PART 6

286 19 1
                                    


" Bisakah aku mempercayai nya atas semua yang terjadi "

__________^_^_________

Setelah mendengar kata-kata sehun, baekhyun segera pergi membersihkan dirinya. Bahkan dia juga sudah merapikan kasurnya, tapi tidak dengan lampu tidur yang pecah berserakan dilantai.
Baekhyun menidurkan kepalanya disandaran kasur sambil melamun, entah apa yang dia pikirkan hanya dia dan tuhan yang tahu.

" Hyung....!"suara sehun yang berhasil membuyarkan lamunan baekhyun.

" Apalagi sehun?" Baekhyun beranjak menuju pintu walau pusing menjalar dikepalanya.

" Akhirnya kau membuka pintumu hyung. Kau tidak lihat kalau aku sangat merindukanmu!"ucap sehun sambil mengerucutkan bibirnya. Hal itu membuat baekhyun sangat gemas terhadap sehun.

" Aku tidak melihatnya. Aku hanya melihat dirimu dan makanan ditanganmu. Apakah kau akan numpang makan dikamar ku?"jawab baekhyun datar.

" Dimana senyuman manis mu hyung? Aku sangat merindukan itu." Tanya sehun karena dia belum melihat hyung nya tersenyum.

" Sudahlah sehun, aku tidak ingin berharap kau masih peduli padaku. Aku hanya tidak ingin merasa sakit hati." Baekhyun menghela nafas sebelum menjawab pertanyaan sehun, dia hanya tidak ingin sakit hati.

" Kau bicara apa hyung? Aku sangat peduli padamu, oleh sebab itu aku kesini untuk memaksamu makan! Aku tidak menerima penolakan." Sehun menatap lekat mata sayu dari hyungnya.

Baekhyun hanya diam dan akhirnya sehun menarik paksa masuk kedalam kamar. Sehun mendudukan baekhyun ke kasurnya.

"Kau duduklah disini! Aku akan menyuapi mu hyung." Memang dasar nya sehun yang keras kepala dan terus memaksa.

" Aku tidak ingin makan."tolak dingin baekhyun.

" Terserah jika kau menolak. Aku akan tetap memaksamu."sehun ngotot dengan prinsipnya saat ini yaitu 'membuat dia makan atau aku tidak akan makan juga, bahkan jika harus memaksa sampai mengikatnya.'

" Oke. Aku akan makan, kau tak perlu menyuapi ku sehun."baekhyun menyerah walaupun mulutnya terasa pahit.

" Oke oke. Asalkan kau mau makan."sehun memberikan nampan makanan itu kepada baekhyun.

Sehun mulai memperhatikan baekhyun makan, terlihat bahwa hyung nya itu sama sekali tidak menikmati makanannya. Sehun menyadari penampilan baekhyun yang berbeda. Badannya sangat kurus seperti tidak terawat. Rambutnya yang dulu sangat tebal sepertinya mulai menipis. Rahangnya kini juga mulai tirus.

" Hyung kau terlihat lebih kurus. Apakah kau tidak diberi makan ahjumma?"selidik sehun, dia curiga kalau baekhyun benar-benar sakit. Tapi apa penyakitnya.

" Jelas aku diberi makan ahjumma, dia sangat menyayangiku."jawab baekhyun sambil menampikkan lengkungan dibibirnya. Melihat hal itu sehun mulai menitihkan air matanya.

"Mengapa kau menangis sehun? Apakah saat kau di Jerman kau berubah menjadi seorang yang cengeng." Sehun terus tersenyum sambil melihat sehun yang mungkin iba terhadapnya.

" Mianhae hyung. Aku tidak bisa bersama mu saat kau terpuruk. Aku bahkan tidak boleh menghubungi mu. Aku juga sangat menyayangi mu hyung. Percayalah!"lirih sehun.

" Bisakah aku mempercayai mu?" Tanya baekhyun.

" Kumohon percayalah padaku hyung. Aku akan bersamamu apapun yang terjadi." Sehun meyakinkan baekhyun.

" Aku akan mencoba."titah baekhyun.

"Boleh aku bertanya hyung?"

"Nde" Jawab baekhyun.

" Hyung apo? Kau terlihat pucat hyung. Bahkan tubuhmu sangat kurus."tanya sehun sambil memperhatikan wajah baekhyun.

" Aniyo. Aku tidak sakit."jawab baekhyun yang sedikit kaget dengan pertanyaan sehun. Dia masih memikirkan, memberitahu sehun atau tidak.

Baekhyun kembali memakan makanan yang sekarang sedang ada di pangkuannya. Tapi sakit dikepalanya muncul tiba-tiba. Rasanya sangat sakit, ingin rasanya baekhyun menghantamkan kepalanya ke dinding. Dia harus menahan rasa sakitnya agar sehun tidak mengetahui kalau dia sedang sakit.

"Hyung kau kenapa? Wajahmu tambah pucat." Tanya panik sehun.

" Arghhh... Ti-tidak apa-apa sehun." Baekhyun menahan rasa sakit sambil sedikit mengerang.

"Ahh hyung, apa yang terjadi padamu? Lihat hidungmu berdarah!" Sehun semakin panik karena tiba-tiba hidung baekhyun mengeluarkan darah. Dia segera mengambil tisu yang ada diatas nakas dan mengelap pelan hidung hyung nya.

" Ahh gwenchana. Mungkin karena kedinginan."elak baekhyun.

" Bahkan aku merasa kepanasan hyung."jawab sehun yang masih tak mempercayai ucapan baekhyun.

" Sudahlah sehun, aku tidak apa-apa. Kau jangan berlebihan."baekhyun sedikit terkekeh. Sakit yang menjalar dikepalanya pun sudah agak mendingan.

" Aku tidak berlebihan hyung. Aku hanya khawatir kepadamu. Jika sesuatu terjadi padamu, aku tidak akan memaafkan diriku sendiri."sehun agak kesal dengan ucapan sehun yang menyebutnya berlebihan. Apakah dia tidak tahu jika sehun khawatir.

" Pergilah kembali kekamar mu. Eomma akan marah padamu jika dia tahu kau berada dikamar ku."perintah baekhyun.

"Kau mengusir ku hyung?!" Sehun mengerucutkan bibirnya seperti anak kecil.

" Kau sangat lucu sehun. Kau sangat tampan tapi jika para gadis-gadis melihatmu seperti ini kupastikan mereka akan lari." Baekhyun tertawa agak keras.

" Terserah mu hyung"sehun melengkung kan ujung bibirnya karena melihat hyungnya tersenyum, ah bahkan tertawa. Walaupun sehun agak kesal.

Next part............

●・・●・・●

Maaf ya bentar lagi aku ada ulangan kenaikan kelas. Jadi mungkin lama buat update.
Tapi tenang,
Bakal aku usahain kok.
Oh ya, selamat menjalankan ibadah puasa bagi yang menjalankan.
Yang sabar Sabar aja.
Jangan lihatin abs oppa oppa mulu.

-18 Mei 2019-

MIANHAE BAEKHYUNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang