Satu bulan kemudian
Akhir akhir ini aku merasa cepat lelah dan pusing. Bahkan terkadang ingin marah marah saja.
Sudah jam 8 malam dan donghae belum juga pulang dan menjemputku membuatku gelisah.Aku menghubunginya berkali kali dan dia tidak mengangkatnya.
Aku positif thinking saja mungkin dia memang sangat sibuk.
Caffe sudah tutup dan alysa juga sedang menunggu june menjemputnya.
Aku melihat alysa hanya bermain game. Sesekali june menelponya dan alysa menolak panggilan june dan mengumpat. Aku menggeleng nggelengkan kepala memandangnya.Apa dongahae juga seperti alysa? Sedang bermain game online dan malas mengangkat telponku jadi dia biarkan panggilanku. Ah tapi jika membiarkan panggilan itu sih gaya bebi. Bebi tipe orang yang tidak tegaan, jika dia malas mengangkat telpon maka dia akan membiarkanya dan tidak menolak sama sekali, tapi dia akan menbiarkan sampai dering itu selesai dengan sendirinya. Katanya jika dia menolak maka sipenelpon akan kecewa. Tapi membiarkanya bukankah lebih mengecewakan? Dasar bebi
Tak lama kemudian june tiba didepan caffe. Alysa langsung berdiri dan membuka pintu tapi tiba tiba berhenti dan menoleh kearahku
"Yakin mau nunggu donghae?"-tanyanya
Aku mengangguk.
"Bareng aja yuk. Sepertinya kamu kelelahan"-katanya lagi
Aku menggeleng
"Tidak. Sebentar lagi donghae dateng kok. Kamu duluan aja itu june sudah nunggu"-kataku
Dia menganngguk mengerti dan berpamitan duluan.
Aku menatap kepergian alysa.
Dia berjalan kerah mobil dan june sudah menunggunya didepan mobil dengan merentangkan tangan tak lupa senyum lebaranya. June sudah siap menyambut dengan pelukanya. Dan aku tau adegan selanjutnya.Ya, alysa menepis june dengan sedikit mendorong june kesamping dengan tangan kananya lalu alysa berlenggang masuk kemobil dengan santai. Setelah itu june akan memandangku dari luar dan melambaikan tangan dan aku akan mengepalkan tangan menyemangatinya yang selalu di anak tirikan alysa. June manis sekali.
Setelah mereka benar benar pergi dari pandangan, kembali lagi aku menatap layar hp berharap donghae menghubungi. Aku merasa kepalaku sangat berat. Dan ingin mual rasanya.
Aku berjalan terhuyung kekamar mandi karena mual.Saat itu aku mendengar donghae datang. Dia berjalan mencariku dan masuk kamar mandi. Aku rasa aku sudah sangat berantakan tapi ternyata donghae lebih berantakan dari aku. Wajahnya kuyu, rambut dan bajunya acak acakan dan sepertinya kancing bajunya ada yang hilang.
"Kenapa terlambat?"-tanyaku
"Kenapa muntah?"-dia balik bertanya
Aku mengibaskan tangan tanda tidak masalah dan berjalan keluar dan baru satu langkah tapi aku tidak mampu menopang badanku.
Donghae sigap menagkapku"Kamu sakit?"-tanyanya
"Aku capek"-kataku
Dia menuntunku kedalam mobil
Mobil melaju lambat. Tidak seperti biasanya jika perjalanan pulang begini kami akan membicarakan hal hal yang telah kita lalui hari ini. Tapi kali ini rasanya kami tidak cukup energi untuk sekedar berbicara. Jadi suasana ini sangat hening.
Tapi tiba tiba hp donghae berbunyi memecah keheningan. Aku menatap hpnya, terlihat disana wajah perempuan tapi kontaknya tidak ada namanya. Aku menatap donghae. Donghae hanya mengabaikan panggilan itu
Aku juga tidak begitu menghiraukanya. Tapi hpnya berbunyi lagi. Lagi dan lagi. Membuatku geram
"Kenapa tidak diangkat?"-tanyaku
Dia mengambil hpnya dan mematikan hpnya begitu saja
Ada apa denganya. Akhir akhir ini dia lebih banyak diam.Kami sudah sampai rumah dan aku sudah siap untuk tidur. Tapi donghae masih berada di ruang kerjanya. Aku melihat hp donghae di nakas dan tergerak ingin mengeceknya. Aku membuka whatsapp dengan hati berdegup sangat kencang. Aku membuka chat nomor dua dari atas yang terlihat mencurigakan
Aku menutup mulut tak percaya.
Ya, aku juga tau tentang rose. Dia adalah mantan pacar donghae waktu SMA. Dan donghae pernah sangat mencintainya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Beautifull Life
RomanceLee donghae udah. Cuma satu laki laki itu yang bisa membuatku jatuh bangun wkwk