Bab 25

5.2K 240 2
                                    

Gue ga lupa dengan apa yang terjadi semalem. Mana mungkin gue lupa?!

Pagi ini, saat gue baru aja membuka mata, yang bisa gue lihat pertama kali adalah muka suami gue. Ya! Suami gue, Mike, yang sedari malam terus memeluk gue erat hingga detik ini.

"Mike... lepas donggg!" Rengek gue.

"Gaaaakkkk! Aku ga mau lepasin! Hari ini kamu di rumah aja temenin aku." Balas Mike.

Temenin Mike?

"Emang kamu ga kerja?" tanya gue heran sambil memandang muka Mike.

Beruntung banget gue bisa menikah dengan Mike yang ganteng begini! Gue bisa bikin banyak wanita patah hati nih.

"Ga! Aku mau bolos kerja." kata Mike lalu memeluk gue erat dan menenggelamkan kepalanya di lekukan leher gue.

Gue langsung memaksa Mike lepasin pelukannya, dan melotot tajam ke arah Mike.

"HEH! AKU GA MAU PUNYA SUAMI TUKANG BOLOS! NANTI ANAK AKU MAU DIKASIH MAKAN APA, HAH!?" kata gue setengah berteriak.

Gue juga tau, walau Mike bolos kerja sebulan pun, Mike masih bisa membiayai kehidupan gue sampai keturunan ketujuh! Tapi ini bisa jadi kebiasaan buruk, dan gue ga mau nantinya hal ini menular ke anak gue!

"Aku kan bossnya!" tegas Mike.

Gue makin melotot. Ini namanya penggunaan otoritas yang tidak tepat! Gue aja yang hamil sebesar ini masih terus mantau perusahaan. Bahkan dua kali seminggu masih rutin datang ke kantor buat cek keadaan, masa Mike segampang itu mau bolos? Dia kan ga sakit dan ga kenapa-kenapa!

"Terserah mau kamu boss ato anak buah! Yang jelas, kalo kamu ga pergi ke kantor sekarang, aku laporin ke Dad!" kata gue mengancam.

"Laporin aja!" kata Mike santai.

Gue langsung ambil hp gue yang ada di nakas samping ranjang dan menelepon Dad. Sekarang udah jam delapan pagi, Dad pasti udah bangun.

"Halo? Selamat pagi Dad!"

"Kayla? Selamat pagi. Bagaimana kabar kamu? Kamu baik-baik aja?"

Dad khawatir?

"Aku baik-baik aja! Thank you so much Dad, karena datang menolong aku!" kata gue tulus.

Mike yang mendengarkan pembicaraan gue langsung melotot dan seakan berkata, 'gue yang nolongin lu!'.

"That is not a big problem! Tapi kamu benar baik-baik saja kan?"

"Iya. Aku baik-baik saja, dan sangat baik!" kata gue meyakinkan.

"Baguslah kalau begitu. Lalu, kenapa kamu menelepon pagi sekali? Ada apa?"

Ah iya! Jadi lupa tujuan awalnya.

"Dad, your son! Dia bolos!!! Dad harus tegur dia! Mau jadi apa Kartadinata Construction Group kalau pemimpinnya saja suka bolos! Nanti aku dan anak aku mau dikasih makan apa, Dad!"

Dad tertawa, dan diikuti tawa Mom. Wah, pasti Dad membuat hpnya loudspeaker. Kalau begitu, aku juga ah. Sengaja, biar Mike denger.

"Mana Mike?"

"Yes Mom, kenapa?" Tanya Mike menjawab Mom.

"Ga masalah sih kamu bolos, tapi asal kamu tau. Suami Mom masih sanggup menggeser kedudukan kamu di perusahaan. Jadi, prepare yourself!"

"Mom! Mom ga serius kan? Dad kan udah pensiun, masa mau kerja lagi? Ga mungkin lah! Lagian, siapa sih yang bisa ngalahin aku yang udah jadi CEO muda, tampan dan pintar di Kartadinata Construction Group?" kata Mike berbangga diri.

My LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang