Sinar matahari pagi menerangi kamar Lia, sang pemilik kamar pun baru saja terbangun dari tidurnya. Lia memutuskan untuk mandi dan menyiapkan makanan sebelum kedua orang tuanya bangun.
"Masak apa ya ? cek kulkas dulu deh"
Ceklek
"Ada ayam, sayur-sayuran sama kentang. Masak sup sama perkedel ajalah" pikir LiaJangan ditanya keahlian Lia dalam memasak. Sudah pasti sangat lihai, dan rasanya pun JEMPOL!
Makanan sudah siap, ibu datang ke Meja makan menghampiri Lia
"Gitu dong. Masak sebelum saya bangun" ucap Ibu, lalu pergi.
Kedua orang tua Lia sedang makan. Tapi Lia tak ikut bergabung dengannya, kenapa? Mereka yang meminta Lia untuk makan didapur saja. Sebagai anak Lia hanya menurutinya.
-
Saat Lia sedang mengepel, Ibu menginjak lantai yang sedang Lia pel. Ibupun terpeleset karena lantai masih basah
Lia kaget melihat ibu terjatuh, Lia menghampiri untuk membantunya. Tapi
Ibu menepis tanganku dengan kasar"Jangan pegang-pegang! Kalo ngepel yang benar. Gak lihat saya mau lewat?! Pasti kamu sengaja ini. " Ibu selalu saja berburuk sangka kepada Lia
Tiba-tiba ayah datang dari belakang,
"Ada apa ?" ucap ayah dengan nada tinggi
"Itu mas, si Lia biasa buat masalah lagi" ucap Ibu yang meringis kesakitan
"Kamu apakan Istri saya ?" bentak Ayah
"Maaf yah, tadi ibu menginjak lantai yang basah"
"Bohong dia mas! Pas aku lewat, dia sengaja nyelengkat aku" jawab Ibu penuh drama
"Kamu berani sama saya ?!" Ayah menjambak rambut Lia dengan keras.
"A-ampun Ayah maafin aku. Aku janji gak bakal ngulangin lagi." Sakit sekali, sakit! kepala Lia merasa sangat pening
"Kasih dia pelajaran mas " ucap Ibu dengan bangga
PLAK! PLAK!
Tamparan keras dari Ayah dan Lia melihat Ibu tersenyum. Aku menangis, meninggalkan mereka.
Lia mengambil air wudhu, menjalankan kewajibannya sebagai Muslim. Pendengar terbaik adalah Tuhan Yang Maha Esa, yang tak akan pernah bosan mendengar curhatan isi hati kita.
-
Hari menjelang malam. Lia ingat, besok adalah hari pertama kembali sekolah. Tidak lupa menyiapkan perlengkapan dari sekarang. Lia merupakan tipekal orang yang disiplin, ia malas untuk menunda-nunda sesuatu.
Dan ia juga akan menyiapkan makan malam untuk dirinya dan orang tuanya.
Selesai sudah.
"Liaa! makanannya mana" Ibu berteriak dari arah ruang makan
"Iya bu, ini sudah matang." Dengan tergesa-gesa ia berjalan menuju ruang makan. Dan Lia kembali ke dapur untuk makan malam
.
.
.
.
.JANGAN LUPA VOMMENT ,OKE.
BAY BAY
KAMU SEDANG MEMBACA
SAD GIRL [REVISI]
DiversosPenderitaan yang kalian berikan kepadaku, itu justru tidak membuat kupatah semangat dalam mengejar mimpi. Aku yakin bahwa Tuhan itu adil. Jadi, aku hanya menunggu waktu saja kapan kebahagiaan itu datang. " Tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini...