Pt.6

21 3 0
                                    

Dan disinilah Hyeri akhirnya.

Ruangan yang lebih besar dari beberapa ruangan yang sebelumnya terlewati olehnya dan tentu saja dengan Jeon Jungkook, CEO muda yang penuh dengan ambisi.

"Bicara biasa saja denganku, kau juga sudah berada diruanganku. Tak usah memanggilku pak. Jeon Hyeri, jebal, bicaralah dengan santai saat tidak di situasi formal!" Hyeri hanya terus menatap pria tampan yang berdiri didepan jendela ruangan tersebut.

'Dia itu sedang berbicara dengan siapa? Kenapa terus menatap keluar jendela, bukannya tadi dia pria yang menatapku dengan sadis selama berada di lift? Kenapa sekarang berbicara sambil membelakangi? Dasar tidak sopan!'

Hyeri tidak menjawab dan memilih untuk tetap diam sambil sesekali memperhatikan sekelilingnya. Jungkook yang merasa tidak mendapat balasan apapun kini membalikkan badannya, memandangi gadis yang berada tak jauh darinya sedang serius memperhatikan foto-foto yang terpajang disebelah rak buku ruangan kerjanya.

"Kau tidak menjawabku?" Jungkook kembali membuka mulutnya dan mengeluarkan suara,

Pandangan gadis berparas lembut itu kembali fokus kepada CEO muda yang telah berdiri lebih dekat dihadapannya.

"Kau berbicara denganku?" Jawab Hyeri santai. Tak terdapat rasa gugup maupun takut dengan pria yang kini menatapnya sangat tajam. Begitulah Jeon Hyeri, wajah lembut itu memiliki sisi kuat dan berani tanpa diketahui banyak orang.

Jungkook terlihat sedikit terkejut dengan jawaban yang diberikan oleh gadis ini. Alisnya terangkat satu, salah satu sudut bibirnya tertarik ke atas, menandakan bahwa saat ini dia sedang tertarik dengan suatu hal. Begitu pula dengan Hyeri, masih dengan tatapan santai yang terus melekat di satu titik, Jeon Jungkook.

"Kau fikir aku bicara dengan siapa? Hanya ada kau bersamaku, apa aku akan berbicara dengan Kim Rila yang tadi sedang berdiri di depan mobil sambil menelfon?" Ucap Jungkook dengan salah satu jarinya menunjuk ke arah jendela yang mengambil alih fokusnya untuk beberapa saat sebelum akhirnya dia berada di depan sekretaris barunya.

"Kim Rila?" Tanya Hyeri dengan tatapan bingung, tentu saja, ini adalah hari pertamanya bekerja, dan dia baru mengenal beberapa orang saja. Seperti Park Jinyoung, direktur perusahaan yang tak kalah tampan dari CEO muda dihadapannya sekarang.

"Ya, dia klien ku. Kau juga perlu mengenalnya, dia___"

"Wanita seperti apa?" Jungkook sukses dibuat diam saat mendengar ucapan Hyeri, dia tak menyangka bahwa gadis di depannya ini sangat berbeda dengan hipotesanya. Bagaimana dia bisa salah menebak sifat gadis bermarga Jeon ini.

"Kenapa? Untuk apa aku memberitahumu?" Kini Jungkook lah yang mulai memancing Hyeri agar dia dapat mengetahui dengan baik seperti apa sekretaris barunya.

"Tidak ada, tidak terlalu penting untukku Tuan Jeon." Bukan Hyeri namanya jika kalah dengan mudah.

"Wah Nona Jeon, ternyata kau bisa seangkuh ini?"

Kedua manusia bermarga Jeon ini memang sangat lihai dalam urusan perang Dingin. Siapapun yang melihat mereka pasti berpikir bahwa Jeon Jungkook dan Jeon Hyeri adalah saudara atau mungkin teman dekat. Lihat saja, bahkan baru dua hari bertemu, mereka sudah berdebat seperti ini.

"Kau meremehkan ku?" Jawab Hyeri dengan melipat kedua tangannya didepan dada.

Jungkook tertawa renyah.

"Harus ku akui Jeon Hyeri memiliki banyak topeng yang disimpan dengan sangat rapi." Jungkook melangkah semakin mendekati satu-satunya gadis asing yang berani mengacak perasaannya. Bukan rasa suka atau cinta. Lebih tepat rasa penasaran yang membuatnya tidak karuan saat ini.

IN A DREAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang