6

639 64 3
                                    

Icha pov

Semalam km pingsan dan Regis membawamu kemari. Saat kalian tiba ada bekas sayatan ditangnmu? Apa kamu tidak apa apa?"

"Ah, i-itu...itu...."

Mampus gua. Kenapa pake acara pingsan segala kemaren

"Sebaiknya kita mengurus itu nanti saja. Sekarang mari kita makan." kata kepsek

Selamat gua. Terima kasih Ya Tuhan telah memberikan hamba untuk mengelak walaupun hanya sementara.

"Iya, pak!" aku mulai mengambil makanan yg tersesdia di meja makan .

"Eh, kenapa tidak makan dagingnya." tanya Tao
Makasi Thor udah buat part nya Tao - Tao
Iye.. Udah sono readers pada mau baca.. Hush..hush- Author
Iye iye-Tao

"Eh! Aku sebenarnya vegetarian... Hehe." sontak semuanya kaget denger ucapan gue. Lah! Kenapa? Kan gue cuma jujur. Jadi gak masalahkan. Gua juga baru nyadar sekarang ngomong pake 'aku kamu'

"Jadi sejak kapan kamu jadi vegetarian?" tanya Tao

"Emm.. Dari kelas 2 SD kayaknya itu sekitar umur 6 tahun." semuanya pada kaget lagi apalagi si kepala jamur.

"Eh, yg bener! Kamu umur enam tahun udah kelas 2 SD. Harusnya kan umur srgitu masih TK atau kelas 1 SD." Tao makin penasaran

"Lah, aku kan pintar dan udah 2 kali lompat kelas pas TK langsung kelas 2 sama harusnya naik kelas 3 malah langsung ke 4 SD." jawab gue santai. Tapi kok malah pake 'aku kamu' lagi sih?

"Trus sekarang kamu umur berapa." sekarang giliran si satpam rambut abu abu. Btw aku gau sih namanya tapi aku gak mau kasi tau soalmya mereka juga belum pernah memperkenalkan diri kepada ku jadi supaya gak aalah paham mending gak usah kasi tahu sama tempe.

"Mau naik 14." kataku santai sambil menyuapi makanan kedalam mulut ku.

Semuanya kaget mendengar ucapanku dan tatapan nya seolah olah tidak percaya, bahkan kepsek pun kaget. Aku memang yg paling kecil apalagi disekolah, makanya aku jadi yg terpendek dikelas. Yah, setinggi Regis dan Ikhan.

"Oh ya ngomong-ngomong,pak. Kan sayapingsan trus siapa yg bawa saya kesini."

"Regis." jawab Kepsek santai sambil menyuapi daging kemuitnya

Astajim!! Beneran Regis yg ngangkat gue. Sumoah gak nyangka. Klo gue pingsan berarti gendong dua tangan kayak gitu dong. Aaaaahhhhh!!!!! Gak gue sadar pipi gue panas. Njirr, malu bet gua. Gua geleng geleng kepala

Author pov

'Lah dia kenapa' batin Tao, Takio, dan M 21

Pipi Regis juga sedikit merona.

--------

Semuanya sudah selesai makan dan sedang duduk diruang tamu. Icha duduk berhadapan dengan Frankenstein.

'Mati gua' batin Icha

"Marischa." panggil Frankenstein

"I-iya, pak." sahut Icha. Gadis merasa sangat tajut jika seperti ini.

"Saya akan ulang pertanyaan saya tadi tentang luka di tanganmu. Seperti yang saya katakan, bukan hanya luka sayatan di tangan mu saja tapi jiga jari yg sepertinya habis terpotong." lanjut Frankenstein

'Waduh gimana ini. Gak boleh ada yg tau tentang ini.' batin Icha

"Tak apa, Marischa ceritakan saja. Itung itung mrngurangi bebanmu." kata pria itu sambil tersenyum

'Apa yg harus aku lakukan?' batin Icha

"Pak. Sa-saya ingin berbicara empat mata dengan bapak."

"Hmmmm. Baiklah, mari kita keruanganku."

Aku mengangguk dan mengikutinya dibelakang

Frankenstein pov

'Sepertinya ini sangat penting.'
.
.
.
.
.
.
.

Author: makasih udah mai baca. Tapi... INGAT!!! Harus meninggallan jejak dengan vote yaa..

Readers: iya thor galak amat😒

Author: berarti bawa palu dong

Readers: ITU THOR. MAKSID AYE 'AUTHOR' MAKANYA MANGGILNYA 'THOR'😡😡😬

Author: iye iye. Jangan lupa yaa😁😁

Typo bertebaran
.
.
.
.
.








Noblesse | Begin [+ OC]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang