"Aku mau ke ruang seni, tapi kakak ngeblokir jalannya," kata gadis itu sambil tersenyum lagi.
"Duh, sorry ya," ucap lelaki.
Gadis itu hanya mengangguk lalu masuk ke ruang seni.
________
maaf ya, aku re-publish lagi..
KAMU SEDANG MEMBACA
senja | seonho jiheon✔
Historia CortaSenja itu hanyalah sementara, seperti hubunganku denganmu. ©jaefmin2019