<<<<<<<<<<<<<<vote>>>>>>>>>>>>
Baekhyun melangkahkan kakinya menuju dapur untuk mengisi perutnya. Baekhyun kira, baekhyun akan makan bersama mereka.
Baekhyun menatap kosong makanan yang ada didepannya.
Lamunannya ambyar karena rasa sakit dikepalanya."Argghhhhh" Baekhyun sambil menjebak rambut halusnya.
" Baekki kau kenapa?! Tunggu sebentar, aku akan mengambilkan obat mu." Wanita paruh baya yang bernama Eunha itu terlihat panik.
" Kau tidak perlu mengambil obatku ahjumma! Mengapa meraka tidak sayang padaku?! Bahkan mereka akan pergi tanpa diriku ahjumma."baekhyun mulai menitihkan cairan bening yang keluar dari matanya.
"Aniyo. Mereka sayang padamu baekki." Eunha.
" Ahjumma apakah aku tidak pantas untuk disayangi?! Aku ingin bersama appa, aku ingin bahagia bersama appa ahjumma."baekhyun mulai terisak.
" Aniyo kau tidak boleh mengatakan itu. Aku sangat menyayangimu, jadi jangan mengatakan itu lagi,nde? "Eunha.
" Aku ingin dipeluk eomma, aku ingin merasakan hangatnya tertawa bersama saudaraku ahjumma. Jika disuruh memilih, aku lebih memilih untuk pergi bersama appa waktu itu."baekhyun mulai memeluk Eunha.
" Baekki jebal jangan katakan itu. Itu akan membuat appa mu sedih. Kau ingat kan apa kata appa."Eunha.
"Ndee, aku ingat ahjumma."
" Bagaimana dengan kepalamu? Apakah masih sakit?!"Eunha.
" Hanya sedikit ahjumma, hanya saja ada bagian dari tubuhku yang jauh lebih sakit dari kepalaku."baekhyun.
" Cepatlah makan. Bukankah hari ini kau harus check up?"tanya Eunha lembut sambil mengelus kepala baekhyun.
"Aku tidak ingin pergi check up ahjumma. Aku akan membantu eomma beberes atau jika aku tidak melakukannya eomma akan marah padaku. Aku tidak suka melihat eomma marah, aku lebih suka melihat dia tersenyum."baekhyun tersenyum tipis sampai mungkin orang tidak bisa melihatnya.
" Ohhh yasudah, makanlah! Setelah itu minum obat mu."Eunha.
"Gomawo ahjumma. Kau sudah perhatian padaku." Baekhyun.
°°°°
" Hey pabo-ya!!! Apa yang kau lakukan disitu?! Cepat angkat ini ke mobil, jangan sampai ada yang rusak"kata eommanya yang bernama hyunjin.
" Ndee eomma. Aku akan berhati-hati"ucap baekhyun sambil mempertahankan senyumannya.
" Anak sialan cepat lakukanlah, bahkan kau sangat terlihat lemah."chanyeol.
Baekhyun cepat melangkahkan kakinya menuju mobil, walaupun dirinya sangat kesulitan karena barang itu terlalu banyak.
" Lihatlah baek tubuhmu kurus kering! Apakah kau sengaja agar kau tidak kita suruh-suruh."makian dio.
" Aniyo. Bukankah kau sebaiknya memanggilku hyung?"lirih baekhyun.
" Untuk apa aku harus memanggilmu hyung? Bahkan aku sangat jijik jika harus memanggil hyung padamu." Balas dio.
" Apa yang kau lakukan disini pabo? Cepat masuk!"hyunjin.
"Ndee eomma. " Baekhyun memilih masuk kerumah dari pada mendapat cibiran dari saudaranya.
Jujur dia sangat merindukan dongsaengnya sehun. Tapi apakah dia masih tulus menyayangiku?.
Mungkin dia akan seperti chanyeol, xiumin dan dio.
"Aku sedih saat eomma memanggilku bodoh. Apakah aku terlihat bodoh dimatanya? Mungkinkah mereka tidak menginginkan kehadiranku?
Appa aku ingin menyusulmu! Semua orang ada kesabarannya appa! Dan aku sudah berada dibatas sabar ku.
Semoga disisa hidupku, aku bisa melihat orang yang kusayangi tersenyum walau aku harus tersakiti appa."Arghhhh. Kenapa sakit ini tidak hilang-hilang.
Dia memukul mukul kepalanya berharap agar rasa sakitnya hilang. Tapi nihil itu sama sekali tidak menghilangkan sedikitpun rasa sakitnya. Dan tak lama pandangannya buram dan dia jatuh pingsan dengan darah mengalir dihidung mungilnya.
" Baekki kau kenapa?! Jaehwan!!! Cepat telpon dokter wonho kesini!dan setelah itu bantu aku membawanya kekamar."Eunha.
Jaehwan adalah bodyguard dirumah keluarga park.
Setelah dia menelpon dokter wonho, dia segera memapah baekhyun menuju kamarnya.
Terlihat wajah panik Eunha karena melihat darah yang keluar dari hidungnya.
Dia duduk disamping ranjang baekhyun sambil menggenggam tangan itu erat-erat seperti tidak mau kehilangannya.
Eunha menitihkan air mata karena melihat keadaan baekhyun. Bahkan disaat baekhyun sakit keluarganya malah mencampakkan pikir Eunha.
Terlihat wajah pucat baekhyun, badan yang dulu agak berisi sekarang menjadi kurus kering.
Rambut yang dulu lebat kini lebih menjadi lebih tipis. Bibir ranum yang terlihat pink alami kini malah terlihat pucat dan pecah-pecah." Segitu beratnya beban yang harus kau alami baekki. Ahjumma sedih melihatmu seperti ini, kembalilah sehat."Eunha sambil mengelus rahang baekhyun yang kini terlihat lebih tirus.
" Ahhh ahjumma apa yang terjadi pada baekhyun?"wonho.
" Tadi dia tiba-tiba pingsan dan dihidungnya keluar banyak darah."Eunha.
" Sebentar aku akan melihatnya dulu."wonho.
"Apakah penyakitnya bertambah parah?" Tanya Eunha panik.
" Kalau penyakitnya sejauh ini belum berkembang mungkin karena dia rutin meminum obat. Dan mungkin tadi dia terlalu lelah dan lupa meminum obat sehingga tubuhnya lemah."Wonho.
" Dia memang tidak meminum obat tadi."Eunha.
"Ahjumma tolong jangan biarkan dia banyak berfikir dan limpahkan kasih sayang kepadanya." Wonho.
" Tapi mengapa tubuhnya banyak mengalami perubahan?"Eunha.
" Karena daya tubuhnya lemah dan kangker itu tak lama juga akan menyebar jika dia tidak melakukan kemoterapi."Wonho.
" Apakah itu bisa menyembuhkannya?"tanya Eunha.
" Kemungkinan besar tidak menyembuhkan penyakitnya tapi menambah umurnya."Wonho.
~~~~~~~~~~vote ching~~~~~~~~~~~~~~
Next part selanjutnya..................
KAMU SEDANG MEMBACA
MIANHAE BAEKHYUN
Short Storyseorang namja yang tinggal bersama eomma dan keempat saudaranya. ada suatu hal yang membuat keluarga itu bersikap beda terhadap salah satu anaknya.