TMPS 01

11.7K 557 54
                                    

HAPPY READING💜

Seorang gadis turun dari mobil sambil menarik kopernya masuk ke rumah yang akan di tinggalinya sekarang.

Gadis itu mengangkat kopernyanya dan masuk kedalam kamar yang telah di tata dengan rapih.

"Serin, Anggap aja rumah sendiri yah dan kalo ada apa apa nggak usah sungkan untuk ngomong sama papa."

Serin tersenyum manis menatap papanya. "iya pa, nggak usah khawatir."

"Kalo gitu Papa mau ambil barang barang kamu yang masih di mobil ke kamar kamu dulu ya." Siwon mengelus kepala putrinya dan turun ke bawah.

Serin duduk di kasurnya sambil melihat sekelilingnya.

Setelah perceraian kedua orang tuanya, Serin memilih untuk ikut ibunya dan tinggal di Indonesia. Namun kini ibunya telah pergi, Andai saja ia menahan ibunya berangkat kerja pada hari itu mungkin ibunya tidak akan mengalami kecelakaan itu. Setelah mengetahui semua yang terjadi pada putrinya Siwon ayah Serin berniat untuk mengasuh Serin dengan membawanya ke Korea.

Serin menjatuhkan badannya dan menutup matanya sudah beberapa hari semenjak kejadian itu, namun Serin masih belum bisa menghilangkan kesedihannya. Serin bersyukur masih memiliki papanya yang masih menyayanginya dan ingin menjaganya, walau begitu ia masih tabisa membendung air mata yang menetes saat matanya tertutup ketika mengingat ibunya. Satu satunya barang yang di tinggalkan ibunya adalah gelang di tangannya ini gelang yang selalu serin jaga sejak kecil walaupun ia tidak tau kapan ibunya memberikan itu padanya serin merasa ini adalah pemberian ibunya.

Tanpa sadar pemikiran itu membuat dirinya mengantuk dan tertidur.

💜💜💜

Serin terbangun ketika alarm ponselnya berbunyi menunjukkan Pukul 06:00 pagi hari.

Serin beranjak dari kasurnya pergi ke kamar mandi bersiap siap untuk berangkat ke sekolah barunya. Sebelum serin datang ke Korea papa Serin sudah mempersiapkan segalanya untuk Serin dari barang barang yang di butuhkan nya dan segala hal lain termasuk mendaftarkannya ke sekolah yang termasuk sekolah elite di Korea, yaitu blue high school Siwon tidak begitu khawatir memasukkan Serin kesana Karna Serin masih cukup lancar dalam berbicara Hangul mengingat Saerin tinggal di korea sebelum perpisahan mereka. Banyak yang bilang jika sekolah itu adalah sekolah untuk orang orang elite dan jenius awalnya ia berpikir tidak cocok dengan sekolah tersebut namun Siwon meyakinkannya.

Serin menuruni anak tangga dan melihat Siwon telah menyiapkan sarapan untuk mereka berdua. "Selamat pagi pa." Sapa Serin.

Siwon tersenyum kepada Saerin "pagi sayang." Ia tau jika Serin masih sedikit menjaga jarak dengannya dan ia memaklumi hal itu

"Ini Papa udah buatin kamu sarapan kamu makan dulu abis ini Papa antar ke sekolah kamu." Ucap siwon sambil menarik bangkunya.

"Maaf yah pa kalo misalnya Serin ngerepotin Papa."

"Kamu nggak ngerepotin papa kok sayang, Ini memang tugas Papa untuk memberikan kamu yang terbaik."

Serin benar benar merasa sangat tersentuh dengan kata kata papanya membuat air matanya menetes "Makasih pa udah mau ngejaga serin." ucap serin.

Siwon menyapu air mata Serin dengan ibu "Udah kamu nggak usah pikirin. itu memang sudah kewajiban papa, sekarang kamu makan dulu."

The Most Possessive Senior Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang