Aku masih tetap berfikir: Mati mungkin adalah jalan terbaik yang dapat menyelesaikan masalahku. Mati mungkin satu satunya cara agar aku bisa berdamai dengan diriku sendiri, dengan masa laluku. Selama aku masih bernafas kejadian itu tidak akan pernah bisa hilang dari ingatanku, tidak akan pernah berhenti menghantuiku. Bukan hanya dikejar rasa bersalah namun aku terus dibayang - bayangi oleh dosa yang entah bagaimana harus aku bayar nantinya. Bahkan saat aku tidur pun hal itu terus datang dalam mimpiku, menghakimiku. Sesuatu yg kemudian berkembang menjadi trauma tak termaafkan ini bagaimana aku harus melawannya? Mengatasinya? Sampai kapanpun aku tidak akan sanggup. Aku takut melangkah ke masa depan karenanya, aku masih saja terkurung didalam masa laluku. Aku takut jika orang lain mengetahui hal itu apa yg akan terjadi padaku? Bagaimana pandangan orang padaku? Aku saja jijik pada diriku sendiri. Aku benar benar takut siapapun mengetahui masa laluku namun meski berbagai cara aku lakukan tak sedikitpun aku bisa melupakannya walau sejenak. Itulah kenapa aku berulang kali menyakiti diriku sendiri karena aku merasa pantas mendapatkannya, aku merasa harus menghukum diriku sendiri. Sayangnya meski membunuh diriku sendiri adalah hal yang sangat teramat aku inginkan namun pada akhirnya pecundang ini, manusia pengecut ini tidak dapat mewujudkannya menjadi nyata. Aku masih tetap hidup namun dengan harapan Tuhan cepat mencabut nyawaku dengan tangan-Nya ataupun melalui tangan orang lain. Aku hanya ingin terbebas dari pikiran itu, perasaan itu, trauma itu. Aku memohon dengan lelehan air mataku, tolong aku.
Ern
KAMU SEDANG MEMBACA
Worst Makes Words
PoetryBanyak kata yang tak sampai terucap. Banyak kisah yang tak lalu terungkap.