♫Devano Danendra - Menyimpan Rasa♫
***
"Jangan pernah merasa kehilangan, jika kamu saja belum memiliki dia sepenuhnya."
***
"Emang kak Gina belum tidur?" Tanya Keyla saat mobil Dirga berhenti di parkiran rumah sakit.
"Nggak lah, pasti dia nungguin gue dulu." Keyla hanya mengangguk lalu keluar dari mobil dan berjalan mengikuti Dirga.
Mereka masuk keruangan yang ditempati Gina. Ternyata benar Gina belum tidur. Dia masih memainkan ponselnya.
Dirga duduk disamping ranjang Gina, sedangkan Keyla duduk di salah satu kursi yang ada diruangan itu.
"Udah makan?" Tanya Dirga. Gina hanya tersenyum lalu mengangguk.
Dirga mengelus rambut Gina lembut. "Jangan keseringan main Hp, kamu kan masih sakit." Ucap Dirga tersenyum tulus.
"Iya, tadi aku cuma bosan aja nungguin kamu."
"Iya aku ngerti kok." ucap Dirga lalu mengecup dahi Gina.
Keyla berdehem "gue ketoilet bentar." Ucap Keyla datar.
Bukan dia cemburu, dia hanya tidak suka melihat pemandangan yang menurutnya menjijikan seperti itu. Bagaimana bisa mereka berdua bermesraan membiarkan seorang jomblo yang menonton kelakuan mereka berdua. Setidaknya kalau mau berduaan suruh Keyla keluar sebentar.
"Pasti ngambek tuh." Ucap Gina terkekeh. Mereka juga tau kalau Keyla tidak suka dijadikan sebagai obat nyamuk. "Pokoknya kamu yang minta maaf." Ucap Gina tegas.
"Iya, entar pulang aku yang minta maaf." Dirga tersenyum begitu juga dengan Gina.
Keyla merutuki dirinya sendiri. Seharusnya tadi dia tidak perlu datang menjenguk Gina, jika hasilnya seperti ini.
Keyla keluar dari toilet lalu masuk keruangan Gina dengan wajah datar. Gina yang melihat itu mengulum bibir kedalam menahan tawanya. Sedangkan Dirga hanya menghembuskan napasnya kasar.
Keyla berdiri disamping ranjang, menatap Gina dan Dirga bergantian lalu menghembuskan napasnya.
"Semoga cepat sembuh," Keyla tersenyum kecut. "Gue pulang duluan, gue lupa kalau ada tugas kelompok." Ucapnya masih dengan wajah datarnya.
"Mau gue antar?" Tanya Dirga
"Ga usah, lo temenin aja kak Gina." Ucapn Keyla lalu keluar dari ruangan itu.
Gina mentap Dirga tajam. "Iya nanti besok aku minta maaf." Kata Dirga tersenyum.
Keyla merogoh ponselnya yang ada didalam tasnya lalu menghubungi seseorang.
"Jemput gue dirumah sakit, pliss."
"....."
"Oke gue tunggu."
Keyla memutuskan sambungan telpon sepihak.
Mobil Bella berheti didepan rumah sakit. Dia berjalan mencari keberadaan Keyla.
"Lo ngapain dirumah sakit?" Tanya Bella saat mendapati sosok Keyla sedang duduk sendirian ditaman rumah sakit.
"Panjang ceritanya, kita pulang dulu." Ucap Keyla lalu menarik tangan Bella menuju parkiran.
Mereka berhenti didepan rumah Keyla. Keyla turun dari mobil begitu juga dengan Bella.
Terlihat jelas rumah sangat sepi. Pasti Mama sama Papa Keyla lagi gak ada.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sunrise To Sunset
Short StoryMatahari pagi muncul mebawa kebahagiaan. ia tidak akan pernah bosan untuk menampilkan dirinya. dia juga selalu membangunkan setiap orang dari tidur mereka. sama sepertinya yang selalu muncul sebagai penyemangat untuk seseorang. Matahari terbenam yan...