Awal yang Buruk

73 5 2
                                    


"Duniaku lebih indah ketika kamu tersenyum, tetapi itu mustahil." Kassa Andromeda
----

"Emm, pras kamu lupa ya kita ada janji, tadi telpon aku nggak kamu angkat kenapa?" Kilah kassa akhirnya.

"Oh gue gatau, hp gue silent" jawabnya cuek

"Kita langsung pulang aja ya pras, yang tadi nggak usah dipikirin ya." Putus kassa.

"Lo pikir gue peduli! " bentaknya.

"Tapi kamu tadi nyuruh aku naik mobil kamu" jawabnya takut takut.

"Gue cuma kasihan sama lo" . Helaan nafas kassa terdengar

"Yaudah Pras makasih ya, kamu mau mampir..." "Nggak, turun lo" potongnya cepat.

Dilihatnya mobil pras yang semakin menjauh diiringi suara petir menyambar, ia langsung berlari kedalam rumahnya. Rumah dengan warna serba biru milik orangtuanya yang keduanya bekerja sebgai dokter dirumah sakit milik keluarganya. Kassa memiliki seorang Kakak bernama Sergio Albert, teman dari Pras. Kakaknya ini sangat periang, bandel, suka bolos, dan tentunya sangat menyayanginya.

^^^

Sampai didalam rumah ia terkejut rumah masih gelap seperti tidak ada penghuninya.

Mungkin mama papa lembur lagi, batinnya.

Ia langsung menuju kamarnya yang terletak dipojok lantai 2 yang bersebelahan langsung dengan kamar kakaknya. Kamarnya berwarna Biru motif galaxy yang menjadi favoritnya dan terdapat piano serta alat musik lainnya. Ia memang berbakat musik, taklupa beladiri taek kwon do dan jangan lupakan kepandaiannya berdebat. Ia menjadi ahli debat sekolahnya, beberapa hari ini ia dibingungkan dengan keinginan guru BKnya agar ia mencalonkan menjadi Ketua Osis karena kepandaian dan berbagai keahliannya. Terlalu pusing memikirkannya ia memilih belajar saja sembari bersenandung kecil lagu kesukaannya.

^^^^

Disisi lain Pras barusaja menginjakkan kakinya dikafe biasa tempat nongkrong mereka ketika pulang sekolah. Kafe itu didekat rumahnya jadi ia senang berlama lama disana, selain itu ditemani oleh sahabatnya membuat itu seperti base camp saja. Sebenarnya ada base camp mereka digudang pojok belakang sekolah, tetapi itu hanya mereka gunakan ketika disekolah dan memantau musuh. Ya, mereka sering tawuran dengan Prass yang memimpin diiringi ketiga temannya. Mereka adalah andalan dari SMA Kartika untuk tawuran. Pras dengan julukan penggilas dan ketiga sahabatnya. Sergio Albert, ramah, tampan, dan pintar tentunya. Yang kedua Danio Krasse bule yang slengkean dan jangan lupakan Devian Atmaja lelaki cool dan cap playboynya. Mereka paling ditakuti tetapi tetap saja diantara mereka pandai semua dibidang pelajaran dan ahli beladiri. Khususnya Prasaja, ia bahkan menjadi atlet Silat dengan puluhan medali. Tetapi sayang, meski mereka semua pandai, kaya dan jago bela diri justru digunakan untuk tawuran, bolos, dan berbuat onar lainnya.

"Anjir sekolah masih sepi gini, apa gue kepagian ya. Ko serem gini" Kassa berjalan sendiri dilorong menuju kelasnya, 11 IPS 1.

Ia tidak tahu saja bahwa teman temannya sedang berkumpul dilapangan menonton pertandingan basket untuk memperebutkan gelar Kapten Basket.

"Yakkk, semangat pras. Ayo ayo ayo, prasaja. Masukin lagi bolanya!!! Ayo pras jangan mau kalah" Gisella Rasyana berdiri disana sebagai kapten cheers dengan antusias menyemangati.

Tidak hanya Kassa, Gisel juga suka dengan prasaja.

"Semangatin terus sel! Gue dukung kok, yakan dif" Tiara Arnella dan Difa Andini adalah sahabat Gisel.

Mereka bertiga sama sama licik dan ambisi yang tinggi. Gisel suka dengan Pras, Difa suka dengan Sergio dan Tiara suka Devian.

"Ah ya, thank guys. Kuy ikutan teriak deh" kata gisel yang langsung diangguki teman temannya. Meraka lalu melanjutkan sesi Menyemangati Pras dkk.

"Eh, apaan ya itu? Jangan jangan itu Pras. Haaaa ketinggalan berita apa ni gue." Heboh Kassa pada Anna Astria sahabatnya.

"Lo ngapain heboh si anjir, mereka lagi tanding basket biasa kali" Anna menimpali.

"Skuy anjir lo ngga mau lihat kakak gue? Gue mau lihat pras. Ayooo ah lama" Kassa menarik Anna menuju lapangan basket.

"Kan gue udah bilang tanding biasa, bikin makin males cok. Balik kelas aja gue"

"Lo bisa diem ga, tu tu lihat pras. Ganteng banget tau ga sihh, jadi sayang aku tuh" ucap kassa penuh drama.

"Bacot, benerin tu otaklo. Kek gitu ganteng? Gantengan Sergio" balas Anna malas.

"Itu kakak gue anjir, emang sih dia ganteng. Eh itu si pras menang, lihat deh ! Kesana yuk, kayanya ada yang penting deh !!" Ujar kassa menarik Anna mendekat ketengah lapangan.

"Oke anak - anak mulai sekarang Prasaja yang jadi Kapten tim basket sekolah kita. Tepuk tangannya untuk Prasaja" Ujar Pak Gerald, pelatih basket SMA Kartika.

"Woi, sukses bro"
"Sukses pras, makan - makanlah kita abis ini"
"Gue sih setuju gan" ucap Danio, Sergio dan Devian

"Sayang selamat ya, kamu mau ajak aku juga kan" serobot Gisel

"Nggak, buat lo enggak. Gue cuma traktir sahabat - sahabat gue aja" ujar Prass lalu pergi meninggalkan lapangan.

"Drama anjir, dasar cewek nggak tahu malu lo" Sergio berkata sarkas

"Tuh cabe deketin Pras terus ngapa sih, harusnya kan gue. Yuk kita ke kantin aja na !" Kassa kesal sendiri.

"Nggak usah narik narik njir, gue bisa jalan sendiri" kesal Anna.

~~~~
Yeeee aku akhirnya balik lagi sama mas prass dongg.
Penasaran ga siapa yang narik narik anna?? Ngapain coba?? Tunggu ya guys!!!
Btw gambar cewe itu cast Kassa loo!!! Cantik kan? Tapi pras kok cuek, hmm

20 April 2019

Segenap Rasa, Untuk Prasaja (On Proses)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang