Sekarang Bakso Dilla udah habis dan hanya tersisa kuahnya saja.Kemudian Dilla meminum jus kesukaannya itu jus alvukat.
Dilihatnya Caca dan Bella yang sudah selesai makan.Dilla pun menatap mereka dengan tatapan isyarat yang artinya 'Ayo kita beranjak dari sini'.Seolah tahu apa yang dimaksud dengan tatapan Dilla,kedua sahabatnya pun mengangguk sebagai tanda setuju.
Saat hendak berdiri Dilla merasa ada yang mengcekal tangannya.Ia pun melihat ke samping untuk melihat siapa yang mengcekal tangannya.
Saat Dilla melihat ke samping,ia melihat Barra yang menatapnya dengan tatapan genit.Dilla pun terpaksa duduk lagi dan begitu juga dengan Barra yang sudah tidak mengecekal tangan Dilla.
"Ada apa ya?"tanya Dilla kepada Barra.
"Lo murid baru disini kan?Lo cantik banget,nama lo siapa?oh ya kenalin nama gue Barra Devanno Mahendra"Ujar Barra sambil menjulurkan tangannya untuk mengajak Dilla untuk kenalan.
"Iya,gue murid baru disini.Nama gue Nadilla Amanda Wiliam,Gue kagak cantik amat deh biasa biasa aja.Dan gue udah tahu nama lo siapa"Kata Dilla sambil membalas jabatan tangan Barra.Kemudian ia dengan cepat melepas jabatan itu.
Barra yang mendengar itu hanya ngangguk paham.Saat hendak memperkenalkan nama sahabat sahabatnya itu.Dilla sudah duluan potong perkatannya.
"Nama teman lo dan cowok kulkas itu juga gue udah tahu,jadi lo nggak usah memperkenalkan mereka kepada gue"Ujar Dilla kepada Barra yang ia sudah tahu kalau Barra bakalan memperkenalkan teman temannya itu.
"Cowol kulkas?Maksud lo siapa?Alva?"Tanya Barra kepada Dilla dan di balas Anggukan oleh Dilla.
"Nama belakang lo tadi Wiliam ya?Jadi lo anak dari punya sekolah ini dong"Kata Barra dan di balas anggukan oleh Dilla.
"Ehh,lo tau nama kita kita darimana?"Tanya Barra kepada Dilla.Dilla yang ditanya sedari tadi pun hanya bisa menghela nafas.Karna sedari tadi Barra tak henti hentinya melontarkan pertanyaan kepada Dilla.
"Dari sahabat sahabat gue,karna gara gara fans lo yang teriak teriak gak jelas pas ngeliat lo lo pada masuk kantin tadi.Gue keselek bakso,untung aja gue kagak mati.Karna gue kesel jadinya gue tanya ama sahabat sahabat gue"Ujar Dilla.Dan di balas anggukan oleh Barra.
Caca,Bella,Revan,dan Alva hanya diam memperhatikan Barra yang sedari tadi melontarkan kepada Dilla.
Barra yang hendak mengatakan
Sesuatu lagi kepada Dilla pun terhenti,karena terpotong oleh ucapan Caca."Woy,Barra udahlah nanya nanyanya.Kita pada mau masuk kelas nih,bentar lagi masuk pelajaran pak botak tau gak"Kata Caca kepada Barra
"Yeee tai onta,Kok lo yang sewot sih Dillanya aja nggak kenapa kenapa trus kenapa lo yang sewot.Gue udah tahu kali kalau bentaran lagi bakalan masuk pelajarannya si otak botak licin itu.Orang kita semua sekelas"Kata Barra dengan Kesel karna Caca potong perkatannya yang hendak meminta id line kepada Dilla.
"Ehh,oh iya ya gue lupa kalau kita semua sekelas"kata Caca dengan menggaruk belakang kepala yang tidak gatal.
"Yeee si upil badak lemotnya datang kagak tahu suasana"Kata Bella yang diakhiri dengan menjitak dahi Caca.
"Kagak usah jitak dahi gue sehari bisa gak sih Bell.Lo tuh kok demen banget sih jitak dahi gue,Sakit nih dahi gue lo jitak jitak teros"Kata Caca sambil mengusap dahinya yang dijitak oleh Bella.
"Uluh uluh dahinya cayang evan cakit ya?sini evan cium biar cakitnya ilang"Kata Revan dengan suara yang dibuat seimut mungkin.
Caca yang ngelihat revan seperti itupun berdigik ngeri sambil menatap revan dengan tatapan jijik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Broken Home
Non-FictionSeorang gadis yang bernama Nadilla Amanda Wiliam gadis yang memiliki sifat ceria baik manis dan ramah,namun siapa sangka dibalik semua sifatnya itu ada sebuah luka yang tergores di hatinya.Ia di luar dan di depan orang ia terlihat ceria namun ketika...