Setelah kejadian memalukan yang dilakukan Fatim akhirnya Fatim mau menerima ajakan Fateh untuk makan bersama di sebuah restaurant yang ada didalam mall tersebut.
"Kakak makan apa?"tanya Fateh kepada Fatim "duh gimana ni?fatim kan gak dikasih uang banyak sama bunda, apalagi fateh ngajak makan disini lagi. Apa fatim gak makan aja ya?terus hanya nemani Fateh makan?" Bingung Fatim dalam hati karena tidak memiliki uang banyak untuk makan di sebuah restaurant mahal ini.
"Kak?kok bengong si?kan Fateh nanya"ucap Fateh mengagetkan Fatim "eh iya teh kakak gak makan deh"ucap Fatim kaget. Tentu saja itu membuat Fateh terkejut "kenapa kak?kak Fatim diet?"tanya Fateh kebingungan apakah kakaknya ini diet,padahal badannya sudah kurus.
"Ehm iya teh kak Atim diet"ucap Fatim gugup takut ketahuan oleh Fateh kalau dia berbohong "kak Fatim bohong ya?"tanya Fateh hanya menebak "eh iya teh maaf"ucap Fatim meminta maaf. "Sebenarnya kakak gak punya uang untuk makan disini"lanjut Fatim "Gakpapa kak Kan Ateh yang bayar"ucap Fateh "tapi Teh gak usah deh kakak temani kamu makan aja"tolak Fatim.
"Kakak makan lah nanti kakak tambah kurus loh"ucap Fateh tentu saja meledek "iya deh tapi jangan yang mahal mahal"ucap Fatim akhirnya menerima tawaran Fateh. Fateh pun memesan makanan dan Fatim mencari tempat dimana mereka akan duduk.
****
Setelah Fatim menemukan tempat duduk akhirnya Fateh datang dan disusul oleh pelayan restaurant. Melihat makanannya saja Fatim bisa menebak bahwa makanan ini sangat mahal "makasih mba" ucap Fateh sebelum pelayanannya pergi. "Tehhhhhh"teriak Fatim namun suaranya di pelankan "apa?"balas Fateh jutek dan langsung saja melahap makanan di depannya.
"Teh ini mahal tau"ucap Fatim cemberut sambil memajukan bibirnya beberapa centi. "Makan dulu kak"ucap Fateh mengingatkan "gak"tolak Fatim. Fateh pun merasa bahwa kakaknya ini masih kanak kanak melebihi Qahtan "Yasudah" ucap Fateh sambil mengambil sendok dipiring Fatim dan menyendoki makanan yang ada di piring Fatim "buka mulutnya cepat"lanjut Fateh.
Tentu saja kajadian itu membuat Fatim kaget setengah mati dan pipi fatim tiba tiba saja terasa panas "teh apaan si diliatin tau"ucap Fatim yang merasa malu karna sekarang menjadi sorotan semua orang. "Yasudah buka dulu mulutnya" ucap Fateh, dan akhirnya Fatim membuka mulutnya dan menerima suapan dari Fateh.
****
Setelah kejadian Fateh menyuapin Fatim, Fatim diam seribu bahasa karena malu terhadap Fateh. "Kak dh selesai?"tanya Fateh yang sudah selesai makan "ehm"batuk Fatim "u..udah Teh" ucap Fatim gugup "kak Atim kenapa si?"tanya Fateh "Atim gak papa, ayo keluar dari sini" ajak Fatim dan mendapatkan anggukan dari Fateh.Fatim dan Fateh pun berjalan jalan menelusuri sebuah mall yang sedang mereka pijak. Namun tiba tiba saja Fatim mengingat sesuatu ya Fatim ingin membeli perlengkapan sekolahnya untuk Senin nanti.
"Teh?"panggil Fatim "hmm" jawab Fateh sok nyabyan. "Kamu bisa nganterin kak Atim nyari perlengkapan sekolah kak Fatim gak?"tanya Fatim sekalian mengajak nya jalan "hmm boleh deh" jawab Fateh "eits tunggu dulu, kak Fatim sekolah kok gak bilang Fateh?" Lanjut Fateh.
"Iya maaf Teh, kak Fatim soalnya juga sibuk" jawab Fatim jujur "oke deh kak ayo ikut Fateh" ujar Fateh tak lupa membawa Fatim pergi ke salah satu toko bermerk. "Teh.."panggil Fatim "gakpapa kak Ateh yang bayar"jawab Fateh seolah tau maksud Fatim. "Tapi Teh. Gak usah deh Teh" tolak Fatim karena sering merepotkan Fateh.
"Gakapapa kak, pilih saja, atau Fateh yang pilih ni?" Ucap Fateh sambil memilih ransel yang cocok untuk Fatim. "Yaudah deh Teh kak Atim beli buku tulis aja ya, biar gak kamu semua" pinta Fatim.
Fatim sangat berharap dibolehkan sama Fateh. "Boleh deh kak" ucap Fateh tetapi tak berpaling dari barang yang sedang dia lihat lihat itu. "Makasih teh" ucap Fatim sembari memilih buku tulis yang akan di belinya.
Fateh masih sibuk memilih perlengkapan sekolah Fatim, padahal kan yang sekolah Fatim bukan Fateh. Tetapi Fateh yang excited. Setelah merasa sudah lengkap Fateh membayar semua yang dipilihnya dan Fatim membayar bukit tulis yang ia beli.
****
Setelah berbelanja perlengkapan sekolah Fatim, Fateh mengajak Fatim untuk pulang. "Kak pulang yuk dah malam soalnya" ajak Fateh "ayo deh Teh kak Fatim juga sudah cape"jujur Fatim. "Kakak tunggu disini ya, Fateh ambil motor dulu, jangan kemana mana" ucap Fateh lalu pergi ke parkiran untuk mengambil motor miliknya.
*******
OH IYA JANGAN LUPA JUGA NIH BUAT BACA CERITA AKU YG SATUNYA VOTE JUGA
MAKASIH BANGET YANG SUDAH SUPORT AKU, MAKASIH JUGA YG SUDAH KOMEN DN VOTE. SORRY BANGET BARU UP SOALNYA AKHIR" INI AKU SIBUK NGURUS RAPORT SALAM HANGAT DARI AKU❣️
KAMU SEDANG MEMBACA
New Family✔️
Teen FictionIni kisah seorang yang baru saja menginjak usia 15 tahun atau bisa di bilang remaja. Ya dia gadis yang baik dan ramah. Dia merupakan gadis yang hilang di negri orang, namun beberapa jam saat dia hilang dia bertemu dengan sekeluarga yang cukup rame y...