KUNCI JAWABAN

4.5K 391 167
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

Siang itu kala matahari masih di atas ubun-ubun. Daniel dengan perasaan tak menentu berjalan gusar di antara koridor Rumah Sakit. Kaki jenjangnya berbelok arah menuju koridor rawat jalan. Tanpa perhitungan dia langsung mencari ruangan dokter muda yang baru saja terdaftar sebagai dokter baru di Rumah Sakit tempat ia bekerja. Jiwanya terpanggil untuk memastikan sendiri bahwa takdir itu telah membawanya kembali setelah lima belas tahun tanpa kabar. Langkahnya benar-benar baru terhenti ketika maniknya membaca papan besar disebuah pintu salah satu ruang rawat jalan.

dr. Ong Seongwu, Sp.KK

"Spesialis kulit dan kelamin." Gumamnya membaca papan pintu dihadapannya.

Kinerja kardionya tak biasa, begitu pula ritme nafasnya yang diluar kendali. Sempat meremas jemarinya sendiri di depan gagang pintu, tapi detik berikutnya tanpa ragu membuka paksa memasuki ruang praktek milik Seongwu.

Seorang perawat jaga yang panik melihat seseorang menerobos masuk tanpa seijinnya. Dia langsung menghampiri dokter Daniel.

"Maaf dok. Ada yang bisa saya bantu?" ucap perawat itu sarat kepanikan.

Manik Daniel mengedar mencari sosok yang dia rindukan.

"Kak Seongwu?"

Pria cantiknya tak berubah sama sekali. Dia tetap mempesona dimata Daniel. Yang berubah hanya setelan bajunya yang terlihat lebih berwibawa dengan jas putih sama seperti yang ia kenakan sekarang.

Seongwu sempat menatap kaget sosok Daniel. Tapi dengan cepat sisi profesionalnya sebagai dokter membuat raut wajahnya kembali seperti semula.

"Maaf atas keributan ini. Silahkan datang seminggu lagi untuk cek up. Terimakasih." Senyum teduh Seongwu menghangatkan semua orang didalam ruangan itu.

"Terimakasih, dok." Ucap pasiennya yang kemudian keluar dari ruangan.


"Sus, tunda pasien berikutnya. 10 menit saja, bisa tolong tinggalkan kami berdua?" Seongwu masih bisa mengontrol mimik wajahnya. Dia tampak lebih tenang ketimbang Daniel yang masih melihatnya dengan raut wajah yang sulit diartikan.

"Baik, dok." Perawat jaga pergi dan menutup pintu ruang praktek Seongwu.

Setelah memastikan perawatnya pergi meninggalkan ruangan. Seongwu beranjak dari tempat duduknya. Berjalan perlahan menghampiri Daniel.

"Apa kabar, niel?"

"ini beneran kak Seongwu? Daniel ga lagi mimipi kan?"

"Perlu gue pukul dulu?"

Daniel mengangguk antusias. Dengan senang hati Seongwu menggulung map di atas meja kerjanya dan langsung melayangkan tepat menampar pelipis Daniel.

PLAK!

Saking kerasnya sampai tubuh Daniel terhuyun ke samping.

"Waah... Daniel lagi ga mimpi." Daniel menyeringai senang. Tubuhnya kembali berdiri dengan mata terbelalak menatap pujaannya.

BAB ANATOMI REPRODUKSITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang