003

1.8K 181 5
                                    

Cerita asli dibuat oleh Santhy Agatha. Saya hanya me-remake dengan tokoh yang berbeda.
.

“s-Sakit!!” minseok menjerit, berusaha mendorong tubuh jongdae. Tubuhnya berteriak antara kesakitan dan keinginan untuk dipenuhi gairahnya, sebutir air mata menetes dari sudut matanya, sisa-sisa dari kesadarannya yang tertinggal.

Jongdae mendesakkan dirinya sedalam mungkin, mengabaikan jeritan kesakitan minseok.

Ketika akhirnya jeritan minseok mereda. Jongdae mengangkat kepalanya, dan mengecup lembut bibir minseok yang terbuka dan terengah-engah,

“Setelah ini…. Aku akan mengajarkanmu bagaimana memuaskanku,”

ucapan itu menggema di dalam ruangan, bagaikan janji dari sang kegelapan.

minseok sudah benar-benar kehilangan kesadarannya, tubuhnya menggeliat merasakan kenikmatan yang menggelenyar ketika rasa sakit itu akhirnya menghilang, berganti dengan kenikmatan panas yang membagikan gelenyar menyiksa ke seluruh tubuhnya.

Jongdae merasakan gerakan pinggul minseok, merasakan denyutannya
yang menggenggam panas tubuhnya, yang tertanam jauh di dalam tubuh minseok, mendesak dengan berani, menarik jongdae lebih dan lebih dekat lagi. Jongdae menggertakkan gigi, menahan diri, membiarkan Minseok menggerakkan pinggulnya, mencari kenikmatannya sendiri dengan sesuka hati.

Dan tidak butuh waktu lama ketika akhirnya pria kucing itu mencapai
pemenuhan kepuasannya, “ah... Astaga…”

minseok memejamkan mata ketika kenikmatan itu meledak dan membanjiri tubuhnya dengan rasa panas yang tak tertahankan, Dan walaupun jongdae bisa memperpanjang kenikmatannya sendiri.
Pemandangan akan orgasme minseok dan denyutan minseok yang meremas
dirinya, jauh di dalam sana, membuatnya tidak bisa menahan diri lagi, detik itu pula, jongdae meledakkan gairahnya bergabung dengan minseok dalam gairah yang melemahkan.

-o0o-

Entah apa yang membuat minseok terbangun dari tidurnya yang lelap,
rasa sakit yang aneh di bokongnya, ataukah cahaya terang yang mendadak muncul entah dari mana.

Minseok membuka matanya. Sekilas
pandangannya terasa kabur, dan dia mencoba untuk memfokuskan dirinya. Kamar itu, dengan nuansa putih...

Kilasan-kilasan ingatan berkelebat di benaknya, dia masih di sekap di
sini, di dalam kamar di rumah jongdae yang jahat.

Dengan panik minseok terduduk dari ranjangnya, dan selimutnya melorot
hampir jatuh menutupi dadanya, melorot? Minseok menundukkan kepalanya, dan menyadari kalau dia telanjang bulat di balik selimutnya, apa yang terjadi...

“Selamat pagi.”

Suara maskulin itu terdengar dekat sekali dan minseok menolehkan kepalanya kaget. Pemandangan di hadapannya membuat jantungnya bergejolak, jongdae ada di sana, di ranjangnya, mereka ada dalam selimut yang sama, dan menilik kepada selimut jongdae yang hampir
saja melorot di pinggulnya, mereka sama-sama telanjang!

Minseok masih terperangah menatap pemandangan di depannya. Jongdae
berbaring dengan angkuhnya, jelas-jelas telanjang bulat di balik selimutnya, dan menatapnya dengan tatapan berhasrat yang memiliki.

Dengan panik minseok menarik selimutnya hampir untuk menutupi
seluruh dadanya, tetapi gerakannya itu malahan membuat selimut Jongdae melorot dan hampir memperlihatkan kejantanannya, dengan malu minseok memalingkan kepalanya dan disambut dengan senyuman jahat jongdae.

Keberanian dan kemarahan minseok langsung muncul ketika menyadari
rasa pedih di antara ke dua pahanya. Lelaki ini memperkosanya!

Entah apa yang terjadi semalam, minseok tidak ingat sama sekali, tapi yang pasti, dia sudah dinodai oleh iblis berhati kejam ini.

Sleep With The Devil - CHENMINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang