Chapter 3

505 63 6
                                    

Happy Reading

.

Sudah hampir 5 menit Hyukjae duduk di depan pintu kamarnya. Apa yang harus ia lakukan? Perlombaan pasti sebentar lagi akan di mulai, apa yang akan ia katakan kepada teman-temannya jika ia tidak datang. Sedangkan di perlombaan kali ini ia mendapat peran penting karena ia leadernya.

Tokk..tok..tok..

“Hyuk..Hyukjae kau dengar aku” panggil Donghae dari luar kamar Hyukjae.

Mendengar suara Donghae, Hyukjae langsung berdiri dan menempelkan telinganya guna mendengar suara Donghae lebih jelas.

“iya Hae, aku mendengarmu” Balas Hyukjae.

“Hyuk aku akan membantumu keluar dari sini” ucap Donghae lagi.

“Tapi bagaimana caranya Hae? Appa menguncinya dari luar” jawab Hyukjae.

“Kau keluarlah lewat jendela, Hyuk! Lalu kau lompatlah! Aku dan Eomma akan membantumu” ucap Donghae lagi.

Mendengar intruksi Donghae, Hyukjae langsung berlari menuju jendela kamarnya dan berdiri di balkon. Dapat di lihatnya Donghae yang ada di bawah balkon kamarnya dengan seutas tali tambang yang lumayan tebal.

“Hae bagaimana aku turun? Ini terlalu tinggi” ucap Hyukjae, memandang Donghae horor yang ada di bawah. Kamar Hyukjae memang berada di lantai 2 yang mana memiliki tinggi sekitar 2 meter lebih.

“Pakai ini Hyuk!” ucap Donghae sambil menunjuk tali yang ada di tangannya.

“Aku akan melemparnya ke atas, nanti kau ikat ujungnya dengan besi balkon setelah itu kau turunlah! Nanti kau lompat dan aku akan menangkapmu disini” lanjutnya.
Sebenarnya Hyukjae tidak begitu yakin dengan ide dari Donghae karena bisa saja nanti akan melukai salah satu dari mereka karena tali itu tidak sampai ke bawah yang mana nanti ia akan melompat. Tapi Hyukjae tidak boleh egois. Teman-temannya sedang menunggunya, ia harus tetap harus bisa mengikuti perlombaan itu apapun resikonya akan ia tanggung nanti.

“Baiklah Hae lempar talinya!” ucapnya kepada Donghae.

Melihat persetujuan Hyukjae, Donghae dengan segera melempar tali kepada Hyukjae dan dengan cekatan Hyukjae menangkap dan langsung mengikatnya dengan besi pembatas balkonnya. Setelah dirasa ikatannya cukup kuat. dengan perasaan sedikit ragu, Hyukjae mulai melangkahkan kakinya keluar dari pagar pembatas balkon dan mulai bergerak turun dengan berpegangan pada tali. Hyukjae merasakan perih dan panas di telapak tangannya karena bergesekan dengan tali, tapi ia tidak menghiraukannya dan terus merosot turun kebawah. Setelah sampai di ujung, ia melihat Donghae yang sudah siap menangkapnya di bawah sana.

Hyukjae melihat Donghae dengan ragu, jika ia melemparkan dirinya kepada Donghae ia sangat yakin jika Donghae pasti akan ketimpa dirinya berhubung badan mereka berdua tidak jauh berbeda. Jadi ia memutuskan untuk melemparkan dirinya dirumput di sebelah Donghae.

“Hyuk cepat lompatlah! Aku akan menangkapmu” seru Donghae saat di lihatnya Hyukjae hanya diam melamun di ujung tali.

“Tidak Hae, kau minggirlah! Kau tidak akan kuat menerima beban beratku. Aku akan melompat di sebelahmu saja” ujar Hyukjae.

“Kau yakin Hyuk? Nanti kau terluka, ini lumayan tinggi” tanya Donghae ragu.

“Tidak Hae, daripada kau yang terluka lebih baik aku yang terluka, lebih baik kau cepat minggirlah!” ucapnya dengan nada dingin.

Brakk...

Akhirnya Hyukjae menjatuhkan tubuhnya di rerumputan si sebelah Donghae. Donghae cukup terkejut dengan aksi nekat Hyukjae. Langsung saja Donghae membantu hyukjae berdiri.

For DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang