Chapter 8_END

1.1K 71 27
                                    

Happy Reading

.

Pagi yang cerah, membuat orang-orang bersemangat untuk menjalani aktivitas mereka. Jalanan kota Seoul dipadati oleh orang-orang yang berlalu lalang menembus keramaian. Tapi lain halnya dengan kediaman Kim pagi ini. Kim Heechul, sang Nyonya besar memarahi semua penghuni rumahnya. Bahkan Siwon tak luput dari amarahanya. Pagi yang seharusnya tenang dan damai, harus dihancurkan oleh keributan yang dilakukan oleh sang Nyonya besar.

Apa penyebab Nyonya besar marah?

Hyukjae kabur. Yah saat dirinya pulang dari urusan mendadaknya, dia harus di buat marah karena menghilangnya Hyukjae.

"Apa saja yang kau lakukan hah? Menjaga adikmu saja kau tidak bisa!" Maki Heechul pada Siwon.

Entahlah sudah berapa jam dirinya memarahi Siwon. Umpatan dan sumpah serapah yang tak semestinya dia ucapkan pun keluar mulus dari bibirnya.

"Apa kau memang berniat membiarkannya pergi? Aku tau Siwon, sejak awal kau memang tidak menyukai Hyukjae, tapi aku tidak menyangka kalau kau bisa melakukan hal seperti itu." Ujarnya seraya mengusap wajahnya dengan kasar.

"Aniyo Eomma, aku tidak bermaksud sep---"

"Seperti apa maksudmu hah? Jujur saja Siwon! Kau memang berniat membiarkannya pergi kan? Hahh Eomma kecewe padamu." Ujar Heechul, memotong perkataan Siwon.

Siwon mendengus ketika Eomma-nya tidak mempercayainya. Hay, di sini dia tidak bersalah. Bahkan dia sendiri tak menduga kalau hal semacam ini akan terjadi. Good, salah ataupun tidak tetapi dirinya tetap akan disalahkan.

"Jangan hanya menyalahkan Siwon, Cullie! Gunakan otakmu untuk berpikir! Semua ini bukan hanya salah Siwon saja, tetapi kau juga bersalah. Kau sangat berperan atas perginya Hyukjae dari rumah ini. Kau pikir dia tidak tertekan apa? Lihatlah dia Cullie! Hyukjae hanya membutuhkan kasih sayang dan perhatian darimu dan juga Kangin, tapi apa yang dia dapatkan? Hanya kekecewaan dan luka di hatinya. Saat kau dan Kangin tidak mau menerimanya dengan tulus, apa yang dia rasakan? Sakit! Itulah yang dia rasakan, Cullie." Seru Hangeng, mengingatkan Heechul.

"Ooh jadi aku menyalakanku begitu? Karena anak itu kita jadi sering bertengkar, kanapa dia selalu membuat hidupku berantakan." Ujar Heechul dengan mata memerah karena menahan amarah yang terus bergejolak.

"DIA HANYA KORBAN! Dia korban dari keegoisanmu dan Kangin. Dia tidak bersalah! Lihatlah dari tatapan matanya, Cullie! Dari matanya tersirat begitu banyak kepedihan. Dia begitu mendambakan kasih sayang kalian sebagai orang tuanya, tapi yang dia dapatkan hanyalah luka dihatinya karena kalian tidak mau menerimanya dengan tulus. Aku memang tidak begitu mengenalnya, tetapi aku seorang ayah. Aku juga tidak mau hal yang sama terjadi pada Siwon, aku menyayangi anak-anakku. Sebagai seorang ibu, seharusnya kau paling mengerti apa yang Hyukjae inginkan dan dia butuhkan. Cobalah kau tempatkan dirimu sebagai Hyukjae, apa yang kau rasakan jika kau mengalami hal serupa dengannya? Apa yang akan kau rasakan jika orang tua kandungmu sendiri tak mengharapkanmu. Apa yang akan kau rasakan?" Tanya Hangeng dengan nada suaranya yang sedik keras.

Hening.

Tak ada jawaban dari Heechul. Entah apa yang sedang dipikirkan oleh yeoja angkuh itu saat ini. Tetapi keterdiamannya membuat Hangeng menggeram.

"Kenapa diam? Kau tidak bisa menjawab pertanyaanku? Hahh, kau bisa menyayangi Siwon seperti putraku sendiri, lalu kenapa kau tidak bisa menyayangi Hyukjae yang notabenenya adalah anak kandungmu sendari? Kenapa? Apa karena dia dibesarkan oleh Kangin sehingga kau seperti ini? Di sini kau yang egois, tapi kau menyalahkan orang lain. Seakan-akan di sini kau yang paling benar dan semua orang salah." Ujar Hangeng lagi.

For DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang