008

1.3K 138 9
                                    

Cerita asli dibuat oleh Santhy Agatha. Saya hanya me-remake dengan tokoh yang berbeda.
.

Jongdae masuk ke kamar perawatan Minseok tengah malam, saat itu Minseok sudah tertidur pula.

Dengan langkah pelan tak bersuara, Jongdae berjalan menuju tepi tempat tidur dan berdiri dekat disana mengawasi Minseok. Begitu damai pria ini terpejam dalam lelapnya, seolah tak menyadari bahwa sekarang bahaya yang amat besar sedang mengintainya.

Jongdae sedikit membungkuk, lalu menyentuh pelan pipi Minseok. Pria itu mengerang pelan lalu mengubah posisi tidurnya, tetapi tidak terbangun.

Jongdae mengambil resiko dengan menunduk dan mengecup bibir Minseok, merasakan manisnya bibir itu, sampai kemudian dia larut dalam gairahnya yang tertahan dan melumat bibir Minseok.

-o0o-

Minseok merasakan gelenyar panas di seluruh tubuhnya, dan dia menggeliat, ada gairah menjalar dari bibirnya yang terasa nikmat dilumat seseorang. Dengan lemah Minseok mengerjap setengah tidur dan membuka mata.

Lelaki itu, yang sedang membungkuk di atas tubuhnya dan melumat bibirnya, adalah Kim Jongdae. Jongdae sedang melumat bibir Minseok, kemudian dia berhenti dan menatap mata Minseok, menyadari bahwa Minseok sudah terbangun.

Dengan lembut Jongdae menelusurkan tangannya di pipi Minseok, lalu bibirnya
mengikuti gerakan jemarinya.

Minseok memejamkan matanya, ini pasti mimpi. Kim Jongdae di dunia nyata tidak mungkin berbuat selembut ini, lelaki itu pasti akan langsung memaksanya, memperkosanya dan memperlakukannya dengan kasar.

Ini pasti mimpi, karena sebelum tidur Minseok berbaring dengan gelisah,
mencoba menghapus memori bercintanya dengan Jongdae yang seolah-olah selalu muncul dalam benaknya.

Dan karena ini mimpi, tak ada salahnya untuk menikmati. Minseok setengah tersenyum, lalu menyentuh pipi Jongdae dengan lembut. Dalam sekejap tubuh Jongdae langsung kaku seperti terkejut merasakan sentuhan lembut jemari Minseok di pipinya.

Minseok langsung menarik tangannya panik, apakah Jongdae dalam mimpinya ini akan berubah lagi menjadi Jongdae dalam dunia nyata yang jahat?

Ternyata tidak, Jongdae dalam dunia mimpi ini sangat lembut dan penuh kebaikan, lelaki itu mengambil jari Minseok dan meletakkannya di pipinya,

“Sentuh aku dimanapun kau suka, jangan berhenti...” bisik Jongdae penuh gairah.

Minseok tidak menyia-nyiakan kesempatan itu, ini benar-benar mimpi
yang sangat menyenangkan, di bawah tatapan tajam Jongdae, Minseok menyusurkan jemarinya di wajah Jongdae, mengagumi setiap kesempurnaan yang terpatri di sana, ketika jemarinya hampir menyentuh bibir Jongdae, lelaki itu meraih tangannya, dan mengecupnya lembut, satu persatu jemarinya,

Jongdae menggulingkan tubuhnya kesamping Minseok, ranjang rumah sakit yang lembut itu membuat tubuh mereka bersentuhan rapat, tangan Jongdae menggenggam jemari Minseok, lalu
menyentuhkan jemarinya ke kejantanannya yang sudah sangat siap,

“Sentuh aku sayang...” bisiknya parau.

Wajah Minseok memerah merasakan kekerasan yang panas di telapak tangannya, dengan lembut Jongdae membuka ikat pinggangnya dan menurunkan celananya, “Rasakanlah tubuhku yang amat sangat mendambakanmu...”

Minseok meremas kejantanan itu dan Jongdae mengerang, perasaan bahwa
Jongdae benar-benar bergairah atas sentuhannya membuat Minseok merasa
senang. Oh ya ampun, ini adalah mimpi erotis terbaik yang pernah dialami.

Jemari Minseok bereksplorasi di tubuh Jongdae, dan lelaki itu membiarkannya sebebas-bebasnya. akhirnya, ketika bibir Minseok dengan penuh ingin tahu mencecap kejantanan itu, Jongdae mengangkat kepala Minseok dengan tatapan tajam berkabut yang penuh gairah.

Sleep With The Devil - CHENMINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang