"Sekarang hanya sakit yang kurasakan, sakit karena faktanya aku bukan bagian dari mereka. "
_____________++++++++_______________
Hyunjin dan anak-anaknya telah sampai dikorea sore hari menjelang petang. Mereka akan kembali disibukkan dengan dunia mereka masing-masing. Dan akan selalu kesal karena keberadaan baekhyun.
Berbanding terbalik dengan sehun yang sangat merindukan hyungnya itu.
Sudah lama dia tidak menatap lekat mata indah baekhyun. Hyunjin sangat melarang sehun untuk menghubungi baekhyun.Mereka memasuki rumah dengan malas. Hyunjin sedikit merasa berbeda karena setiap kali dia pulang pasti baekhyun akan menyambut.
Hyunjin menepis perasaan itu, dan segera menghempaskan dirinya ke sofa." Palli panggilkan baekhyun!!! Suruh dia memijat kakiku!!!"hyunjin.
"Nde eomma" Jawab malas chanyeol.
Chanyeol segera melangkahkan kakinya menuju kamar baekhyun setelah dia menaruh kopernya kedalam kamar. Padahal biasanya baekhyunlah yang akan melakukan ini. Tanpa mengetuk, chanyeol langsung berteriak didepan pintu sambil memaki baekhyun.
" Anak sialan!!! Kenapa kau tidak membantuku membawa koper?! Kau ingin bermalas-malasan?!! Dasar malas! Tak tahu diri! Cepat keluar! Eomma memanggilmu!!!"teriak chanyeol didepan pintu.
Tapi merasa tak ada sahutan, chanyeol pun mulai kesal. Apakah baekhyun pikir dia bisa seenaknya tinggal disini.
Chanyeol meninggalkan tempatnya dan menuju sofa sambil memberitahukan kepada hyunjin kalau baekhyun kini mulai bermalas-malasan. Hyunjin terlihat sedang marah, terlihat dari rahangnya yang mulai mengeras dan wajahnya yang mulai memerah." Ada apa chan hyung? Kau terlihat kesal. Dan kenapa eomma juga terlihat kesal?"tanya sehun yang tiba-tiba datang.
" Hyung kesayangan mu itu. Lihat! Dia mulai berani bermalas-malasan."jawab sinis chanyeol.
Hyunjin segera membangkitkan dirinya menuju kamar baekhyun. Dia terlihat seperti wajah orang yang sedang kesetanan.
" HEY ANAK TAK TAHU DIRI!!! BERANINYA KAU MULAI BERMALAS-MALASAN!!! CEPAT KELUAR!!!"bentak hyunjin didepan pintu baekhyun.
Tak lama suara pintu berdecit yang artinya penghuninya telah membuka pintu. Hyunjin melihat baekhyun yang berantakan, rambutnya sama sekali tidak dirapikan. Bahkan dipastikan kalau anak itu sama sekali tidak mandi.
" Ada apa? Jangan menggangguku!"tegas baekhyun.
" Dasar pabbo-ya!!! Beraninya kau bilang begitu. Sama sekali tak punya sopan santun!!!"hyunjin pergi menuju kamarnya sambil memaki baekhyun. Dia kaget kalau baekhyun bisa-bisanya melawan dan hal itu terasa asing olehnya.
Sehun melihat keadaan baekhyun dan dia merasa ada yang janggal dari tingkah baekhyun. Dia merutuki dirinya karena tidak bisa bersama baekhyun saat baekhyun disiksa oleh keluarganya sendiri.
Dia melangkahkan kakinya menuju kamar baekhyun tanpa memperdulikan chanyeol yang terus memanggilnya.
Perlahan sehun mengetuk pintu dengan nada tenang."Hyung......" Lirih sehun memanggil baekhyun.
Baekhyun pov.
"Hyung...... " Lirih sehun didepan pintu kamarku.
