Kim seokjin × Kim jisoo
Warn!!
Typo's
"Kau menjadi sekretarisku"Ucap Seokjin.
S u n y i
Terhitung,sudah Tiga hari Jisoo beke-
rja disini dan tiga hari juga Jisoo harus
Menghadapi Bosnya itu.Tapi Jisoo teringat masa lalu ketika ia dituduh membunuh ayah dari Bosnya tersebut,ia mempunyai rencana baru sekarang.Yakni,membahagiakannya.
Jisoo menghampiri ruang Bosnya tersebut
Untuk memberikan file nya,dilihatnya Seokjin sedang menyeruput kopi panasnya.Jisoo mengetukan jarinya pelan kemeja
Seokjin guna memberi isyarat kalau ia berada dihadapannya.
Seokjin mendongak akan tetapi tetap memasang wajah datarnya."ada apa?"tanya Seokjin seraya meletakkan gelas kopi yang tadi sempat ia minum.Jisoo menyerahkan file nya dan membungkuk hendak pergi.
Tetapi suara Seokjin mengagalkan niatnya tersebut."Cepat sekali,baru kemarin aku memintanya"Jisoo membalikan badannya dan tersenyum kecil.
Tiba tiba suatu ide terpintas di benaknya.Jisoo mengambil Note kecil pemberian,ehm,Bosnya tersebut yang diberikan dengan alasan"Telepon genggammu tak selamanya akan aktif bukan?"
Ia mulai menuliskan beberapa kalimat dengan pena hitam yang sedari tadi ia gantung di saku roknya(?).'Apakah Sajangnim berkenan makan siang denganku?Waktu makan siang sebentar lagi datang'
Seokjin tersenyum kecil setelah membaca Note pemberian Jisoo,
"Kau merayuku?Sampai kapan pun rayuanmu tak akan mengembalikan ayahku"Balas Seokjin sinis,
Jisoo tersenyum kecut,Seokjin tak pernah tau apa yang sebenarnya terjadi.Melihat Perilaku Jisoo,Seokjin menghela nafas pelan dan beranjak dari kursinya.
"Ayo pergi makan,Tangisan mu hanya akan berujung pada pemecatan nanti" Ujar Seokjin seraya mengenggan tangan Jisoo.'Tapi sajangnim,Waktu istirahat sekitar 5 menit lagi,tak mau menunggu?'
"Ck,aku bos disini,aku berhak melakukan apa saja" Ucapnya datar.
(Melakukan apa saja apaan, berlibur aja gak bisa)
Jisoo menganggukan kepalanya pelan,
Pandangannya beralih ke tangannya dan tangan Seokjin yang dikaitkan satu sama lain.Ini sudah lama tak terjadi,terakhir kali ketika Jisoo ingin ditampar oleh seorang kakak kelas sekolahnya yang mengaku menyukai Seokjin dan pada saat itu juga badan kecilnya di peluk(?)oleh Seokjin.Melihat semburat merah di kedua sisi pipi Jisoo,Seokjin berkata"Jangan terlalu berharap,aku hanya lapar sekarang berhubung kau mengajakku yasudah aku menerimanya."Ucap Seokjin membela dirinya.
Tapi pegangan tangannya tidak dilepas,yhaaa.
Sekarang,mereka berdua sedang makan
Di salah satu Cafe yang dekat dengan kantor.
Keduanya berada pada aktivitasnya masing masing dengan Jisoo yang sedang menghabiskan makanannya dan Seokjin yang menggengam handphone-nya sesekali menyeruput Jus jeruk miliknya.Jisoo mendesah kasar sebelum menuliskan sesuatu di Note kecilnya,Sedangkan Seokjin hanya sedikit melirik aktivitas perempuan dihadapannya.
Dengan lancangnya Jisoo mengambil Handphone milik Bosnya tersebut dan menyodorkan Notenya.
Seokjin lantas melebarkan bola matanya dan menatap Jisoo dengan pandangan tak terima,Sedangkan yang ditatap hanya menaikan dagunya ke arah Note yang di pegang Seokjin seraya mengisyaratkan ucapan 'baca''Sajangnim,maaf aku tidak sopan,tolong tetap pada makananmu,ketikan keyboard handphone-mu tak akan membuat sajangnim kenyang'Tulis Jisoo.
Seokjin mendecih kesal,pandangannya tertuju pada Handphone-nya yang sedang digenggam oleh Jisoo. Dengan segala pemikiran usilnya Seokjin berupaya mengambil Handphone miliknya tersebut.
Tapi sayang seribu sayang dengan kelincahan Jisoo dan restu orangtua,apasih Seokjin gagal dalam melaksanakan aksinya tersebut,Jisoo sudah terlebih dahulu menjauhkan Handphone-nya dan memasukkannya ke dalam tas miliknya.
Jisoo juga mengancungkan(?)jari telunjuknya dan mengerakannya ke kanan dan ke kiri,Seokjin mempoutkan bibirnya seraya memakan burger miliknya kesal.
(anggep aja gini elah:")
Setelah selesai makan mereka berdua memutuskan untuk kembali ke kantor,
Tetapi suara ndotan(?)salah satu stan makanan menghentikan langkah Jisoo."Kenapa berhenti?" Tanya Seokjin bingung.
Tanpa menjawab,Jisoo langsung berlari kearah stan makanan yang menjual kembang gula,dengan tatapan berbinarnya Jisoo tersenyum lebar melihat beberapa tangkai kembang gulai tersebut disuguhkann kepadanya.Seokjin menghampiri dengan berlari kecil karna takut Jisoo hilang,bukan,bukan karna dia khawatir dia hanya malas kalau Jisoo hilang perusahaannya akan mengalami kebangkrutan karna Karyawan terbaiknya hilang.
(Iya in ajalah kakanda)
Sampai disana ,Jisoo sudah memakan satu tangkai kembang gula warna merah muda dan satu tangkai lagi berwarna biru ditangannya,Seokjin menggelengkan kepalanya tak habis pikir."Cepat habiskan,kita kembali ke kantor"
Ucap seokjin menatap lurus kearah jalanan,Jisoo mendongakan kepalanya dan menuliskan sesuatu di Notes.'Kenapa sajangnim menunggu?Sajangnim bisa duluan ke kantor'
Skakmat.
Sebenarnya tadi juga Seokjin ingin ke kantor langsung tetapi apa daya hatinya berkata lain.
Seokjin tidak menjawab,ia hanya menatap jalanan lurus tanpa ekspresi,Jisoo juga tak memperdulikan yang penting kembang gula masuk ke mulutnya.
Tbc
Pendek yhaa?
Voment√
Ndotan=apaan ya bahasa indonesianya?
Yang bunyinya tetot tetot gitu tau gak?
KAMU SEDANG MEMBACA
Sunyi{KSJ×KJS}
Ficção AdolescenteBukan, ini bukan fanfic horor. About Jisoo kim and Seokjin kim. Love? Hate? Absolutely yes. Wanna read? Slow update gaesss!