Saat aku hendak masuk aku kaget melihat Ibu dan Ayah sudah pulang dan mereka menunggu ku di depan pintu? Ada apa ini.
"Dari mana aja kamu" ucap ibu Tegas
"Itu Bu tadi ada nenek-nenek yang kesulitan menyebrang jalan lalu aku membantu nya" aku berkata jujur loh.
"Kamu pinter bohong ya sekarang hah anak gadis ko kelayapan" ibu menjewer telinga ku dengan keras.
"Aaa sakit Bu aku berkata jujur ko Bu aku gak bohong serius" ucap ku
"Udah berani berbohong ya kamu sama orang tua di ajarin siapa kamu" jeweran ibu semakin keras dan membuat telinga ku hampir saja terlepas.
Aku menangis sesenggukan dan tiba-tiba saja Ayah menendang ku. Apa salah ku Tuhan.
"Ssshh aw sakit ayah" rambut ku di tarik oleh Ayah
"Belum seberapa dan kamu sudah bilang sakit dasar lemah" lalu aku di hempaskan begitu saja.
"Cepat sana kamu masak buat ayah dan ibu kami sudah lapar" ibu menendang kaki ku dengan penuh tenaga.
Cepat-cepat aku pergi dan membuat kan mereka makan dan tentunya buat aku juga, sedari tadi aku menahan pusing karena Ayah menarik ku dengan keras.
Setelah semuanya beres langsung saja aku menuju ruang makan untuk memberikan mereka makanan yang sudah ku buat.
"Lama sekali kamu masak begini doang" protes Ibu sembari mengibas ngibaskan tangannya yang bertanda untuk mengusir ku.
Lalu aku pergi ke dapur untuk makan karena aku takkan bergabung dengan mereka
Makanan habis aku langsung pergi ke kamar untuk menyiapkan jadwal mata pelajaran besok.
Sungguh hari ini begitu melelahkan dan aku pun langsung tertidur dengan cepat.
*
DI PAGI HARI
Hari ini aku tak bersemangat sekali entah itu karena apa, yasudah lah.
Aku membuatkan mereka makanan lagi dan itu juga untuk aku.
Saat hendak merapihkan makanan tiba-tiba aku ngerasa palaku semakin berat. Apa itu karena tarikan ayah pada rambut ku? Yang jelas aku tidak tahu.
Cepat-cepat aku menaruh makanan sebelum jatuh dari tangan ku. Sesudahnya aku langsung kembali ke kamar dan hari ini aku harus sekolah ya aku harus sekolah.
Selama di perjalanan aku berjalan dengan sempoyongan padahal aku sudah sarapan tadi hmm.
Dan lagi-lagi disaat aku nunggu Bus aku melihat Dia murid baru di kelas ku.
"Muka lo pucet udah sarapan?" hah emang iya muka ku pucet masa si?
"Udah" jawab ku
"Tapi muka lo pucet, gue antar" dia menarik lengan ku sebelum aku menjawab nya ,huft yaudah deh.
*
Sampai di sekolah banyak tatapan tatapan tajam yang tertuju pada ku, memang nya aku salah apa?
"Eh si tompel jalan sama murid baru lagi, pake pelet apa dia"
"Waah bisa di bully lagi nih ama Cika Cs"
"Kayanya Cika Cs gabakal tau deh"
"Gak cocok itu merusak pemandangan aja"Itulah cibiran-cibiran murid, ya aku memang sudah terbiasa tapi tetap saja aku merasa sakit hati karena kan aku punya hati.
*
Jam pelajaran sudah di mulai dan aku harus fokus belajar tetapi kepala ku masih saja pusing.
Aku harus tetap fokus dan terdengar suara guru memanggil nama ku
"Ya Zivanka Adelia silahkan menjawab nomor 3"
Aku maju dan mengerjakannya disaat aku ingin kembali ke kelas tiba-tiba pandangan mata ku buram dan setelah itu aku tidak tau terjadi apa.
BRUK!
Karel menengok ke asal suara dan dia melihat Lia sedang tidak sadarkan diri.
Cepat-cepat Karel menggendong Lia ala bridle style untuk menuju UKS.maaf ya aku telat update, aku usahain skrg untuk update kilat,oke.
~viarachel~
KAMU SEDANG MEMBACA
SAD GIRL [REVISI]
RandomPenderitaan yang kalian berikan kepadaku, itu justru tidak membuat kupatah semangat dalam mengejar mimpi. Aku yakin bahwa Tuhan itu adil. Jadi, aku hanya menunggu waktu saja kapan kebahagiaan itu datang. " Tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini...