6. Hujan (1)

13 1 0
                                    

Bazzi  -  Why

***

"Kamu itu seperti air, terlihat namun sulit digenggam."

***

Melvin sudah siap untuk menjemput Keyla. Dia terlihat buru-buru karena tau pasti Keyla akan menghindarinya.  Dia berlari kecil menuruni anak tangga satu-persatu.

"Buru-buru bangat, Vin" ucap Ibunya yang melihat Melvin begitu juga dengan Lili.

"Biasalah Bun, mau jemput capar." Melvin terkekeh. Ibunya menggeleng sambil tersenyum.

Melvin sering menyebut Keyla dengan capar alias 'calon pacar'. Ibunya sering mendengar aduan dari Lili bahwa Melvin selalu saja mengerjai Keyla bukan menyukai Keyla.

"Mau jemput Kak Senja ya?" Tanya Lili yang diangguki oleh Melvin.

"Kak Fajar entar pulang sekolah ajak Kak Senja main kesini ya, Lili bosan dirumah terus." Lili mengerucutkan bibirnya.

Lili sedang sakit. Makanya dia cuma dirumah terus selama seminggu ini. Dia juga kangen sama Keyla yang gak pernah main kerumahnya.

Melvin tersenyum sambil mengelus rambut panjang Lili. "Iya nanti Kakak bilangin." Lili tersenyum begitu juga dengan Lina Ibunya.

"Yaudah aku berangkat dulu ya Bun" Melvin mencium tangan Lina dan juga pipi Lili. Lalu pergi kedepan.

Disisi lain, Keyla sudah siap untuk pergi kesekolah. Dia menuruni anak tangga satu persatu. "Ma, aku pergi dulu ya." Teriak Keyla saat sudah didepan pintu.

"Hati-hati" Teriak Ibunya dari dapur.

Keyla memang sengaja pergi agak pagi. Agar bisa menghindari Melvin.
Ibunya sempat bingung dengan Keyla yang berangkat begitu pagi. Tapi karena Keyla sudah memberitahunya bahwa Melvin akan datang menjemputnya, jadi Ibunya lebih mengerti.

Motor Melvin berhenti didepan rumah Keyla. Dia turun dari motor lalu berjalan masuk dihalaman rumah itu. Tepat depan pintu dia berhenti lalu mengetok pintu itu.

Terlihat Ibu Keyla yang membuka pintu rumah itu.
"Pagi Tante" ucap Melvin tersenyum.

Rena juga ikut tersenyum. "Pagi. Mau jemput Keyla?"

Melvin mengangguk "Iya Tante."

"Keyla udah berangkat tadi, katanya hari ini dia piket." Ucap Rena.

"Awas aja lo!"  Batin Melvin

Melvin tersenyum. "Yaudah kalo gitu aku pergi dulu ya Tan." Ucap Melvin mencium punggung tangan Rena.

"Hati-hati ya." Melvin mengangguk lalu berjalan kearah motornya yang dia  parkirkan tadi. Dia melajukan motornya meninggalkan rumah Keyla.

****

Keyla semakin bingung dengan sikap Melvin yang begitu menyebalkan. Dulu sebelum dia mengenalnya, Melvin adalah orang yang sangat cuek. Tapi setelah mengenalnya Melvin adalah sosok pengganggu yang sangat-sangat menyebalkan.

Keyla duduk menyenderkan kepalanya ditembok sambil mendengarkan musik dari ponselnya dengan earphone yang sudah terpasang dikedua telinganya. Hari ini Putri tidak masuk jadi tidak ada yang berisik. Bella masih setia dengan ponselnya. Setiap hari dia hanya sibuk dengan ponselnya, entah apa yang dia lakukan.

Sunrise To SunsetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang