03

199 45 8
                                    

"gila emang tidur 15 jam," lirihku sambil memperhatikan jam yang tertera di ponsel.

aku baru saja bangun dari tidur dan menyadari bahwa hari sudah terang.

mohon maaf, ini tidur atau simulasi mati ya?

tentu saja aku terkejut saat mengetahui jam menunjukkan angka 2 siang. sebelumnya memang aku sempat terbangun beberapa kali karena haus, namun aku kembali tidur setelah meminum segelas air.

tadi malam aku ketiduran sehabis membereskan barang-barang dan membersihkan diri. aku tidak menyangka akan tidur se-lama ini, bahkan aku melewatkan makan malam sekaligus sarapan pertamaku di london.

dengan malas, aku mendudukkan diri di atas kasur dan merenggangkan tubuh yang terasa nyeri akibat kelelahan.

aku keluar dari kamar untuk mencuci wajah dan sikat gigi di kamar mandi. penginapan ini begitu sepi, mungkin karena sekarang bukanlah musim liburan.

aku mengintip bagian belakang guest house yang ternyata terdapat taman dan kolam renang berukuran sedang.

"kirain ga ada kolam renang," ucapku seraya duduk di pinggir kolam. aku mengangkat celana tiga per empat-ku hingga sebatas lutut lalu menceburkan kedua kaki di air.

tak jauh dariku, terdapat dua anak kecil dan satu orang dewasa yang melakukan stretching, bersiap untuk berenang. ketika mereka masuk ke dalam kolam, aku memutuskan untuk kembali ke kamar dan bersiap-siap pergi mencari makan.

setelah memakai cardigan dan mengikat asal rambutku, aku pun keluar dari penginapan.

sepertinya daerah sekitar sini sering dikunjungi oleh wisatawan karena banyak sekali kedai makanan, mulai dari kuliner khas barat hingga timur.

aku menulusuri jalan dan menengok ke kanan dan kiri, bingung memilih apa yang harus aku makan.

tanpa sadar aku berjalan cukup jauh dan mendapati diriku berdiri tidak jauh dari restoran fast food. karena bingung mau makan apa, aku memilih untuk masuk ke dalam restoran tersebut.

aku duduk di salah satu kursi dekat jendela, "jauh-jauh ke london, makannya junk food juga."

aku sengaja makan perlahan agar bisa menetap lebih lama. bukan karena betah, tapi karena aku senang duduk berlama-lama di suatu tempat sembari mengamati kegiatan-kegiatan orang disekitarku.

aku melemparkan pandangan ke luar jendela, memperhatikan manusia-manusia dan kendaraan yang berlalu-lalang. diriku seperti tersihir dengan suasana london di sore hari.

padahal aku sampai di inggris kemarin, tapi aku tidak sempat mengagumi segala hal karena yang ada di otakku saat itu hanyalah istirahat dan tidur.

hari semakin sore, bukannya langsung kembali ke penginapan, aku justru duduk di atas ayunan yang ada di playground tak jauh dari guest house. sejujurnya aku tidak tahu apa yang harus kukerjakan setelah ini, jadi aku hanya terdiam dan memikirkan apa yang akan kumakan untuk dinner.

"agasshi!" panggil seseorang kepadaku, membuatku yang sedang melamun terkejut setengah mati.

"kkamjjagiya!" seruku kesal.

"oh ternyata bener orang korea."

aku menoleh dan menemukan seorang laki-laki yang duduk di ayunan sebelahku. mungkin karena terlalu asyik berpikir, aku tidak menyadari ada orang lain disini.

"ngapain sendirian?" tanya orang itu yang tidak kugubris. kata appa dan eomma, kalau ada orang asing mencurigakan yang mengajakku berbicara, jangan dihiraukan.

"kemarin gue liat lo di cafe, dan langsung tau kalau lo orang korea," ucapnya masih berusaha mengajakku mengobrol.

"ke london ngapain? liburan? exchange? atau mahasiswa baru?"

aku bingung apa yang harus kulakukan, diam saja atau segera pergi. mata laki-laki itu terlihat tajam, menyeramkan dan entah kenapa membuatku takut.

buru-buru aku beranjak dan pergi meninggalkan orang tersebut yang keheranan.

"hei! agasshi!"

persetan dengan sopan santun, aku berjalan secepat yang kumampu menuju guest house kemudian mengunci pintu kamarku rapat-rapat.

forget and forgotten | im jaebeomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang