#hold me tighter

34 4 4
                                    

Annyeonghaseyo💜💜💜💜

Huaaa,maaf banget kemarin aku gaada up😔
Soalnya kemarin itu aku lagi sibuk banget
Yaudah yah,kalian langsung baca aja nih
Selamat membaca para bucin jimin😘
.
.
.

Setelah seminggu aku dikurung dirumah sakit ini,akhirnya dokter mengijinkan ku pulang setelah aku meronta ingin pulang lebih awal.infus dan segala macam yang digunakan tubuhku telah dilepas,saat ini aku hanya duduk di tepi ranjang menikmati pemandangan terakhir diluar jendela 

aah, aku lupa menjelaskan sebenarnya di luar jendela ini menghubungkan gedung Rumah sakit ini dengan gedung yang ada diseberang sana dan di tengahnya terdapat air mancur kecil yang sangat indah.

"Nara-ssi apa kau benar benar ingin pulang sendiri?" Seketika aku menoleh kebelakang mendapati Park Jimin masih dengan style samarannya,sebelumnya dia tadi pamit setelah mengurus semua data administrasi
"tidak,aku pulang dengan saudaraku" Aku mendengar langkah kakinya mendekat dan sepertinya ini sangat dekat ketika aku meliat badan Jimin berdiri tepat didepan ku yang sedang duduk di tepi ranjang,lalu dia membungkukkan badannya agar bisa meliat ku

"kau punya saudara?sejak kapan?"
"Sejak aku lahir"
"Maksudku,Kau bilang kau tidak mempunyai siapapun"
"Aku hanya tidak ingin membuatnya khawatir,itu saja"

Lalu Jimin berpindah posisi,berada disampingku dan ikut duduk "tapi dengan begini dia pasti sangat khawatir karna kau baru saja memberi tahu nya Nara-ya,lebih baik aku mengantarmu pulang"
"Tidak usah,aku bisa dengan diriku"
"Kau selalu berkata aku bisa dengan diriku,nyata nya dirimu masih perlu bantuan" Jimin sedikit menaikkan suaranya yang membuat ku sangat terkejut aku meliatnya dengan mata yang mulai  berkaca kaca,menahan tangis ku.tangan ku mulai bergetar menahan marahku,tidak aku tidak ingin penyakit gila ini kambuh lagi,aku rasa badanku mulai kaku aku mengigit bibir bawahku yang bergemetar,Jimin mulai panik aku mengalihkan pandangan ku keluar jendela mencari cara agar emosi ku bisa mereda "Nara-ssi apa kau baik baik saja?apa aku membuatmu sakit?" Aku tetap diam mendengar pertanyaan bodohnya itu
"Nara-ssi kau tidak apa......"
"DIAMLAH!AKU TIDAK INGIN MELIATMU!!!!" bentak ku,tubuhku mulai lemas badan ku mulai bergetar hebat aku menangis sekencang kencangnya Jimin mencoba enenangkan ku,aku menipis tangannya yang ingin memelukku "KU MOHON KELUARLAH PARK JIMIN!!" mintaku,aku tidak ingin meliatnya untuk saat ini rasanya itu benar benar sakit.aku merasa hidupku sangat menyedihkan saat ada orang lain yang membentakku. Jimin tidak bergerak sama sekali bahkan tidak pergi dan dia hanya meliatku yang sedang meringkuk di atas ranjang "Nara-ssi mianhae,aku tidak bermaksud menyakitimu"
"Diamlah ku mohon" Pintaku dengan suara kecil,aku rasa di masih bisa mendengar ucapan ku,tiba tiba aku merasa ranjang ini semakin berat dan sebuah tangan memeluk tubuhku yang sedang meringkuk "Aku janji,aku tidak akan menyakitimu lagi.tenanglah"
*
*
*
akhirnya aku pulang dengan makhluk yang baru saja bermasalah denganku,sejak tadi aku hanya diam sesekali berbicara hanya sekedar memberitau kan arah jalan kerumah ku.

Aku terpaksa pulang dengam Jimin karna Yara sedang tak berada diseoul,aku menelponnya setelah dokter memberi ku obat penenang tadi,katanya dia sedang berada di Daegu mengunjungi rumah Yoongi tunangannya.

"Nara-ssi,apa setelah ini kita masih bisa bertemu?"
Tiba tiba Jimin menanyakan hal itu,aku memperbaiki posisiku meliatnya sekilas dan lagi menghembus kesal      "aku hanya ingin memastikanmu akan hidup lebih baik lagi" Lanjutnya,aku tidak berniat ingin membalas ucapannya tetap bergeming sambil memperhatikan jalan.aku merasa dia membawa mobil ini sangat lambat
"bisakah kau lebih cepat lagi?aku ingin beristirahat"
ucapku,dia melajukan sedikit kecepatannya aku kembali bersandar pada kursi mobil memejamkan mata ku yang mulai letih terbuka,seketika ingatan itu muncul kembali
Aku mencoba untuk melawannya

jangan sekarang,aku mohon batinku

Aku berusaha menahan agar ingatan itu tidak masuk lebih dalam lagi,aku memukul kepala ku yang sebenarnya itu sangat menyakitkan tapi membuat ku merasa sedikit melupakan ingatan itu "Kumohon jangan sekarang" Ucapku pelan masih dengan mata terpejam menarik ujung rambutku yang membuatnya rontok

"Nara-yaa,kenapaa?jangan lakukan itu,tenanglah"Jimin mencoba menarik tanganku dengan satu tangannya memegang kemudi,dia berusaha untuk menepi dan menenangkanku,aku masih bisa menggapai ujung rambutku lalu  menariknya menciptakan rasa panas dikulit kepalaku.

" AKU BENCI HIDUP!!!KENAPA KAU TIDAK MENABRAKKU SAJA WAKTU ITU PARK JIMIN!!!!"
"aah,tidak aku tidak akan melakukannya.tenanglah Nara,jangan pikirkan apa yang membuatmu menderita"

Jimin membawa ku kepelukannya,pelukan yang membuatku merasa aman dan tenang,pelukannya seperti obat penenang bagiku.aku menghabiskan tangisku disana,sampai benar benar aku lelah Jimin melepas pelukannya dan menatap mataku,menghapus sisa air mata yang berada di pipi ku.
Kenapa dia seperti telah mengenalku selama bertahun tahun?kenapa dia mempunyai rasa pelukan yang sama seperti taehyung?apakah Jimin adalah reinkarnasi dari Taehyung?

"Jangan menangis lagi,jangan menarik rambutmu lagi dan jangan membuat dirimu tersiksa,aku sangat tidak bisa meliat mu begitu" Mata kami bertemu,nafasku menderu kencang akibat kelelahan menangis.aku kembali ke posisi ku lagi menyandarkan punggung ku,tangan jimin masih memegang tanganku sekekali dia mengelusnya sebenarnya aku merasa gugup dan ingin menepisnya tapi aku merasa tidak ada daya hanya untuk menepis tangannya,dia kembali menjalankan mobilnya pelan,sangat pelan.aku merasa seperti menaiki kura kura.aku merasa aneh dengan jalan yang kami lewati ini tidak seperti jalan menuju rumahku

"Jimin,ini bukan menuju arah rumahku kau mau membawaku kemana?"
"Kerumahku,sampai saudaramu kembali ke seoul"
"Aku tidak ingin,aku ingin kerumahku"
"Siapa yang akan menjagamu disana?tinggallah sampai dia pulang,tidak ada penolakkan"

Aku masih ingin membantahnya tapi sepertinya di sangat serius dengan ucapannya ketika dia mengalihkan pandangannya,aku mendengus kesal.dia memang anak yang keras kepala,aku mengetahuinya saat dia bersikeras membantuku berjalan ke kamar mandi saat dirumah sakit.

Aku rasa kami telah tiba di tempat tujuannya saat mobil jimin mulai menepi,ah tidak seperti dugaan ku,aku mengira karna jimin seorang artis dia akan tinggal jauh di perumahaan ternyata dia memilih rumah yang berada dekat jalan raya.
Aku membuka pintu mobil dan seketika jimin menarik tanganku "nara-ya,tolong pakai ini" Jimin memberikanku sebuah masker berwarna hitam sama seperti miliknya yang saat ini dia kenakan
"buat apa?"
"Pakai saja,nanti aku akan menjelaskan"

Aku mengedipkan mata ku karna silau yang datang bertubi tubi,aku terkejut  karna tiba tiba di depan sana wartawan mulai banyak  berkumpul untung saja bodyguard bergerak cepat dan mengatur beberapa wartawan yang mendekat.
Aku lekas lekas memasang masker,aku tidak ingin menjadi bahan pembicaraan apalagi ini bakal terlihat hampir satu dunia,aku tau pasti berita ini tidak hanya tersebar di korea pasti juga akan tersebar di berbagai negara yang masyarakatnya mencintai jimin

"Nara-ya ikuti aku"
Jimin menarik ku kebelakang mobil,lalu membuka pintunya dia mendorongku untuk keluar duluan,lalu dengan cepat dia menutup sebagian badan ku dengan mantelnya agar tidak tersorot kamera,aku berjalan menunduk dan sedikit berlari agar sampai dengan cepat
"Kau tunggu didalam rumah saja,aku akan kembali" Sebelum pergi dia mengusap pucuk kepalaku lagi,aku terdiam sejenak merespon apa yang barusaja dia lakukan

Sudah aku katakan jangan melakukan itu lagi,dasar keras kepala.
.
.
.

Mianhaee geiseu kalo ceritanya belum memuaskan hati🙃
Akhir"ini aku juga sering lagi badmood gak tau kenapa wkwkwk
Makanya ceritanya masih agak agak kurang gitu
Tolong tinggalin jejak kalian buat bikin aku semangat lagi ngelanjutin ceritanya😘
With luv,

Vee's Rainbow🌈

Vee's Rainbow🌈

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Crystal Snow❄Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang