2. Sebuah Kebenaran

94 7 6
                                    

Kalau ada typo tolong coment please!
Happy reading guys!

📖📖📖📖📖📖📖📖📖📖📖📖📖

Author POV on

"Dan kemungkinan akan elementmu adalah semuanya, karena mana mu sangatlah besar dan bahkan melebihi mana kami!" kata Papa

Lyra melongo mendengar penjelasan sang Papa.

"Apa aku tidak salah dengar?" Lyra menepuk-nepuk pipinya

Sementara sang Mama dan Papa terkekeh melihat ekspresi anaknya itu.

"Tentu saja! Untuk apa aku berbohong?" Papa masih terkikik geli

Lyra masih tak percaya,tentu saja! Tak mungkin ia bisa mengendalikan semua elemen! Walau ia tahu bahwa ia seorang pengendali, tadi pagi, ia mendapatkan sebuah buku kuno tapi indah. Judulnya The Legend Of Elements. Ia membaca buku itu dan mengetahui bahwa ia keturunan para pengendali elemen.

"Tapi bukankah setiap masing-masing orang hanya mempunyai 1 elemen? Jarang ada orang yang mempunyai 2 elemen, apalagi semuanya, tidak pernah ada!" bantah Lyra

"Darimana kau tahu?" Tanya Mama curiga

"Memang kenapa kalau aku tahu? Itu karena aku pernah membaca buku tentang elemen, judulnya The Legend Of Elements," Jawab Lyra yang membuat Mama dan Papa terkejut.

"Da-darimana kau mendapatkan buku itu?" tanya Papa

Lyra menggendikkan bahunya. "Saat aku terbangun pagi hari, buku itu ada di nakas," jawab Lyra seadanya

"Berarti sudah dipilih!" Kata Papa sambil menghadap ke arah Mama

Mama yang mendapat perkataan seperti itu pun mengangguk.

"Hah?! Dipilih? Jangan-jangan ...
Yang akan menjadi penyelamat Rainbow Kingdom, dan menjadi penerus generasi Qwartilia?" Tanya Lyra tak percaya

Mama tersenyum. "Nah, itu kau sudah tahu" Ucap Mama seraya tersenyum

Lyra masih tampak tak percaya, walaupun dia sudah tahu semuanya tentang itu.

Tiba-tiba, seekor burung merpati terbang menghampiri mereka dan menjatuhkan sebuah surat di depan Lyra, dengan amplop berwarna emas dengan 2 garis putih, dan berlambang pelangi.
Dari lambangnya saja, Lyra sudah bisa menebak surat itu dikirim oleh pihak kerajaan Rainbow.

Ia pun membacakannya dengan keras agar Mama dan Papa bisa mendengarnya.

"Untuk: Lyra Magixylan

Salam kepada Yang Mulia Tuan Putri. Saya tahu kau sudah tahu semuanya, termasuk Tiara yang didapatkan dari buku itu.
Tiara itu adalah tanda penobatanmu sebagai Putri, walaupun kau memang seorang Putri, tapi Tiara itu berbeda karena itu adalah tanda sebagai Putri yang dipilih oleh Putri Kyranna. Saya tahu kau sudah mengerti. Maka dari itu, kembalilah ke Rainbow City, aku akan menunggu di sana.
Salam: Panglima Rain," Lyra membacanya dengan keras

Mama dan Papa yang mendengarnya tampak saling pandang, lalu mereka mengangguk.

"Baiklah, rupanya mereka sudah menunggu kita. Lyra, siapkan barang-barangmu! Kita akan memasuki portal ke Rainbow City besok!" titah Papa

Lyra menganggukkan kepala dan berlari menuju kamarnya.
Ia mulai menyiapkan semua barang yang akan dibawa memasuki portal.

Tanpa ia ketahui, Mama dan Papanya mendiskusikan sesuatu yang penting.

"Kita kembali? Huh ... Sangat disayangkan! Ini terlalu mendadak!" keluh Mama

Papa menghela nafas panjang. "Ya ... Mau bagaimana lagi? Takdir memang sudah seperti ini," kata Papa

"Apakah kita harus menyamar lagi?" Tanya Mama

Papa nampak berfikir sebentar lalu menjawab. "Sepertinya tidak perlu! Mereka memang menanti kedatangan kita, aku penasaran seberapa besar rakyat menyambut kita!" Papa tersenyum-senyum sendiri

"Aish ... Kau selalu seperti itu!" decak Mama

Sementara, di kamarnya, Lyra masih belum mengerti dengan apa yang terjadi sebenarnya. Siapa dia, siapa sebenarnya orang tuanya, darimana dia berasal, apa jati dirinya sungguh! Dia tak paham dengan teka-teki ini!.

"Berarti ... Kedua orangtuaku adalah sang Raja dan Ratu itu! Oh astaga ... !! Aku semakin tidak mengerti!" ucap Lyra frustasi

"Dan apakah aku memang ... Seorang Elements Controller? Atau aku itu fairy? Atau aku ternyata monster? Ah, tak mungkin!" Ucap Lyra

Lyra melanjutkan untuk mengemas barang-barang yang akan dibawa ke Rainbow City. Lalu, ia mengambil buku diary miliknya dan penanya mulai menari diatas kertas.

Dear diary,

Aku bingung! Siapa sebenarnya diriku? Tadi, Papa menanyakan sesuatu yang aneh! Lalu, Mama dan Papa mengatakan bahwa mereka memiliki sebuah kerajaan bernama Rainbow Kingdom.

Hei! Aku bukannya tak percaya, tapi aku tak tahu kebenaran tentang diriku! Siapa aku? Darimana aku berasal? Aku tak mengerti!

Apa yang harus aku lakukan? Diam dan turuti semua perintah Mama dan Papa, atau mencari tahu tentang diriku? Hmm ... Aku pilih pilihan ke-2.

Baiklah, terimakasih sudah mendengarkan aku! See you di lembar berikutnya!

Sahabatmu: Lyra

Lyra menutup buku diary nya dan meletakkannya di nakas. Ia merebahkan diri di atas kasur, dan menarik selimut. Tak lama kemudian, ia menyelam ke alam mimpi.

To Be Continue ...

*********

Hai! Ada yang masih setia baca cerita aku??? Aku harap ada! Maaf karena aku akhir-akhir ini jarang update. Soalnya aku lagi sibuk-sibuknya persiapan lomba.
Dan terimakasih yang udah selalu vote.
Jangan lupa voment dan krisar ya ...

Salam manis,
Zilla

I  Am A Perfect ControllerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang