Chapter 5

517 66 8
                                    

Happy reading

.

Kangin dan Heechul masih saling memandang sengit. Tanpa memperdulikan Hyukjae yang menangis tersedu-sedu di atas bednya.

“Dengar Kim kangin! Aku sudah memenangkan hak asuh atas Hyukjae. Suka tidak suka dia akan tetap ikut denganku. Kau sudah tidak berhak melarangku untuk bertemu dengannya lagi.” ujar Heechul.

“Dan kau Hyuk...! Seminggu lagi Eomma akan menjemputmu. Kau akan tinggal dengan Eomma, jadi persiapkan dirimu. Dan aku rasa urusanku disini sudah selesai, aku perg.i” lanjutnya sebelum meninggalkan ruang rawat Hyukjae.

Sepeninggalan Heechul, Kangin mendekati putranya. Ia memegang kedua pundak sang anak dan mengguncangnya kasar. Tidak memperdulikan ringisan dari Hyukjae.

“Hyuk kau akan tetap tinggal dengan Appa kan? Kau tidak akan meninggalkan Appa kan?” tanya kangin.

Hyukjae hanya menundukkan wajahnya. Ia tidak tahu apa yang harus ia katakan kepada Appa-nya. Di satu sisi ia ingin tetap tinggal bersama sang Appa karena ada Donghae saudara tirinya yang begitu perduli dengannya. Tapi disisi lain ia tidak tahan dengan tekanan yang Kangin berikan. Jika ia memutuskan akan tinggal dengan sang Eomma, itu artinya ia harus berpisah dengan Donghae.

“Aku tidak tau, Appa.” cicitnya.
Kangin menghempaskan tubuh putranya kasar di saat mendapat jawaban yang tidak di inginkannya.

“Kau memang anak yang tau di untung...! Lebih baik pergilah! Ikutlah kau dengan Eomma sialanmu itu. Aku tidak perduli denganmu lagi.” ujar kangin sebelum pergi meninggalkan Hyukjae yang masih menangis tersedu-sedu.

Donghae menyaksikan semuanya dari luar ruangan saudara tirinya. Ia bisa menangkap maksud yeoja yang tadi sempat meliriknya sekilas saat keluar dari ruang rawat Hyukjae. Yaoja itu adalah ibu kandung Hyukjae dan dia datang untuk mengambil hak asuh Hyukjae dari Appa-nya? Itu berarti ia akan berpisah dengan Hyukjae. Donghae terdiam cukup lama sebelum di kagetkan dengan Kangin yang tiba-tiba keluar dari ruang rawat Hyukjae dan berlalu pergi dengan wajah marah.

Donghae mengintip Hyukjae dari pintu. Dapat dilihatnya pemuda itu masih memangis tersedu-sedu. Karena tidak tega akhirnya  ia berlari masuk dan memeluk tubuh lemah saudara tirinya.

“Tenang Hyuk, semuanya akan baik-baik saja. Aku ada disini.” ucapnya.

.

.

.

.

.

.

Hari ini adalah hari yang di paling tunggu Heechul. Yeoja anggun itu keluar dari mobil limousin dengan di dampingi dua bodyguard di belakangnya. Dengan langkah anggun yeoja itu memasuki pekarangan rumah mantan suaminya .

“Pencet bell nya...!” titahnya pada salah satu bodyguard-nya. Dan langsung di turuti oleh anak buahnya tersebut.

Tidak sampai 5 menit, pintu bercat hitam itu terbuka dan menampakkan seorang yeoja cantik dengan senyum angelic-nya.

“Anda siapa Nyonya? Dan ada perlu apa kamari?” tanya Leeteuk dengan senyum yang selalu menghiasi paras cantiknya.

Heechul memandang Leeteuk angkuh dari balik kacamata hitamnya. Ia menilai penampilan wanita yang menggantikan dirinya sebagai Nyonya Kim.

'Huhh...tidak lebih cantik dariku.' batinnya.

“Aku Tan Heechul dan aku datang kesini untuk menjemput putraku Hyukjae. Dimana dia?” ucap Heechul to the point.

For DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang