Bab 27

6.6K 252 1
                                    

Mike POV

"APAAA??? RACING??? Nggak boleh!!! Kamu itu lagi hamil, masa mau racing?!" kata gue setengah berteriak.

Kayla ini kenapa sih?! Apa dia lupa kalau dia tuh sekarang lagi hamil LIMA BULAN. Masa dia ngajak gue ke arena balapan di Sentul buat racing??? Emang sih, gue udah janji hari Sabtu ini bakal pergi bareng dia. Tapi ga buat racing juga!

"Mikeeeeeee...." Rengek Kayla.

"SEKALI ENGGAK YA TETEP ENGGAK, SWEETHEART!" tegas gue.

Ini demi keselamatan Kayla! Gue ga mau Kayla kenapa-kenapa. Apalagi kayak kejadian kemarin di pesta pernikahan itu. Untung aja Dad itu jagoan, jadilah lelaki brengsek itu ga bisa berkutik saat Dad menguasai separuh dari saham perusahaan dia. Hahaha. Walau ini penggunaan kekuasaan yang salah, tapi gue setuju dengan Dad. Ini demi melindungi orang yang kita cintai!

Dan itu yang lagi gue lakukan sekarang!

"Mikeeee... hari ini tuh taruhannya besar banget! Ayolah!" bujuk Kayla.

"Kay!"

"Mikey juga racing hari ini! Pleaseeeeeee...."

"KAY!" tegas gue.

Kayla langsung terdiam.

"Sorry Kay. Tapi, aku mohon jangan. Kamu lagi hamil lima bulan. Bahkan udah mau masuk enam bulan. Aku ga mau kamu kenapa-kenapa. Kamu ataupun anak kita!" kata gue sambil merangkul Kayla.

Gue mematikan mesin mobil gue, melepaskan rangkulan gue dan langsung keluar dari mobil. Buru-buru gue berlari ke arah pintu penumpang dan membukakan Kayla pintu.

"Kay, aku masih ga ijinin kamu buat racing. Tapi, ayo kita nonton Mikey." Bujuk gue.

Kayla masih diam di tempat dan menunduk dalam. Huff.. bagaimana caranya gue membujuk istri cantik gue ini biar ga ikut racing??? Astagaaaaa... satu hal yang paling gue ga bisa di dunia adalah : merayu!

"Kay.. ayolahhhh."

Kayla masih diam.

Astagaaaa gue harus apa???? Gue terus berpikir sampai rasanya kepala gue berasap!

"Kalau kamu nurut ga ikut racing, aku bakal turutin satu permintaan kamu deh." Kata gue menggunakan jurus terakhir yang bisa gue pikirkan.

DAN BERHASIL!

Kayla langsung menoleh ke arah gue dan keluar dari mobil. Bahkan Kayla menatap gue dengan mata berbinar-binar.

"Sebutin aja, apa permintaan kamu." kata gue tanpa berbasa-basi.

"Apa aja????" tanya Kayla.

"Iyaaa! Asal ga mengancam keselamatan kamu dan anak kita." Kata gue bijak.

Sepertinya gue semakin hari semakin bijak. Gue juga ga ngerti kebijakan ini dari mana datangnya. Kalau kata Mom sih, itu karena efek gue akan menjadi seorang 'ayah'. Masa?

"Hm... kalau begitu, aku mau kamu tanda tangan berkas-berkas yang ada di meja kantor kamu besok pagi. Gimana?"

Berkas-berkas???

"Berkas apa???" tanya gue penasaran.

"Ada dehhh! Sekarang, kita cepetan masuk yukkkk!" ajak Kayla sambil menarik tangan gue masuk ke arena balap.

Entah pikiran gue yang kemana-mana atau bagaimana, tapi yang jelas gue merasa pikiran gue melayang. Ini pasti karena Kayla yang bilang 'tanda tangan berkas'!

Berkas apa? Apa yang perlu gue tanda tangani? Proyek kerja sama??? Tapi kan belum ada proyek kerja sama lagi dengan perusahaan Kayla. Lagipula, kalaupun ada, Kayla ngapain kasih berkasnya di kantor besok? Kenapa ga sekarang aja?

My LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang