Pt2.

26 2 0
                                    

*Taehyung Pov's

Aku berjalan dengan tenang memasuki Tannie Entertainment, agensi yang membuatku bisa sejauh ini dalam berkarir. Jika ditanya seberapa cintanya aku kepada agensiku, mungkin aku akan menjawab 'Saat ini tidak ada yang lebih aku cintai dari agensi dan pekerjaanku!'

Benar benar sangat menyenangkan dan tentu saja aku sangat menikmatinya.

Itulah kebahagianku saat ini,

Namun langkahku terhenti saat aku melihat seorang pria yang tak kalah tampan berdiri menghadap jendela, sedang serius menatap kearah gedung dan jalanan. Pria itu memiliki mata sipit, tubuh yang tak terlalu tinggi, dan tentu saja senyumnya yang sangat menyebalkan itu tak pernah tertinggal, senyum yang membuat para penggemar jatuh cinta padanya, siapa lagi kalau bukan Park Jimin, teman sesama agensi yang juga seorang aktor sepertiku.

"Yang benar saja! senyumku jauh lebih indah dari senyum tak seberapa itu!" Taehyung terlihat sangat kesal. Senyum yang sebelumnya terlukis jelas di wajahnya kini mulai memudar.

'Oh ayolah, masih sangat pagi untuk merusak moodku secepat ini!' Batin Taehyung,

Dengan tenang dan perlahan aku berjalan, berharap dia tak menyadari kehadiranku,
Rasanya jika memungkinkan untuk berlari, saat ini aku akan berlari sangat kencang agar tidak bertemu dengan pria itu.

"Oh, Taehyung~ah, kau sudah datang?" Jimin memutar tubuhnya setelah menyadari kehadiranku.

"Kau sejak kapan ada disitu?" aku menatapnya dengan sinis,

"Ah, tidak terlalu lama, aku hanya sedang_" Taehyung memutus kalimat Jimin yang bahkan belum selesai,

"Aku sangat tahu kau seperti apa, jadi tak perlu menjelaskannya lagi. Aku cukup mengenal sifat licikmu itu! Berhentilah berpura-pura baik dihadapanku, aku tidak punya rasa simpati sedikitpun denganmu Park Jimin. Tolong, jangan pernah masuk kedalam hidupku lagi dan anggap kita tidak pernah saling mengenal!"

"Taehyung~ah, tunggu, mau sampai kapan kau seperti ini kepadaku? Semuanya hanya salah paham" Jimin yang sudah berusaha menahan Taehyung tak juga berhasil, karena setelah Taehyung menyelesaikan kalimatnya, dia langsung meninggalkan Jimin dengan penuh emosi, seakan serpihan memori di masa lalu muncul kembali kedalam ingatannya,

"Aku masih sangat ingat masa dimana aku sangat percaya kepadamu, dan aku tidak pernah lupa bagaimana kau sempat menghancurkan kehidupanku. Bahkan dengan bangga kau memperlihatkan senyum brengsekmu itu, Park Jimin!" Batin Taehyung yang terus-menerus mengulang kalimat yang sama, seakan kalimat itu sudah sangat melekat di pikirannya membuat Taehyung semakin menabur kebencian dan dendam yang belum terbalas dengan mantan sahabatnya itu.

"Wahh aku sangat kesal! Melihatnya dari jauh saja membuatku benar-benar ingin menyeretnya agar berlutut dikaki ku! Dia harus merasakan apa yang dulu pernah ku rasakan!" Masih dengan rasa kesal yang sama sejak Taehyung keluar dari gedung agensinya,

Taehyung melihat ke arah jam yang terletak di tangan kirinya, "Sudah jam 11, dimana asisten baruku? Bahkan dihari pertama dia sudah sangat menyebalkan! Bagaimana mungkin dia terlambat?! Sungguh buruk!"

Hari ini adalah hari yang sangat menyebalkan untuk Taehyung. Mimpi yang terus terulang di setiap tidurnya, bertemu jimin, asisten baru yang saat ini tak tau dimana, ditambah lagi dengan munculnya "DIA" yang memperlengkap alasan kehancuran seluruh mood baik taehyung.

IN A DREAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang