Author Note:
Bagi yang sudah pernah membaca Papercuts, Love Letter adalah versi lengkap dari Papercuts meski lagi-lagi ceritanya akan dikisahkan sepotong demi sepotong dan diselingi dengan sebuah surat yang dikirimkan oleh Ge, tokoh utama cerita ini.
Kemudian bagi yang sudah pernah membaca Eternal Sunshine (ya, salah satu cerita saya yang juga sudah terhapus), kalian mungkin agak familier dengan epipagraph ini. Ada bagian di Eternal Sunshine yang menceritakan tentang Amelie yang mendengarkan suara Nathan di CD yang terputar di mobilnya. Terinspirasi dari kisah saya sendiri, tetapi kali ini bukan Nathan, Ge lah yang menyusun lagu ke dalam sebuah playlist yang lalu dimasukkan ke dalam CD.
Pada saat itu saya menulis ini di author note Eternal Sunshine,
Cerita yang kaset berisi playlist lagu itu terinspirasi dari kisah saya sendiri. Saya termasuk tipe orang konvensional yang lebih suka bikin playlist di laptop yang nanti bakal di bakar di CD ketimbang memakai aux yang disambungkan langsung ke handphone. Selain untuk menghemat baterai handphone juga untuk menjaga keawetan mobil. (Entah hubungannya di bagian mana).
So once upon a time. Saya memutuskan untuk membuat sebuah playlist berisi lagu-lagu kesukaan saya dan juga orang yang saya sukai pada saat itu. Ceritanya ingin menyatakan perasaan saya lewat kaset itu. Tapi karena berbagai alasan, jarak, waktu dan sebagainya. Kaset itu masih berada di tangan saya hingga detik ini dan tidak pernah tersampaikan. Hingga saya menerima kabar terbaru kalau dia sudah bersama orang lain sekarang.
Mungkin lain kali. Lain kali saya akan membuat playlist lagi.
Itu dua tahun yang lalu, kali ini daripada sebuah playlist di dalam sebuah CD. Saya akan menuliskan sebuah love letter.
G
Anyone that want Spotify playlist though? Lol.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Letter
Short Story"Do you know that words can cuts deeper than the knives?"