Aku sangat merindukan dongsaeng ku yang ini. Sudah lama aku tidak bertemu dengannya. Dia meninggalkan ku disaat semua orang membenciku. Ingin rasanya aku memeluknya dan menceritakan bagaimana rindunya aku terhadapnya.
Tapi apakah aku bisa percaya kalau dia sama sekali tidak membenciku. Pasti dia tahu tentang hal ini. Aku sangat ingin percaya tapi egoku memilih tidak. Aku ingin ikut membencinya karena dia meninggalkanku, tapi rasanya aku tidak bisa."Hyung.....! Bogoshipda." Lirih sehun masih berada ditempatnya.
"Pergilah sehun!" Lirih ku yang mungkin terdengar olehnya.
" Nde aku akan pergi tapi rawatlah dirimu hyung. Aku tidak tahu apa yang terjadi padamu. Jika kau mau, kau bisa membicarakan masalah mu padaku. Aku lihat kau sangat berantakan, seharusnya kau mandi agar kau tetap terlihat tampan." Terdengar sehun yang terkekeh setelah mengatakan itu.
Author pov.
Sehun pergi menuju taman belakang rumahnya, hal itu biasa dilakukannya dulu saat dia sedang kalut.
Terasa tangan memegang pundaknya, reflek sehun menghadap kebelakang." Apa yang sedang kau lakukan disini sehun? Kau tidak merindukan saudara-saudaramu?"tanya hangat Eunha.
Eunha sedikit lebih dekat terhadap sehun dan baekhyun dibanding dengan chanyeol, dio dan xiumin.
" Ahhhh....!ahjumma"sehun menghela nafas panjang. "Kukira siapa" Tambahnya lagi.
"Kau kenapa, hmm?" Tanya lembut Eunha dan segera duduk disamping sehun.
"Apa yang terjadi dengan baek hyun? Dia terlihat berbeda, apakah selama ini dia begitu?" Sehun merutuki dirinya karena sama sekali tidak mengetahui tentang baekhyun.
"Aniyo. Dia seperti itu sejak kemarin, hyung mu tidak mau makan bahkan keluar kamar pun dia tidak." Eunha.
" Dia tidak makan sejak kemarin?"tanya sehun sedikit mengeraskan suaranya.
" Nde, aku khawatir tentang kesehatan tubuhnya. Bahkan aku sudah membujuknya berulang kali." Jawab Eunha sambil menatap tumbuhan mawar didepannya.
" Apa maksudmu ahjumma? Apakah dia sakit?"tanya sehun sedikit memaksa.
"Ahhh tidak. Aku hanya khawatir jika nanti tubuhnya kurus karena tidak makan. Kau sudah lihat hyung mu? Dia sangat kurus." Jawab Eunha setelah sadar apa yang dikatakannya tadi.
"Biasanya baek hyung akan terbuka padamu ahjumma. Apakah dia tidak bercerita?"
" Ahjumma juga tidak tahu. Dia mengurung dirinya dikamar. Bahkan saat ahjumma membujuk baek, dia malah membentakku."ujar Eunha.
"Nanti kucoba membujuknya." Ujar sehun dengan matanya yang sedikit berkaca-kaca.
" Sayangi hyungmu sehun, dia sedang membutuhkan kehangatan keluarga. Hanya kamu yang mau menerima nya." Eunha mengelus kepala sehun dengan lembut.
"Nde ahjumma."
Next part selanjutnya.......
ooo000ooo
Welcome back to my story.
Hay hay hay
Makasih buat readers yang mau membaca cerita ku ini.
Mungkin udah lama aku nggak ngepublish soalnya kagak ada kuota.
Biasalah penulis misquennnnsss.
Dipahami ya....Follow juga instagram aku
@Melati042217 Mei 2019
KAMU SEDANG MEMBACA
MIANHAE BAEKHYUN
Short Storyseorang namja yang tinggal bersama eomma dan keempat saudaranya. ada suatu hal yang membuat keluarga itu bersikap beda terhadap salah satu anaknya.