Hehehe sorry yang chap sebelumnya ngegantung
🌸🌸🌸
"Alex ka-kau" ucap Mis. Hylda
"Ba-bagaimana bisa" ucapnya lagi
"Apa" ucapku dingin
"Ma-matamu" ucao Mis. Hylda
"Mataku" ucapku pada diriku sendiri
Aku langsung berlari kearah toilet. Untung saja ada toilet di belakang sekolah.
"Apa ini" ucap ku saat melihat pantulan mataku dicermin
Mataku disebelah kanan berwarna silver gelap dan disebelah kiri berwarna Merah marun. Dan ada simbol di ujung mataku. Terlihat seperti em matahari yah matahari tapi berwarna hitam.
"Aakhhh" teriak ku
Entah kenapa kedua mataku tiba-tiba terasa sakit, panas dan perih. Tiba-tiba mataku mengeluarkan darah.
"Ahhkkkhh sakit" teriakku lagi
Brukk
Suara pintu terbuka
"Alex kau kenapa" tanya mis. Hylda
Tiba-tiba pandanganku mengabur dan menghitam. Aku pingsan
Alex pov end
Hylda pov
"Velyn kau mendapat Partner apa" tanyaku pada salah satu murid
"Ah aku mendapatkan merak mis" jawabnya
"Wah bagus, latih dan jaga dia baik-baik yah" ujarku padanya
"Baik mis" ucapnya tersenyum
"Mi--miss li-hat di-a ma-matanya" ujarnya padaku dengan takut
"Mata... siapa" tanyaku lagi
Mata, kenapa
"Mu-murid ba-ru i-tu" ujarnya lagi
Alex
Kemudian aku berbalik dan melihat Alex barusan keluar dari hutan. Semua orang memperhatikannya.
Hah ma-matanya... ke-napa bisaAku langsung menghampirinya
"Alex ka-kau" ujarku padanya
"Ba-bagaimana bisa" ujarku lagi
Dia terlihat kebingungan
"Apa" tanya nya dingin.
"Ma-matamu" ujarku
"Mataku" ujarnya pelan
Dia langsung berlari. Dan masuk di toilet belakang.
Kurasa aku harus menghampirinya.
Tapi aku hanya berjalan lambat, karna masih terkejut dengan apa yang barusan kulihat.Bagaimana mungkin ia bisa memiliki mata itu. Aku harus memastikannya, iniii luar biasa.
Em jadi aku jelaskan. Orang yang memiliki mata Silver gelap dan merah marun, itu tandanya dia adalah seorang yang dianugrahi kekuatan oleh para dewa dewi. Oh iya kekuatan itu hanya akan diberikan kepada seseorang yang memiliki hati yang sangat murni, dan pantas menerima kekuatan itu.
"Aahhkkkhh sakit" teriak seseorang dari dalam toilet. Kurasa itu Alex
Aku harus cepat.
Brakk
Aku mendorong pintu dengan keras hingga menimbulkan bunyi.
Aku langsung menghampirinya.
"Alex kau kenapa" tanyaku