Bab 21

5.3K 250 1
                                    

Kayla POV

Seminggu yang lalu, pemberkatan pernikahan gue yang terjadi secara sacral sudah dilangsungkan. Rasa-rasanya gue ingin menangis karena sekarang gue udah menjadi istri orang!

Om Pratama, ayah kandung gue, juga datang. Sejak pertemuan gue dan Om Pratama setahun yang lalu, banyak hal yang gue ga mengerti jadi mengerti. Walau gue tetap berusaha untuk ga mau mengerti. Om Pratama orang yang baik. Dia mencintai Mom, walau dengan cara yang salah. Dia belum menikah karena dia hanya mencintai Mom. Perusahaannya diberikan pada gue Cuma-Cuma, karena dia ga punya anak yang bisa mengurus perusahaannya. Gue sih, senang-senang aja ketiban duren!

Oh iya. Om Pratama yang mengantar gue ke altar. Walau gue benci karena dia orang yang bikin Dad meninggal, tapi dia tetap ayah gue! Entah sejak kapan gue memaafkan Om Pratama, tapi yang jelas, kenyataan bahwa dia penyebab Dad meninggal, masih membuat gue nyimpen perasaan benci terhadap ayah kandung gue sendiri.

Mom juga dateng, khusus untuk acara pernikahan gue. Sempat terjadi ribut antara Mikey dan Mom karena masalah cinta segitiga yang terjadi pada hubungan Dad-Mom-Om Pratama. Tapi, sekarang sudah mereda. Walau sikap Mikey sekarang jadi sedingin es terhadap Mom.

Huff.. biarlah.

Oh, resepsi pernikahan!

Gue menolak keras semua rencana Mom, Tante Jenni dan Maya yang mau melangsungkan resepsi pernikahan gue besar-besaran! Mereka bahkan mau mengundang tamu sampai LIMA RIBU ORANG!!! Astagaaaaaa.....

"Okeeee... Mom akan bikin yang sederhana! Sesuai permintaan kamu." Kata Tante Jenni, yang udah gue panggil Mom sekarang.

Itu kata-kata Mom Jenni dua minggu yang lalu saat persiapan pernikahan mendadak ini. Tapi saat di hari H, gue langsung melotot ke arah Mom, Mom Jenni, dan Maya saat baru saja gue menginjakan kaki di gedung resepsi!

Harusnya gue emang ikutan dalam acara persiapannya! Sial, harusnya gue cuti kantor dulu daripada membiarkan duo Mom dan Maya menyiapkan pernikahan gue!

"Udah, jangan cemberut mulu! Nanti lu jadi jelek loh." Kata Mikey yang tiba-tiba masuk ke ruang hias pengantin.

Gue langsung memutar bola mata gue.

"So, are you ready to show off?" Tanya Mikey sambil mengedipkan sebelah matanya ke arah gue.

"Apaan tu 'show off'?!" Tanya gue cuek.

"Lu itu cantik banget Kayla! Ditambah dengan baju pengantin yang luar biasa ini, lu semakin cantik! Bahkan lu ngalahin supermodel termahal di dunia!" puji Mikey jujur.

"Thanks Mikey! But... lu berlebihan. By the way, lu punya kata-kata mutiara ga buat gue sebelum resepsi berlangsung?" Tanya gue.

"Hm... apa ya???" kata Mikey sambil ngerutin dahinya.

"Ohh.. ayolah! Lu kan selalu jadi orang bijak di saat-saat penting!" bujuk gue.

Mikey menarik gue ke arah cermin besar yang menampilkan pantulan diri gue dari ujung rambut sampai ujung kaki. Mikey menatap lekat-lekat pantulan gue dan dirinya di sana.

"Kay, kita bukan anak kecil lagi. Look, you're so beautiful! Lu tau gimana caranya lu yang dulunya jelek, dekil, dan bocah berubah jadi angsa cantik rupawan?"

Mikey memberi jeda. Gue melihat pantulan diri gue di cermin besar itu.

"Caranya... karena dia diasah dengan kerasnya dunia! Dia merasakan sakit, sedih, sendiri, menderita, kesepian... tapi dia berjuang dan terus bertahan hingga detik ini! Sampai akhirnya, dia bisa membuang semua bulu-bulunya yang berwarna hitam, dan menggantinya dengan bulu angsa yang putih dan indah." Lanjut Mikey.

My LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang